.
.
."Daddy..! Bangun Daddy.. Bangun..! Daddy wake up..! Daddy..!", terdengar gemuruh suara anak kecil yang saling bersahutan membangun Wonwoo dari tidurnya.
Sudah jelas mereka memanggil Wonwoo dengan sebutan Daddy, mereka adalah anak kembar kami. Mereka terlahir kembar namun beda jenis kelamin. Jeon Eunho, anak laki-laki kami dan Jeon Eunbyul anak perempuan kami yang lahir 20 menit setelah Eunho.
Perkenalkan nama ku Kim Sejeong. Aku menikah dengan suami ku Jeon Wonwoo saat usia kami masih muda. Aku 20 tahun dan Wonwoo 23 tahun. Tak selang lama setelah kami menikah, kami dikarunia sepasang anak kembar yang manis dan lucu. Dan sekarang usia pernikahan kami sudah memasuki tahun keempat. Kehadiran mereka menambah bumbu manis pernikahan kami.
Sedikit gambaran tentang suami ku, dia bermuka dingin namun hatinya sangat hangat. Ada kala dimana sifat manjanya keluar disaat-saat tertentu dan sungguh itu tak bisa ku tebak. Dia bekerja sebagai penasehat hukum disalah satu perusahaan besar ternama di Korea. Banyak yang bilang kalau dia tampan dan pintar, tapi bagi ku.. Emm., Iya dia tampan *hahaha.. Kalau pintar,. Emm., Iya dia pintar membantah *hahaha.
Dia sangat menyayangi kedua anaknya. Walau tak jarang, dia suka terlihat cemburu dengan anak-anaknya, saat aku terlalu memperhatikan mereka daripada dia. Wajar kan kalau aku lebih memperhatikan mereka yang masih kecil daripada dia yang sudah dewasa. Konyol bukan?
"Daddy..!", Eunbyul berusaha menarik selimut Daddy-nya dengan nada suara yang manja dan kesal karena Daddy-nya tak kunjung membuka matanya.
"Emm..", gumam Wonwoo yang masih setengah sadar ditidurnya
Meninggalkan Eunbyul yang masih sibuk membangunkan Daddy-nya dan tak membuahkan hasil, Eunho datang dengan akal pintarnya membawa sehelai bulu kemoceng dan menggerakan dengan lembut ke wajah Daddy-nya yang belum juga membuka matanya. Tak selang berapa lama, Wonwoo yang tak kuat menahan rasa gatal dihidungnya berakhir bersin-bersin yang sekaligus membuatnya terbangun dari tidurnya. Aku hanya tertawa didepan pintu kamar, memperhatikan tingkah jahil mereka kepada Daddy-nya.
"Hahahha..", tawa Eunho puas setelah berhasil membuat Daddy-nya terbangun
"Hihihihi..", suara tawa Eunbyul pun terdengar saat Daddy-nya bersin-bersin
"Siapa tadi yang bangunin Daddy pakek bulu kemoceng?", tanya Wonwoo yang masih terus menggosok hidung
Mereka berdua hanya saling bertatap dan tertawa kecil melihat Daddy-nya yang masih sibuk dengan hidungnya.
"Kak Eunho .. Daddy..", celetuk Eunbyul sambil menunjuk kakaknya
"Habisnya Daddy gak bangun-bangun waktu dibangunin sama Eunbyul. Yaudah akhirnya kakak bangunin aja Daddy pakek bulu ini.. Hehe..", bantah Eunho
"Udah.. Udah.. Kakak sama adek ayo kebawah Bunda udah siapin sarapan buat kalian", kata ku yang mulai memecahkan pertengkaran mereka
"Siap Bunda..", teriak Eunho
Eunho yang disusul Eunbyul berlari menghampiri ku yang masih berdiri sudut pintu kamar, sedari tadi memperhatikan mereka bertengkar.
"Ohh gitu.. Daddy gak diajak nih?!", gerutu Wonwoo dengan raut wajah yang kesal
"Masih model begitu baru bangun tidur, belum cuci muka, belum gosok gigi, siapa yang mau ajak kamu..", celetuk ku sindir Wonwoo
"Bunda bener, Daddy..", tambah Eunbyul dengan polosnya
"Buruan cuci muka terus gosok gigi Dad..", suruh ku
"Iyaa.. Iyaa..", Wonwoo beranjak dari tempat tidur dan mulai berjalan kearah kamar mandi dengan raut muka yang kesal