Part. 3

1.6K 148 11
                                    

.

.

.

Seperti biasa aku bangun lebih pagi dari Wonwoo dan anak-anak, menyiapakan sarapan pagi untuk mereka. Saat ku buka mata, fokus pertama ku melihat Wonwoo yang masih tidur berbaring disamping ku. Kurasakan tubuh ku yang masih terasa hangat karena dia tidur dengan memeluk tubuh ku cukup erat. Aku mencoba mengangkat tangannya selembut mungkin, yang sedari tadi terlentang nyaman di pinggul ku.  Perlahan aku bangun, berusaha agar tidak membangunkan tidurnya.

Sambil merapikan dan mengikat rambut ku, aku mulai berjalan menuju dapur yang berada dilantai bawah. Dalam perjalanan, aku membuka satu pintu kamar, yang ku dapati Eunho dan Eunbyul yang juga masih tertidur pulas. Sampai di dapur, aku mulai mengeluarkan bahan-bahan makanan dalam kulkas untuk membuat sarapan pagi ini.

"Pagii~ ..", terdengar suara khas bangun tidur yang tak asing. Kepala ku menengok ke arah suara itu. Ku dapati Wonwoo yang berjalan kearah ku dan menyapa dengan senyum manisnya. Tentu, aku membalasnya dengan senyuman ku, lalu melanjutkan pekerjaan ku memotong sayur.

"Udah bangun?"

"Eungg..", gumam Wonwoo merespon tanya ku.

Wonwoo berjalan ke arah kulkas untuk mengambil minum. Dengan tangannya yang usil, dia mengacak-acak rambut ku saat berjalan di belakang ku. Benar, itu kebiasaan paginya.  

"Nuu..", gerutu ku. Yang kudengar malah suara tawa lirih darinya.

"Anak-anak belum bangun?", tanya Wonwoo dengan segelas air putih ditangan kanannya dan tangan kirinya menggeser kursi meja makan.

Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, aku tersentak kaget. Ternyata Eunho berlari dari kamar  yang langsung memeluk kaki ku. 

"Bundaa..", suaranya manja.

"Dihh.. pagi-pagi udah manja-manjaan", cibir Wonwoo.

"Apa sihh Nuu.. pagi-pagi gak usah mulai ribut", gerutu ku.

Eunbyul yang mulai berjalan lirih  sambil mengusap-usap mata, menuju ke arah Daddy-nya yang duduk tersenyum menatap tingkahnya yang menggemaskan.

"Aigoo.. putri kecil Daddy udah bangun~.. ", kata Wonwoo yang langsung meraih dan mengangakat tubuh Eunbyul ke pangkuannya. Eunbyul yang masih setengah sadar hanya terdiam dan masih fokus mengusap matanya.

"Tidurnya semalem nyenyakkan sayang~..", tanya Wonwoo dengan nada manja. Wonwoo terus memeluk dan mencium gemas putrinya, yang terus memanyunkan bibir.

"Dihh.. pagi-pagi udah manja-manjaan", suara lantang terdengar memecahkan kemesraan ayah dan putrinya. Kali ini tentu bukan Wonwoo yang mengatakannya dan juga bukan aku. Tapi Eunho.

Aku yang masih sibuk menyiapkan sarapan, dibuat tertawa mendengar celetukan Eunho yang meniru perkataan Daddy-nya tadi. Anak ini benar-benar mewarisi sifat Daddy-nya. Mungkin memang benar kata orang, kalau 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya'.

"Kenapa? Kakak mau juga ?!? Sini ..", Wonwoo tak kuasa menahan tawanya, melihat kecemburuan Eunho kepada adiknya. 

Eunho langsung berlari menghampiri dan memeluk Daddy-nya. Wonwoo dengan hangat membalas pelukan Eunho, dengan tawanya. Menggemaskan bukan?

"Aiguu..", kata ku yang melihat kemesaraan mereka. Aku mulai menata makanan diatas meja makan.

"Hahaha.. Bunda juga mau dipeluk?? Sini.. Sini..", ejek Wonwoo yang merentangkan kedua tangannya, siap memeluk ku.

"Udah.. udah.. sarapannya udah siap, ayo  makan..", terlihat wajah Wonwoo yang kecewa karena aku mengacuhkan perkataannya.

>< >< >< >< ><

Keluarga Uwuu~  |  Jeon Wonwoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang