Part. 5

1K 121 17
                                    

.

.

"Bagaimana kabar mu?", tanya Soonyoung dengan mata sipitnya saat sedang tersenyum, duduk berhadapan dengan ku. 

"Baik. Bagaimana dengan mu? Kapan kamu menikah?", Jawab ku yang ku tambah dengan sedikit sindiran.

"Aissstttt..", Soonyoung mengangkat tangannya yang geram ingin memukul ku. Namun, sebelum itu terjadi aku melempar senyum manis ku didepannya.

"Kenapa sih kata 'menikah' itu selalu mengikuti ku??!! Siapa pun yang kembali bertemu dengan ku, selalu bertanya, 'Kapan kamu menikah? Kapan kamu menyusulku menikah? Kapan aku menerima undangan pernikahan mu?', selaluu~ Aku pun juga tidak tau. Kapan aku akan menikah.", lanjut omelan Soonyoung yang juga sedang memakan makanannya. Aku hanya tertawa melihat dia mengoceh seperti ini. 

"Kenapa tertawa? Kenapa? Yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa tertawa? Kenapa? Yaaa.. Kim Sejeong!", bentak Soonyoung yang membuat ku semakin tak kuasa menahan tawa.

"Tidak.. tidak.. hahaha~ Aku hanya bertanya. Mereka yang menanyakan hal yang sama seperti aku pun juga tidak salah.  Wajar saja diumur mu yang sudah semakin tua ini, banyak pertanyaan tentang pernikahan. Memang kamu belum menikahkan sampai sekarang? hahaha~", tanya ku yang kembali menyindirnya.

"Aku masih sibuk mengurus agensi ku. Tidak ada waktu untuk pacaran.", jawabnya yang kemudian menyuapkan makanan yang ada di sendoknya.

"Uuuu~ sesibuk itu kah pekerjaan mu, bapak CEO KWON SOONYOUNG yang terhormat ..?!", setelah lulus kuliah, Soonyoung memutuskan untuk menjadi pelatih dance disalah satu agensi terkenal di Korea. Sampai akhirnya sekarang dia membuka agensi sendiri, PLEDIS Ent. namannya.

"Iya memang aku sibuk!", jawabnya.

"Sempatkan waktu mu untuk menjalin hubungan dengan wanita. Jangan hanya menjalin hubungan mu dengan boneka macan kesayangan mu", sindir ku kembali.

"Bagaimana kabar Wonwoo?", tiba-tiba Soonyoung mengalihkan pembicaraan.

"Ishhttt.. bagaimana bisa kamu langsung mengalihkan pembicaraan ini?!", gerutu ku.

"Bagaimana kabar Wonwoo?", Soonyoung kembali bertanya. Kini dengan sedikit penekanan nada.

"Baik.", jawab ku. Suasana menjadi sedikit lebih serius.

"Mungkin sudah saatnya aku menjelaskan semua kepadanya.", kata Soonyoung.

"Percuma. Orang keras kepala seperti dia tidak akan mendengarnya. Beberapa kali aku sudah mencoba menjelaskannya, dia tetap kukuh dengan emosinya.", jawab ku.

"Dia belum mendengarnya secara langsung dari mulut ku. Aku rasa jika dia mendengarnya langsung dia akan mengerti.", kata Soonyoung meyakinkan ku.

"Coba saja. Aku sudah malas membahasnya.", kata ku.

Tak lama setelah aku dan Soonyoung membicarakan Wonwoo, terdengar suara lonceng pintu cafe. Ku arahkan pandangan ku ke suara lonceng yang berbunyi. Ku dapati Eunho dan Eunbyul yang berlari menghampiri ku dimeja dimana aku dan Soonyoung duduk.

Keluarga Uwuu~  |  Jeon Wonwoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang