Part. 16

674 74 20
                                    

.

.

Pesan baru 
Nomor tidak dikenal - Ini aku Kim Mingyu. Simpan nomor ku. Aku akan menjemput mu di cafe besok. Tunggu aku. 

Itu isi pesan yang sampai saat ini membuat ku tercengang. Aku terpaksa berbohong untuk kedua kalinya pada Wonwoo. Iya kedua kali, karena tadi siang sebenarnya aku juga berbohong padanya. Bertemu PD-nim, tawaran model dan semua yang ku ucapkan tadi siang hanya alibi ku. Sebenarnya-- aku bertemu dengan Mingyu tadi. 

"Belum tidur?!", suara Wonwoo keluar kamar mandi memecahkan lamunan ku. Aku yang masih duduk di kursi kerja Wonwoo, tersentak menatapnya.

Oh.. Tuhan. Perasaan apa ini. Rasa bersalah ku semakin terasa saat menatap wajahnya. Apa yang telah aku lakukan. 

"Halloo.. Aku bicara sama kamu..", Wonwoo melambai-lambaikan tangannya di hadapan muka ku. Berusaha menyadarkan ku.

"O-o.. ayo tidur..", sentak ku terkejut.

.

.

Aku duduk tertegun diatas kasur. Untuk pertama kalinya pagi yang benar-benar tidak aku inginkan datang. Perasaan bersalah ku pada Wonwoo masih terus menyelimuti. 

"Jam berapa ini? Uahhh~", tanya Wonwo dengan suara khas bangun tidurnya. Dia menggeliatkan badanya dan menguap. 

Aku menengok ke arahnya. Tanpa berkata apapun dan menjawab apapun, aku memeluk tubuhnya yang masih berbaring disamping ku. Nyaman. Hangat. Aku hanya ingin seperti ini. Aku harap waktu berhenti mengejar ku.

"Aiguu~ Aiguu~", aku mendegar tawanya lirih. Dia mengusap lembut kepala ku.

"Nu~", aku memanggilnya.

"Emmbt..", jawabnya.

"Nu~", aku memanggilnya lagi.

"Apa?", jawabnya lagi.

"Nu~", sudah jadi kebiasaan ku berkali-kali memanggil namanya seperti ini. Entahlah, memanggilnya seperti membuat hati ku merasa tenang. Aku merasa punya seseorang yang bisa aku andalkan saat hati ku gelisah.

"Emm.. Apa Bundaa~", kedua tangan Wonwoo yang hangat mengakat pipi ku. Dia menatap ku lekat. Dan ini kebiasaannya.

"Aniya .. Geunyang ..", kata ku yang juga menatap kedua matanya. Tak lama dia mengecup bibir ku. Aku membalas kecupan di bibirnya. Dia mengecup ku lagi. Aku juga membalasnya lagi. Dia mengecup ku lagi. Itu terus berulang beberapa kali.

"Geumanhae~ Buruan bangun. Kamu gak ke kantor?", sentak ku menghentikannya mengecup ku lagi.

"Emmm.. Sirheo~ ", gerutu Wonwoo yang kembali menarik selimutnya. 

"Bangunin  Eunho sama Eunbyul. Aku mau buat sarapan.", aku menggulung rambutku dengan tali rambut di pergelangan tangan ku.

"Kajima .. ", gerutu Wonwoo yang masih mengeliat di tempat tidurnya. Aku berlalu meninggalkannya.

 Aku berlalu meninggalkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keluarga Uwuu~  |  Jeon Wonwoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang