Ruby sedang tertidur begitu tiffany masuk ruangan , ia masih terasa lemas dan tidak menyangka
" eh , tante ini aku tadi beli makan , apa tante laper ? " tanya mark
" ohh ada kamu disini , titip ruby ya kayanya tante kecapean jadi harus pulang , terima kasih "
" ohh , baik "
Tiffany memutuskan untuk ke ruang rawat suaminya , dia masih kecewa dengan ruby dan ingin menenangkan diri di samping suaminya .
" mark "
Mark yang sedang duduk di sofa langsung menghampiri ruby
" ada apa ? "
" mama aku tadi udah kesini atau blum ? "
" udah , tapi dia bilang dia cape jadi pamit pulang "
" yah , padahal aku mau tanya hasilnya "
" gapapa , bisa besok kok , oiya tadi aku udah beliin bubur nya , mau makan sekarang ? "
" aku masih mual sih , tapi yaudah deh "
" mau aku suapin ? "
Ruby terdiam
" ruby ? "
Aneh , rasanya ruby hanya ingin di suapi jeno
" ruby ? "
" eh , i-iya maaf maaf , engga aku bisa sendiri kok "
" beneran ? "
Ruby mengangguk semangat
" aku seneng kamu semangat lagi , ini yang aku kangenin " ucap mark sambil memberikan buburnya
Ruby tersedak
" akh "
" eh kenapa ?! "
" perut aku sakit banget pas batuk "
" astaga , aku panggil dokter ya "
Ruby hanya bisa mengiyakan karena perutnya sangat sakit . Selagi menunggu mark ruby hanya bisa tiduran sambil memegangi perutnya
" masih sakit ? " tanya hyunjin saat masuk
" iya tadi karena aku batuk kayanya "
" jangan di teken perutnya "
" kenapa ? "
Hyunjin melepas kedua tangan ruby dari perutnya
" kasian perutnya nanti tambah parah gimana ? "
" hyunjin— "
Ruby langsung pingsan tiba tiba
" eh?! , aduh gimana ini anjir "
Untungnya mark dan dokter sudah sampai di ruangan dan langsung memeriksa ruby
" lah kok jadi pingsan ?! " panik mark
" g-gatau tadi dia bilang perutnya sakit "
Mark menatap hyunjin sinis
" apa apaan! " protes hyunjin
" kalian bisa keluar sebentar supaya saya bisa memeriksa dengan maksimal "