Bagian 7

12.2K 335 86
                                    

Bara menatap punggung Salju dan Bella yang perlahan meninggalkan area kantin. Entah kenapa Bara sangat suka menatap Salju.

"Lo pernah suka sama seseorang sampai lo bener-bener tergila-gila sama dia dan pengin nikahin dia?" tanya Bara ke arah Dennis.

Dennis berpikir sejenak.
"Gue suka Shahrukh Khan karena dia jago akting," katanya, "tapi gue sama sekali nggak ada kepikiran buat nikahin Shahrukh Khan."

Jerry langsung memukul keras kepala Dennis dengan buku milik Salju yang tergeletak di meja.
"Bukan gitu maksud Bara, Bego!" ketusnya. Sedangkan Henna yang sedang makan bakso hampir saja tersedak karena tertawa.

"Gue tau kalau lo jatuh cinta sama Salju, 'kan?" Jerry merangkul tubuh Bara.

"Sepertinya begitu, rasanya gue nggak mau kehilangan dia meskipun sekejap."

"Bucin!" Henna ikut berkomentar.

"KAK BARA!" teriak Bella sembari mengtur napasnya. "SAL-SALJU SAMA KA BAGAS DI-"

Belum sempat Bella melanjutkan kalimatnya, Bara langsung berlari menuju ke toilet ketika mendengar nama Bagas disebut. Bara yakin jika Salju sedang menangis sekarang.

Toilet paling dekat dengan kantin saat ini sangat penuh dengan siswa-siswi, Bara yakin Bagas dan Salju ada di sini.

"Minggir kalian, Bangsat!" ketusnya sambil menatap satu per satu anak buah Bagas di depan toilet.

"Bos kita sedang tidak bisa diganggu!

"Di dalam ada pacar gue! Anjing ya kalian!"

Jerry dan Dennis tidak tinggal diam, mereka langsung memukul anak buah Bagas agar ada kesempatan Bara untuk menerobos masuk ke dalam toilet.

Brakkk!

"Bangsat!" murka Bara ketika melihat Bagas sedang mengangkat rok abu-abu Salju.

Bugh! Bugh! Bugh!

Bagas tersungkur di toilet, tangannya mengusap darah segar yang keluar dari mulutnya.

"Bajingan! Kalau lo sampai lakuin ini lagi sama Salju, gue bersumpah bakal bunuh lo!"

Bara merangkul tubuh Salju keluar dari toilet, Bella dan Henna mengikuti di belakang sedangkan Jerry dan Dennis masih sibuk dengan anak buah Bagas.

Salju duduk pada salah satu kursi yang berada di area taman. Bara menyerahkan air minum ke Salju, namun Salju menolaknya.

"Maaf," ujar Bara sambil perlahan tangannya menyentuh punggung tangan Salju. "Gue bener-bener minta maaf."

"Kenapa? Lo nggak lakuin kesalahan apapun, Bar." Salju mengusap bahu kanan Bara.

"Bagas pengin gue hancur salah satunya dengan mangincar lo, Sal. Seandainya gue nggak kenal lo, mungkin lo nggak bakal jadi incaran Bagas."

Salju menghembuskan napas. Apa yang dikatakan Bara sebenarnya benar, masalah ini terjadi karena Salju adalah pacar Bara. Tapi, Salju tidak marah sama sekali kepada Bara.

"Terus? Lo mau kita putus?" tanya Salju dengan wajah berbinar.

"Tentu aja enggak," jelas Bara. "Kalau gue putus sama lo, gue nggak bisa jagain lo, Sal. Lagipula gue cinta sama lo."

Cinta?

"Hanya dalam waktu dua hari lo jatuh cinta sama gue?" tanya Salju.

"Bukan waktu dua hari, Sal. Gue jatuh hati sama lo dari awal gue nyatain perasaan gue ke lo."

Salju terdiam sejenak.
"Gue ... miskin, sementara lo punya semuanya."

"Terus? Apa gue harus coret nama gue dari kartu keluarga biar jadi miskin seperti lo?"

Salju menggeleng.

"Gue janji bakal jagain lo. Gue janji."

Bara tersenyum ketika Salju memeluknya erat. Lihatlah, bagaimana Bara tidak jatuh cinta dengan gadis seperti Salju? Rasanya Bara akan melakukan apapun demi Salju-nya.

Karena.

Bara mencintai Salju.

***

Tau kok, kurang panjang.
😂😂

Biar apa?
Biar kalian makin nungguin 😂😂

Bara & SaljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang