Happy Reading!
Taehyung berdiri di ambang pintu dapur, menyaksikan Yoongi berinteraksi dengan si kembar ketika ia mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri semalam tidak berarti apa-apa.
Dia butuh seseorang untuk dia ajak bicara setelah percakapan emosional nya dengan Jihoon, tapi itu tidak berarti bahwa dia harus tidur dengan Yoongi. Dia bisa saja tetap di rumah dan minum anggur sampai mabuk, tapi konyolnya dia malah berkendara selama satu jam perjalanan menuju tempat Yoongi.
Dia bisa saja hanya bicara dengan Yoongi, tapi bodohnya dia malah mengatakan bagaimana perasaannya tentang Yoongi. Taehyung tidak memberi tahu siapa pun tentang perasaannya pada Yoongi ketika mereka bersama, terutama karena dia tidak punya banyak orang untuk diajak bicara. Zayn dkk terlalu sibuk hanya untuk ia ajak bercerita hal sepele macam ini.
Taehyung telah memberi tahu Yoongi bahwa dia jatuh cinta padanya.
Dan Yoongi menciumnya.
Apakah itu setidaknya berarti Yoongi merasakan hal yang sama? Atau apakah Yoongi hanya memanfaatkan keadaan emosional Taehyung?
"Good morning, sunshine. Apa kau akan terus berdiri di sana atau mau membantuku?” Yoongi sedikit membuat Taehyung yang sedang melamun terkejut, Taehyung tersenyum lembut kemudian mengangguk.
Dia berjalan lebih jauh ke dalam dapur, menarik kursi di sebelah Yoongi dan mengambil mangkuk makanan bayi lainnya dari meja.
Taehyung membantu Yoongi menyuapi si kembar, kegiatan itu cukup untuk menjaga pikiran Taehyung berkelana ke tempat yang tidak seharusnya. Dia tidak menyesal tidur dengan Yoongi tadi malam, rasanya seperti dulu. Dia begitu menyukainya.
Taehyung merasa utuh kembali. Tentu, Jihoon membuat Taehyung merasa demikian juga, tapi Yoongi berbeda dari Jihoon.
Yoongi adalah ibu dari anak-anaknya.
Dan Taehyung jatuh cinta pada Yoongi. Sepenuhnya dan benar-benar jatuh cinta padanya. Itu membuatnya takut, tapi dia tahu itu benar.
Dia hanya tidak tahu apakah Yoongi memiliki perasaan yang sama.
Jadi ketika mereka selesai menyuapi si kembar, Taehyung berniat menanyakan pada Yoongi tentang hal itu.
Mereka berjalan ke ruang depan, Taehyung menghandle Ethan dan Yoongi menghandle Nathan.
Yoongi menempatkan Nathan di lantai dan Taehyung melakukan hal yang sama sebelum menatap Yoongi ragu-ragu. Yoongi tersenyum bahagia saat melihat si kembar bermain, kau bisa tahu hanya dengan melihat tawa mereka.
"Gi, tentang tadi malam...” Taehyung memulai, tak yakin bagaimana dia akan bicara tentang hal ini. Dia tidak menyesalinya, tetapi dia tidak tahu dengan Yoongi.
Taehyung mulai bertanya-tanya apa dia pernah tahu tentang Yoongi, bahkan dua tahun yang lalu Yoongi benar-benar orang yang sulit dibaca. Kadang-kadang Taehyung berharap Yoongi adalah buku yang terbuka, tetapi pada saat yang sama Yoongi menjadi orang yang sulit dibaca dan itu membuatnya jauh lebih menarik di mata Taehyung. Jihoon adalah buku terbuka itu, Taehyung selalu tahu bagaimana perasaan Jihoon.
"Itu tak akan terulang lagi bukan? No String Attached, right?”
"Apakah itu yang kau inginkan?” Suara Taehyung nyaris terdengar seperti bisikan.
Yoongi menghela nafas. Dia berusaha sangat keras untuk tidak membiarkan Yoongi mendengar kata-kata itu, kata-kata itu rasanya jauh lebih menyakitkan bagi hatinya daripada yang seharusnya.
Dia pernah menjadi orang yang mengucapkan kata-kata itu dan di sini Yoongi menggunakannya untuk melawannya. Apakah ini yang Yoongi rasakan? Bertahun-tahun yang lalu ketika Taehyung mengatakannya, Taehyung hanya bisa bertanya-tanya dalam diam.
Yoongi di sisi lain berpikir keras, Yoongi tidak yakin apa yang dia inginkan. Hanya seminggu yang lalu, Taehyung adalah salah satu hal terakhir dalam benaknya dan sekarang dia bertanya apa yang diinginkannya.
Dan Yoongi tidak tahu apa yang diinginkannya. Dia tak siap untuk mencoba dari awal dengan Taehyung, tapi sebagian dirinya. Dia ingin bersama Taehyung, tapi dia masih tidak tahu apakah Taehyung benar-benar telah berubah. Dia memiliki sedikit bukti dan dia tidak siap mengambil risiko patah hati sekali lagi.
"Jujur, Tae... Aku tidak tahu apa yang aku inginkan sekarang.” sambung Yoongi, melirik Taehyung sekilas saat dia berbicara.
Taehyung mengangguk, mendengus sebelum berdiri dari sofa. Sudah waktunya baginya untuk pergi sebelum dia mengatakan sesuatu yang bodoh lagi.
"Aku mungkin harus pergi, ayah akan membunuhku jika aku bolos kerja..” kata Taehyung, mendapat anggukan kecil dari Yoongi. Dia berdiri mengikuti Taehyung ke pintu depan.
"Ini .. Ini tidak mengubah apa pun kan?” Tanya Yoongi pelan, takut bahwa dengan tidur dengan Taehyung dia telah menghancurkan apa yang telah mereka berusaha bangun kembali. Tapi sekali lagi, Yoongi bahkan tidak yakin apa yang terjadi.
"Itu tak akan terjadi lagi bukan? No String Attached, right? Kita berdua kesepian, tidak ada yang lain selain itu.” jawab Taehyung, dengan ragu.
Dia ingin berteriak pada Yoongi bahwa itu lebih dari sekadar hubungan tanpa ikatan, tapi dia tidak ingin mendorong Yoongi ke pada apa pun yang tidak dia inginkan.
Dia ingin Yoongi memutuskan siapa mereka.
Bukan dirinya.
Yoongi menggigit bibir bawahnya, mencoba menyingkirkan perasaan bahwa ia telah mengacaukan situasi.
Jadi dia melakukan hal yang dia pikir benar, dia berjanjit lalu menarik kerah kemeja Taehyung dan mencium bibir Taehyung dengan lembut. Taehyung tak mengatakan apa-apa, begitu juga Yoongi.
Tidak ada lagi yang bisa mereka katakan.
__________________________________Jadi maunya ini dua orang apaan dah wkwk?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗡𝗼 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗔𝘁𝘁𝗮𝗰𝗵𝗲𝗱 [TaeGi Mpreg] [Book One] 𝗖𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝘁𝗲✓
Fanfiction[BOOK I] Kisah rumit antara Taehyung Aldrich Winston dan Yoongi Kyne Delwyn bermula dari sebuah perjanjian konyol saat pesta yang diadakan oleh adik tiri Taehyung, Namjoon. Yang akhirnya memaksa Yoongi untuk mengalah dan menanggalkan sikap keras ke...