Sixteen

1.8K 267 47
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

"Jadi...kau suka artikelnya?" tanya Taehyung pada Yoongi di telepon.

Yoongi hela nafas panjang, tangannya terulur untuk memijat batang hidungnya. Sejujurnya ia bingung harus bersikap seperti apa pada Taehyung. Apa yang Namjoon katakan kemarin terus berputar dan terngiang di kepalanya, dan Yoongi benci itu.

"Charlotte melakukannya dengan hebat, hingga membuat hubungan kita tampak nyata." Ucap yoongi setelah satu menit, sedikit enggan menjawab pertanyaan itu.

"Aku juga berpikir begitu, omong-omong bukan itu alasanku menelepon. Ayahku akan mengadakan semacam kegiatan amal pada hari Jumat dan aku butuh teman. Ya kau tahu maksudku, aku ingin kau pergi bersamaku. Ya karena hubungan kita sudah go publik" ucap Taehyung, suaranya sedikitnya terlalu bersemangat menurut Yoongi. Taehyung seperti mengabaikan fakta bahwa mereka hanya pura-pura "berkencan".

"Baiklah, that's a little short notice." ucap Yoongi, matanya memicing pada kalender di atas meja. Ini masih hari Selasa, dan ia sudah gugup tentang gagasan 'go public'.

"Um, maaf kemarin aku tak bisa mengantar kau pulang." Yoongi memutar bola matanya, ia sungguh sedang malas berurusan dengan apapun mengenai Taehyung saat ini.

"Tidak apa-apa," jawab Yoongi, mengigit bibirnya saat ia merasa perutnya mulai mual.

Malam Jum'at terasa begitu cepat bagi Yoongi, ia sudah mengenakan setelan jas rapi, duduk di ruang depan sambil terus memandangi arlojinya, keningnya berkerut karena Taehyung benar-benar terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam Jum'at terasa begitu cepat bagi Yoongi, ia sudah mengenakan setelan jas rapi, duduk di ruang depan sambil terus memandangi arlojinya, keningnya berkerut karena Taehyung benar-benar terlambat.

Yoongi berdiri merapihkan jasnya, tadi ia sempat kesulitan menentukan kemeja yang akan ia gunakan, karena sebagian miliknya terlalu pas dan menampakkan perutnya yang mulai terbentuk. Ia hanya tak mau orang-orang tahu, dua janin di dalam perutnya.

Bahkan Taehyung sekalipun berpikir hanya ada satu bayi, benar-benar hanya Yoongi, Jungkook dan ibu Yoongi yang tahu tentang fakta ia mengandung anak kembar. Bukannya Yoongi sengaja menyimpan informasi tersebut dari Taehyung, dia hanya belum sempat memberitahunya.

Yoongi menghela nafas, setelahnya terdengar bel pintu berbunyi nyaring. Remaja itu bergegas ke pintu, membukanya menampilkan Taehyung tersenyum manis yang tengah membawa buket bunga.
Yoongi mengernyitkan alisnya, merasa agak aneh melihat Taehyung membawa bunga.

"Apa itu?" tanya Yoongi.

"Ini untukmu," jawab Taehyung. Tangannya terulur untuk memberikan buket bunga itu pada Yoongi.

Yoongi menerimanya agak ragu, lalu mengedikkan bahunya sebelum berjalan menuju ruang tengah. Taehyung masih berdiri di teras sambil bersenandung kecil ketika Yoongi kembali ke hadapannya.

"Ready to go?" Tanya Taehyung dan Yoongi langsung mengangguk sebagai jawaban kemudian Taehyung menawarkan lengannya pada Yoongi. Yoongi menyambut lengan Taehyung lalu berjalan keluar.
Yoongi menatap Taehyung penasaran saat melihat Limosin terparkir di depan rumahnya.

Perjalanan ke acara itu singkat dan Yoongi berpikir kalau mereka bisa saja berjalan untuk ke tempat acara diselenggarakan. Dalam perjalanan itu Taehyung mengoceh tentang bagaimana  hubungan mereka akan di saksikan publik. Yoongi tidak begitu mendengarkan, perutnya kembali mual. Dia ragu apa dia bisa menahan rasa mual nya sepanjang acara.

Saat mereka akhirnya mencapai di acara itu, Taehyung membantu Yoongi keluar dari mobil. Dia menggenggam tangan Yoongi, tersenyum pada paparazzi yang sengaja hadir untuk acara tersebut.

Yoongi tersenyum gugup dan diam-diam berdoa agar Taehyung langsung masuk. Beruntung baginya, Taehyung melakukannya. Begitu mereka berada di dalam, ayah Taehyung adalah orang pertama yang menyambut mereka.

"Akhirnya aku bertemu kau, aku awalnya berpikir harus mengirimkan tim pencari untuk membawa kalian kemari." canda David, yang dihadiahi tatapan bosan dari putranya.

"Aku harus mengambil sesuatu sebelum aku menjemput Yoongi. Yoongi, kau ingat ayahku?" Taehyung bergerak Yoongi sedikit agar lebih dekat pada David dan remaja sembilan belas tahun itu tersenyum lembut pada David.

"Senang bertemu anda lagi," lirih Yoongi, menyalami David.

"Kau juga, terima kasih sudah datang. Nah, jika kalian mengijinkan, aku akan mencari istriku. Tae, jika kau bertemu Namjoon katakan padanya aku ingin bicara dengannya. Nikmatilah pestanya, oke?" ucap David sebelum akhirnya melangkah pergi.

Taehyung menghela nafas lembut saat dia melihat sekeliling tempat itu, ruangan ini cukup besar dan dipenuhi oleh ratusan orang. Yoongi merasa seperti dia akan sakit saking gugupnya dan bahkan mereka baru tiba tak lebih beberapa menit lalu.

"Ayo, kita harus berbaur." Ucap Taehyung dengan tenang, sekali lagi meraih tangan Yoongi.

Yoongi hanya mengikuti saja, perasaan tak enak di perutnya belum hilang. Begitulah waktu berjalan, Taehyung memamerkan Yoongi seperti kuda poni saat Yoongi berdiri di samping Taehyung dan berusaha untuk tidak muntah.

Akhirnya, orang-orang berkumpul untuk mendengarkan pidato David tentang acara tersebut. Yoongi tidak benar-benar mendengarkan dan remaja itu melihat sekeliling ruangan dengan gugup. Dia sepenuhnya sadar, saat semua orang di ruangan itu menatapnya. Perasaan mual itu semakin jadi saat Taehyung membawa Yoongi naik ke panggung. Melambai pada kerumunan dengan senyum cerah di wajahnya.

"Terima kasih Ayah, jujur saja, menurutku kau salah satu orang terhebat yang pernah berjalan di bumi ini dan aku sangat senang menjadi bagian dari semua yang telah kau lakukan. Sebenarnya aku tidak suka menjadi pusat perhatian karena sekali lagi ini bukan acara milikku.. tapi ada sesuatu yang perlu aku lakukan dan aku pikir malam ini akan menjadi kesempatan yang sempurna untuk melakukannya... Yoongi babe," Taehyung menatap Yoongi, yang lebih muda membeku tak dapat bergerak di tempatnya di sebelah Taehyung. Taehyung meraih tangan Yoongi sebelum berlutut di depan banyak orang.

"Yoongi Kyne Delwyn, I'm hopelessly in love with you and it would be an honor if you'd give me the chance to spend the rest of my days with you...Gi, baby.. Will you marry me?"

___________________________________

THIS CHAPTER ISN'T THAT GREAT TBH IDK WHAT EVEN HAPPENED.

I also don't feel fabulous rn but i wanted to thank you for 1k votes, you guys are the best...

I also don't feel fabulous rn but i wanted to thank you for 1k votes, you guys are the best

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗡𝗼 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗔𝘁𝘁𝗮𝗰𝗵𝗲𝗱 [TaeGi Mpreg] [Book One] 𝗖𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝘁𝗲✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang