Happy Reading!
"Apakah kau yakin kau baik-baik saja, Gi? Kau benar-benar kacau kemarin." Jungkook bertanya di sisi lain telepon ketika Yoongi menggigit bibir bawahnya. Yoongi menarik napas dalam-dalam, mengangguk sebelum dia menyadari bahwa Jungkook tidak bisa melihatnya.
"Aku baik-baik saja, Kook." Yoongi berbisik, menoleh ketika ibunya berjalan ke dalam rumah, dia menyapa Yoongi dengan senyum, mencium kepalanya lalu mengusap lembut rambutnya.
"Hi sweetheart!"
"Hai, bu..." balas Yoongi, tersenyum lembut pada ibunya. Jungkook masih berbicara di ujung telepon, Yoongi tidak begitu mendengarkan.
"Apa kau mendengarkan ku, Gi?" akhirnya Yoongi mengalihkan perhatiannya kembali pada suara jungkook, dia melihat ibunya berjalan menuju dapur.
"Tentu, .." Yoongi berbohong, dia hanya benar-benar ingin Jungkook mengakhiri pembicaraan. Yoongi lelah, dia telah melewati beberapa hari yang panjang.
Dia ingin ibunya membuatkannya sesuatu yang hangat untuk ia makan dan mengantarnya ke tempat tidur untuk malam ini... tentu saja dia berusia sembilan belas tahun, tetapi itu tidak berarti ibunya tidak membuatnya merasa lebih baik, ibunya selalu punya cara membuat dirinya merasa lebih baik."Apa yang aku katakan?"
"Something about Taehyung being a dick."
Ucap Yoongi, entah kenapa kalimat itu menjadi terlalu mudah untuk diucapkan sekarang. Dia merasa ingin menangis lagi, percakapan dengan Taehyung masih sangat segar di benaknya."Oke..., tapi aku tahu kau tidak mendengarkanku. Aku bertanya apakah kau sudah memberi tahu ibumu?"
"Belum .. dia baru pulang dari perjalanan bisnisnya .." kata Yoongi, melihat ke arah dapur di mana dia bisa mendengar ibunya mengobrak-abrik isi dapur.
"Apakah kau akan memberitahunya?" Jungkook bertanya dan Yoongi harus menahan keinginan untuk tidak berkata kasar.
"Tidak, aku berencana membiarkannya mencari tahu sendiri. Tentu saja aku akan memberitahunya!" Yoongi berkata dengan sinis dan Jungkook mendengus.
"Maaf aku kan hanya bertanya, baiklah aku harus pergi... tapi aku akan menemui mu besok. Kita bisa pergi ke bioskop atau semacamnya."
"Baiklah, terima kasih Kookie," ucap Yoongi, merasa agak buruk karena bersikap kasar pada Jungkook, padahal si kelinci bongsor itu tidak melakukan apa-apa selain bersikap baik padanya selama dua hari terakhir, dan di sini dia bersikap kurang ajar.
"Anytime, love you!"
"Ya, love you too." Yoongi menutup telepon, menghela nafas kecil sebelum mengangkat dirinya dari sofa. Dia berjalan ke dapur dimana ibunya berada, tersenyum lembut padanya saat dia duduk di bar.
"Siapa itu di telepon?" tanya Yoonji, mengambil teflon dari lemari.
"Jungkook, dia ingin pergi ke bioskop besok." Jawab Yoongi.
"Itu akan menyenangkan. Apakah dia menemanimu saat aku pergi?"
"Selalu begitu, um .. bu?"
"Yes.. sweetheart?"
Yoonji berhenti pada apa yang dia lakukan. Melihat putranya dengan senyum lembut di wajahnya. Yoongi merasa dia ingin muntah, benar-benar tidak ingin memberi tahu ibunya apa yang telah terjadi... tapi dia tahu lebih baik menyelesaikannya. Jika ibunya marah ... tidak apa-apa.
"Aku uh ..." Yoongi berhenti sejenak, merasa sangat sulit untuk berbicara. Ibunya menatapnya dengan bertanya-tanya, senyum hangatnya hanya membuat Yoongi merasa lebih bersalah. Dia tidak tahu mengapa dia merasa sangat gugup saat ingin memberitahu ibunya, tapi ia merasa bahwa ibunya tidak akan membencinya...dia akan terkejut, itu sudah pasti. Yoongi menghela nafas lagi, benar-benar merasakan ini lebih sulit daripada yang ia kira...
"Aku akan segera kembali .." Yoongi mendapati dirinya berucap demikian lalu bangkit dari kok bar. Dia berjalan ke kamarnya dan mengambil sonogram yang dia masukkan ke dalam cout-nya setelah kemarin dia memberi tahu Taehyung.
Dia mengambil napas dalam-dalam sebelum kembali ke dapur. Yoonji masih menunggu dengan sabar, senyumnya agak memudar saat dia melihat Yoongi tampak sangat tertekan."Apakah kau baik-baik saja sayang?"
Dia bertanya, merasa prihatin dengan putranya. Yoongi tidak menjawabnya, dan sebaliknya meletakkan sonogram di atas meja di depannya. Yoonji melihatnya dengan tatapan bingung, tapi itu terlalu lambat saat ia mulai menyadari apa itu. Ketika dia melihat Yoongi, anaknya itu sudah hampir menangis."Oh Gi...my smol bean" Yoonji berbisik, berjalan mendekati putranya dan menariknya ke dalam pelukan. Yoongi diam-diam menangis selama beberapa menit, tidak benar-benar bisa mengungkapkan kalimat atau memikirkan apa yang harus dikatakan. Yoongi benar-benar ingin ibunya baik-baik saja dengan hal ini, jika dia tidak mendapatkan dukungan dari sang ibu, entah dia tidak benar-benar yakin apa yang akan dia lakukan.
Yoonji memeluk Yoongi erat-erat, membiarkan remaja itu menangis. Dia juga tidak benar-benar yakin harus berkata apa,
dia tentu saja terkejut dengan apa yang terjadi sehingga hampir mustahil untuk berpikir jernih saat ini.Yoongi membutuhkan beberapa menit untuk tenang, dan ketika remaja itu sudah sedikit tenang, Yoongii melepaskan pelukan ibunya. Dia menatap ibunya penuh harap, mengharapkan semacam omelan .. tapi yang ibunya lakukan hanyalah tersenyum.
"Semua akan baik-baik saja, Yoongi"
Dia berkata dan Yoongi masih sedikit terisak."How do you know that?" Yoongi bertanya, suaranya serak.
"Because mother knows best, now do me a favor dan mandilah untuk makan malam."
Yoonji mencium pipi Yoongi sebelum mengalihkan perhatiannya kembali pada apa yang sedang dimasaknya. Yoongi akhirnya tersenyum, perasaannya jauh lebih baik dari dua hari yang lalu.
Dia melakukan apa yang diminta ibunya, berjalan keluar dari dapur untuk mandi. Dia baru saja selesai ketika ponselnya berkedip tanda pesan masuk , dan itu mengingatkan dia bahwa seseorang telah mengirim sms kepadanya. Dahinya mengernyit bingung saat melihatnya.From: unknown Received: 7:05 pm
Yoongi, this is Taehyung.
We need to talk.
________________________________
Well, his mum knows now.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗡𝗼 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗔𝘁𝘁𝗮𝗰𝗵𝗲𝗱 [TaeGi Mpreg] [Book One] 𝗖𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝘁𝗲✓
Fiksi Penggemar[BOOK I] Kisah rumit antara Taehyung Aldrich Winston dan Yoongi Kyne Delwyn bermula dari sebuah perjanjian konyol saat pesta yang diadakan oleh adik tiri Taehyung, Namjoon. Yang akhirnya memaksa Yoongi untuk mengalah dan menanggalkan sikap keras ke...