Twenty-seven

1.5K 249 102
                                    

Happy Reading!

Taehyung menatap si kembar, masih belum bisa memahami kenyataan kalau dia akhirnya bisa bertemu anak-anaknya. Yoongi menatapnya dengan raut harap-harap cemas, seperti menunggunya untuk mengatakan sesuatu.

Taehyung tidak bisa menemukan kosa kata yang pas untuk diucapkan, perasaannya saat ini benar-benar tak tergambarkan, dia tidak yakin dengan apa yang kini ada di depannya. Setelah dua tahun pencarian dan menunggu.. dia berhasil.

Dia hanya berjarak beberapa langkah dari putra-putranya.

Tapi dia tak bisa bergerak, seperti kakinya tertanam di lantai.

Dia ketakutan, takut bahwa ini hanyalah khayalnya, takut bahwa ia tiba-tiba terbangun dan ternyata semua ini hanyalah mimpi. Ia takut jika semua ini adalah imaji nya saja.

"Ma..” Nathan berteriak, memecah kesunyian canggung yang menyelubungi  ruangan itu.

Yoongi sedikit terlonjak karena teriakan Nathan, tapi kemudian terlihat senyum terukir kecil, menatap si sulung. Ethan masih seperti biasa, mengamati semua orang di ruangan itu.


"Uh, bisa kau jelaskan satu persatu?” Akhirnya Taehyung bertanya, mengambil langkah pertamanya ke dalam ruangan.

Yoongi berbalik untuk menatap Taehyung sekarang, tersenyum gugup menatap yang lebih tua.

"Ini Nathan.” Ucap Yoongi, mengangkat Nathan sedikit di lengannya hingga Taehyung tahu yang mana yang tengah dia bicarakan.

Nathan terkikik karena gerakan tiba-tiba itu, bertepuk tangan dan tersenyum pada Yoongi dengan cerah.

"Dan yang ini Ethan.” Yoongi mencium pipi Ethan, mendapatkan senyum dari anak kembarnya yang lain.

Ethan tidak cekikikan seperti kakaknya, sebaliknya dia malah menatap Taehyung. Membuat Taehyung merasa salah tingkah.

Dia merasa bukan pada tempatnya di sini, seolah-olah dia adalah kerabat jauh yang akhirnya bertemu dengan keponakan daripada seperti ia  bertemu dengan putranya sendiri. Jungkook dan Yoongi seperti pasangan dan keluarga yang bahagia dengan si kembar.

Dan Taehyung tidak bisa tidak merasa cemburu akan hal itu. Ini seharusnya adalah keluarga kecilnya, dia yang  harusnya menjadi orang yang memperkenalkan putra-putranya kepada orang-orang, dia tidak seharusnya menjadi pihak ketiga.

"Apa kau ingin menggendong salah satunya?” Yoongi bertanya, merasakan kegelisahan Taehyung di sekitar si kembar.

Jungkook menatap Yoongi waspada, tapi Yoongi mengabaikannya dan terus melihat Taehyung.

"Can i?” Taehyung berkata lirih, menatap Ethan. Ethan sepertinya pilihan yang tepat.

"Mereka anak-anakmu juga..” jawab Yoongi dan Taehyung mengangguk.

Taehyung mengambil langkah lagi menuju si kembar, berhenti sejenak, gugup. Terakhir kali Taehyung merasa gugup seperti itu adalah ketika dia melamar Yoongi, fake or not, Taehyung sangat takut akan penolakan.

Taehyung akhirnya berhasil tiba di depan Yoongi dan Jungkook, dan ia berhenti di depan Jungkook. Ia menggigit bibir bawahnya dengan agak kasar sebelum dengan hati-hati mengambil Ethan dari lengan Jungkook.

Jungkook mengambil langkah mundur, menatap Yoongi sejenak karena dia merasa ini akan menjadi bumerang. Jungkook belum terlalu mempercayai Taehyung di sekitar si kembar, tapi Yoongi benar. Taehyung layak mendapat kesempatan.

Tapi. hanya. satu.

Saat Taehyung memegang Ethan di rengkuhan nya, dia pikir balita itu akan langsung menangis, jadi ketika Ethan tidak menangis dan malah menatap Taehyung dengan manik sewarna tembaga seperti milik Yoongi, Taehyung sekali lagi merasa kewalahan, salah tingkah.

𝗡𝗼 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗔𝘁𝘁𝗮𝗰𝗵𝗲𝗱 [TaeGi Mpreg] [Book One] 𝗖𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝘁𝗲✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang