Part 11

1.8K 123 0
                                    

*Bad Boy*

Siang ini Anak - anak BP akan melakukan praktik olahraga basket untuk nilai tambahan olahraga, soalnya ujian kemarin seluruh anak FTP Dapet nilai merah semua.

(fakultas bandel emang)

Tanpa terkecuali, semuanya kena remidi dengan cara praktik seperti ini.

“oke giliran kalian berempat!“ ujar pak Jungsoo.

“tapi pak!“ protes Jennie.

“tidak ada protes apapun!“ kata pak Jungsoo mutlak.

Jisoo menunduk lesu. Jennie menurunkan bahunya. Rose menengadahkan mukanya ke atas. Lisa menarik nafas pasrah.

(secara bersamaan)

Jisoo melangkah mendekati bola, mengambilnya dan memulai praktik dengan gerakan yang di ajarkan pak Jungsoo tadi.

Sulit! Adalah kata yang pas di gunakan dalam keadaan seperti ini.

'ck susah banget sih?' batin Jisoo.

Semua mata tertuju kepada Jisoo, mereka memperhatikan dengan seksama.

dan.....

gagal

“nanti mengulang!“ pak Jungsoo.

Jisoo hanya pasrah. Kemudian pak Jungsoo melihat sekitar lagi.

“Lisa! giliran kamu!“ pak Jungsoo.

“kak Jennie aja pak!“ ujar Lisa mengelak.

“sembarang aja lo!“ sewot Jennie tak terima.

“Lisa! kamu maju apa nilai kamu merah!“ ancam pak Jungsoo.

“eh eh! kok ngancem sih pak? iya-iya Lisa maju kok!“ ujar Lisa pasrah.

namun.......

g a g a l juga.

“Rose kamu maju sekarang!“ ujar pak Jungsoo.

'kalau gak maju ntar dia ngomel! ih dasar nyebelin, tinggal kasih nilai bagus aja susah, pakai acara remidi segala lagi, untung ganteng!'- pikir Rose.

lagi dan lagi.

ga ga l.

“mengulang!“ pak Jungsoo.

“pak jan mengulang dong!“ pinta Rose, namun di hiraukan pak Jungsoo.

“Jenni!“ pak Jungsoo.

“hadir pak!“ ujar Jennie.

“dah tau!“ ujar pak Jungsoo.

“kenapa nanya kalau gitu?“ tanya Jennie polos.

“ini bukan saatnya bercanda Jenn!“ ujar pak Jungsoo.

“emang bukan pak!“ jawab Jennie.

Pak Jungsoo menghela nafas lelah, niatnya mau marah - marah, tapi gak jadi.

“kamu maju sekarang!“ ujar pak Jungsoo penuh penekanan.

Jennie sadar, ia tak bisa ngulur waktu lagi. Saat ia melangkah ke depan ia berpapasan dengan Rose yang akan duduk.

“sa ae lo bambank!“ ujar Rose.

“bacot lo!“ balas Jennie kesal.

Rose cuma cengengesan.

semua pun sia-sia

Jennie juga g a g a l.

“kalian akan bapak serahkan ke anak basket kampus agar diajarin! leader-nya Kim Namjoon, cari di Fakultas Ekonomi dan Managemen (FEM), Angkatan semester lima tahun ini!“ ujar pak Jungsoo.

“iya pak!“ ujar keempatnya
(biar ppalli pikir mereka).

Kantin

Anak bp menduduki tempat duduk kosong. Lisa yang akan memesan kali ini.

4 1/2 menit kemudian.

Saat Jennie akan memakan pesanannya, kakinya ketumpahan kuah bakso yang masih panas.

Twice.

Mereka berulah lagi, dan tadi, Sana memang sengaja menjatuhkan kuah baksonya.

“ahhkkhhh....!“ keluh Jennie.
Kaki Jennie melepuh.

Lisa seketika langsung berdiri sambil menggebrak meja.

“apa-apaan kalian?“ teriak Lisa murka.

“apa? lo berani? sini lo!“ ujar Tzuyu yang sudah maju dan mendekati Lisa.

PLAAAKKKKK......

Lisa tersungkur ke lantai, ujung bibirnya mengeluarkan darah, bekas tamparan tercetak jelas di pipinya.

Semua orang hanya melihat saja.

“kalian kenapa cari masalah mulu sih?“ ujar Rose kesal.

Sedangkan Jisoo membantu Lisa berdiri, karena memang dia yang dekat dengan Lisa. Lisa sendiri merasa sedikit pusing, pipinya panas sekali.

“apa lo hah? Berani sama kita?“ teriak Mina.

“berani lah! kenapa enggak?“ ujar Rose lantang.

Mina yang geram pun mendorong Rose sampai kepala Rose terbentur ujung meja, membuat dahi Rose mengeluarkan darah, kemudian dia pingsan.

“kayaknya tinggal lo doang deh!“ ujar Jihyo menunjuk Jisoo.

Jihyo berniat menonjok Jisoo, tapi Jisoo sudah lebih dulu memegang tangan Jihyo kemudian Jisoo memelitirnya.

“lepasin gue!“ teriak Jihyo.

“lo harus tanggung jawab!“ ujar Jisoo.

“gak mau!“ ketus Jihyo.

Jisoo tidak melepaskannya, Jihyo pun melihat anak BTS, Dia berusaha cari perhatian.

dan! b e r h a s i l.

“Jisoo berhenti!“ bentak Yoongi.

Jisoo yang terkejut pun melepaskan Jihyo, ia baru pertama kali di bentak.

“apa-apaan lo...!“ Yoongi dan anak BTS yang lain terkejut.

Pasalnya.

Jennie kakinya melepuh parah dan gadis itu berusaha menahan tangisnya tapi gagal.
Lisa yang seperti orang linglung dengan bekas tamparan di pipi kirinya dan juga darah di bibirnya.

Rose pingsan dengan darah yang memenuhi ujung kanan kepalanya.
BTS Kira BP yang kasar, tapi mereka salah mengira.

Tanpa banyak bicara Jisoo pergi, dia yakin anak bts akan mengurus teman - temannya.

Ia sedih Yoongi membentaknya tadi.

Bersambung

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang