*Bad Boy*
Pagi hari, Jennie sudah dikejutkan dengan kedatangan Lisa dirumahnya, minta tumpangan katanya. Jennie heran melihat Lisa yang tak biasanya tak menghubungi dia dulu kalau minta tebengan.Apalagi sekarang Lisa memakai syal yang menutupi seluruh lehernya, ayolah ini musim panas, apa tidak gerah.
“Lis? lokenapa sih? Dari kemarin lo kelas lo aneh banget! Lo bilang pingsan, dan lo juga nutupin leher lo! Dan sekarang pakai syal, panas - panas Lis, gak gerah?“ ujar Jennie mengeluarkan semua uneq - uneqnya.
Lisa kikuk, malu kalau dia cerita soal kemarin.
“gak papa kok Jenn! lagi pengen pake syal aja!“ ujar Lisa berbohong.
Jennie sedikit tidak percaya, tapi ya sudahlah, ngapain curiga. Setengah jam kemudian mereka berangkat, lima menit perjalanan mereka sampai di kampus.
Lisa buru - buru ke kelas, ada perlu katanya, Jennie mengangguk setuju.
Kamar Mandi Cewek Di Kampus
Jennie berbalik arah, niatnya tadi mau ke kelas tapi gak jadi, panggilan alam. Jennie berjalan semakin mendekat ke arah kamar mandi dan masuk ke dalam-nya.
“sepi banget!“ ujar Jennie bergumam.
Jennie masuk ke bilik pertama dan menuntaskan panggilan alamnya.Selesai panggilan alam, Jennie mencuci tangannya di wastafel dan mencuci mukanya.
Tiba - tiba....
“remas lagi oppa...!“ suara cewek.
Jennie menghentikan kegiatan mencuci mukanya dan menengok ke belakang, nihil gak ada siapa - siapa. Jennie melanjutkan membasuh mukanya lagi.
“ahh... Oppa...!“ desahan cewek.
Kali ini Jennie benar - benar parno guys, masa ada setan sih pagi - pagi. Jennie mau keluar, tapi suara decitan pintu mengagetkannya.
Suaranya berasal dari bilik paling belakang, dan keluarlah seorang cewek yang keluar dengan baju yang acak - acakan.
Jennie tau, itu Eunha, teman seangkatannya, Jennie menghampiri Eunha.
“Eun? lo gak papa?“ tanya Jennie khawatir.
“gak papa kok! lo Jennie kan?“ ujar Eunha bertanya.
“iya! lo tadi dengar desahan cewek gak?“ tanya Jennie.
“i-itu gu-gue!“ jawab Eunha terbata.
Jennie mengangkat sebelah alisnya, heran dan tak percaya, itu yang Jennie pikir.
“gue pergi!“ ujar Eunha langsung pergi.
“eh!“ cegah Jennie, tapi tidak berhasil “dia yang desah! emang diapain?“ ujar Jennie bingung.
“gue giniin!“ ujar seseorang dari belakang Jennie, Jennie terkejut pasalnya itu suara cowok.
Setelah cowok itu berucap, ada tangan yang dengan sengaja meremas buah Jennie, sontak Jennie teriak.
“akhh....mphhh!“ teriak Jennie setengah mendesah.
Dengan sigap cowok itu membekap mulut Jennie dengan tangannya yang lain, dan jangan lupakan tangannya yang awal masih meremas buah dada Jennie.
Sebagai wanita dirinya tidak terima di lecehkan seperti ini, dengan kedua tangannya, Jennie menghempaskan tangan cowok itu dari tubuhnya.
“Brengsek lo!“ ujar Jennie saat sudah berhadapan langsung dengan orang itu.
“emang! masalah buat lo?“ jawab orang itu.
“lo pikir, gue bisa lo lecehin sesuka lo gitu!“ teriak Jennie marah.
“kenapa sih lo marah! padahal lo juga keenakan!“ sinis orang itu.
“sialan! lo pikk...!“ ucapan Jennie belum selesasai, tapi orang itu sudah menarik Jennie, membuat Jennie menubruk dadanya.
“Kim Taehyung! itu nama gue!“ ujar Taehyung bangga.
“gak nanya! lepasin gue sekarang!“ teriak Jennie lagi.
“jangan teriak sayang!“ ujar Taehyung serak.
Ingat, mereka masih hadap - hadapan dan Taehyung yang memeluk Jennie erat.
“lepasin gue!“ teriak Jennie lagi.
“gue aja belum main - main sama lo!“ ujar Taehyung.
Tidak ada cara lain bagi Jennie, tangannya di kunci sama manusia brengsek di hadapannya ini, hanya kakinya yang luluasa bergerak.
Dugh....
Jennie menendang perut Taehyung dengan sekuat tenaganya, dan berhasil, seketika Taehyung melepaskan pelukannya dari Jennie.
Kesempatan itu Jennie gunakan untuk melarikan diri, Taehyung mengejarnya tapi tak sampai kena, dia berhenti.
“Jennie! lo milik gue sekarang!“ ujar Taehyung sembari bersmirk.
Mungkin Sana akan ia putuskan, begitulah yang ada di pikiran Taehyung. Kemudian ia berbalik arah menuju kelasnya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
ContoTentang anak-anak gang BTS yang Bad meskipun sudah kuliah. Tentang anak-anak gang BLACKPINK yang hidup dari keluarga sederhana namun berkecukupan. Menjalin cinta dan menghadapi masalah secara bersama-sama. Konflik sedang, bahasa ringan.....