*Bad Boy*
Lisa mengendarai taxi dengan perasaan was-was. Pasalnya, pacarnya Jungkook dan temannya Jimin mengendarai mobil mereka melebihi rata-rata. Jimin yang berniat menghajar Taehyung dan Jungkook yang berusaha mencegahnya."Pak cepetan dikit dong!" Ujar Lisa cemas.
Pak supirnya cuma menghela nafas panjang.
"Mbak Lisa bisa mikir gak sih? Mada mobil taxi di samain sama Ferrari! Ya auto kalah dong saya!" Jelas pask supir panjang.
Lisa diam, kemudian tersenyum laucknut minta di TAMPOL.
"Iya juga ya! Hehe!" Cengir Lisa.
"Eh tapi ya usaha dong pak! Siapa tau bapak bisa jadi pembalap f1 dengan sepongsornya spesalist Mercy!" Ujar Lisa memberitahu.
Pak supirnya geleng-geleng kepala.
"Wes sakarepmu Ndu! Sakarepmu!" Kesal pak supir taksi nya.
Emang ya si Lisa, dasarnya receh sampai kapanpun dan dalam keadaan apapun tetep receh parah.
***
Jimin menyetir dengan kecepatan diatasi rata-rata mobil mewah. Lebih tepat dia disebut Rio Harianto versi Ferrari. Dia mencekram kemudi mobil dengan kuat.
"Gue gak akan biarain nasib Jennie sama kek gue! Di khianati, apalagi kondisi Jennie yang sekarang!" Geram Jimin.
Dia sudah menganggap Jennie seperti adiknya sendiri. Dia tau dulu dia Bad, tapi dia berubah demi Rose. Sayangnya Rose gak pernah cinta sama dia.
"Gue tau Rose dulu gue Bad! Gue playboy! Tapi gue berubah demi Lo dan apa balasan Lo! Lo selingkuh dan khianati gue dengan musuh gue sendiri! Gue kecewa sama Lo Rose, kecewa!" Ujar Jimin, tanpa sadar air matanya keluar.
Jimin menangis, tapi setelahnya dia hapus air matanya itu. Sekarang ini yang harus di pikirkan adalah nasib Jennie dan anak di rahimnya itu. Mau atau tidak, Sudi atau tidak Taehyung harus mempertanggung jawabkan perbuatan bejatnya ke Jennie.
Dengan atau tanpa persetujuannya. Dia yang sudah berani meniduri Jennie sampai hamil, dan sebagai laki-laki sejati, Taehyung harus mau bertanggung jawab.
KANTIN RUMAH SAKIT
Jisoo memandang sendu Rose sahabatnya. Meskipun Jisoo masih marah dengan kelakuan salah sahabatnya itu, dia juga kasihan dengannya secara bersamaan.
Saat ini pikiran Jisoo hanya satu 'apa Jimin sudah mengetahui semuanya?' Jisoo terus berperang dengan pikirannya sendiri.
Serba salah dia, memihak teman pacarnya yang benar atau sahabatnya sendiri yang sudah sangat jelas kesalahannya. Kemudian Jisoo memegang tangan Rose.
"Lo harus bisa jelasin ke Jimin! Kalau Lo gak cinta dan gak sayang sama dia lagi!" Ujar Jisoo memberi saran.
Rose menggeleng.
"Gue gak bisa! Gue cinta sama Jimin!" Balas Rose sesenggukan.
Jisoo menghempaskan tangan Rose dengan kasar.
"Lo harus putus sama Jimin! Gak malu Lo setelah apa yang Lo perbuat di belakang dia hah? Gak malu? Mana rasa malu Lo Roseanne Park?" Bentak Jisoo ke Rose.
Entah kenapa Jisoo jadi kehilangan kesabarannya dalam mengahadapi Rose.
Rose semakin terpojok karena Jisoo mengatainya. Dia semakin menangis.
"Gue tau gue salah! Tapi apa salah kalau gue juga cinta Sama Sehun?" Ujar Rose membela diri.
Jisoo tertawa sumbang, di berniat memukul Rose kalau Yoongi tak datang untuk mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
Kısa HikayeTentang anak-anak gang BTS yang Bad meskipun sudah kuliah. Tentang anak-anak gang BLACKPINK yang hidup dari keluarga sederhana namun berkecukupan. Menjalin cinta dan menghadapi masalah secara bersama-sama. Konflik sedang, bahasa ringan.....