29

16 1 0
                                    

Siang ini, Rhea dan yang lainnya sedang menikmati makan siang. Suasana kantin tidak begitu ramai, karena banyak siswa yang sedang mengikuti perlombaan antar kelas.
"Besok kalian jadi ikut kan?" tanya Rhea untuk memastikannya lagi.
"Jadi dong, masa mau diajak liburan, kok ngga mau."
"Iya nih."
"Gue ke kelas dulu ya." perasaan Syiqa hari ini campur aduk. Antara sedih, gundah, senang dan yang lainnya. Bagaimana tidak, besok seperti penentuan iya atau tidaknya, dia kehilangan sahabatnya.
"Lo kenapa? Nih bakso, lo tadi belum makan kan?" Rhea menyusul Syiqa ke kelasnya.
"Thanks, but no. I am not hungry."
"Sayang, Qa, udah gue beliin juga."
"Gue cabut."
"Lo kenapa si Qa." Rhea berusaha menghentikan langkah Syiqa, tapi dia gagal. Dia pun mengejar Syiqa
"Qa tunggu." Rhea masih berusaha mengejar Syiqa.
"Rhea!" Syiqa berlari menghampiri Rhea yang terjatuh karena kelelahan itu. "Lo kenapa ngejar gue, Rhe." Syiqa membantunya berdiri, dan mereka duduk.
"Karena lo tiba-tiba mau cabut, Qa."
"Biasanya kalau lagi ngga mood, gue juga gitu kan Rhe, apalagi hari ini clasmeeting doang."
"Lo ikut ke Lombok kan?" tiba-tiba Syiqa memeluk erat Rhea, "Lo kenapa?" tangisnya pecah di pelukannya Rhea.
"Ngga, ngga pa-pa." Syiqa melepaskan pelukannya. "Ikut, gue ikut kok, Adit mau diajak?"
"Kok jadi bahas Adit, kan ini acara kita."
"Ya ngga pa-pa, emangnya ngga mau diajak?"
"Ya ngga gitu, Qa."
"Kalau Adit ngga ikut, gue juga ngga ikut."
"Ih kok kamu gitu."
"Adit kesini tuh." Rhea mencoba mengendalikan detak jantungnya. "Biasa aja neng, ngga usah gerogi gitu."
"Apaan si, kenapa jadi ada dia disini?"
"Hai Rhe, Qa."
"Hai Dit, kok pas banget kamu kesini, sekolah lagi ada classmeeting nih, jadi hanya ada lomba-lomba antar kelas aja."
"Sekolah gue juga, makanya gue kesini." Adit mendekat ke arah mereka berdua. "By the way, sahabat lo yang satu ini, sibuk ngga nih?"
"Oh, ngga, dia ngga sibuk, ajak aja." Rhea melotot ke arah Syiqa.
"Ngga! Kenapa kayak jual beli aja, main kasih-kasih ke orang." protes Rhea. "Lagian tadi kan,"
"Sst, sudah, kasihan Adit tuh, jauh-jauh ke sini, buat nemuin kamu doang. Sana gih, ambil tas." Adit tiba-tiba pergi meninggalkan mereka, menuju ke arah kelas. "Ciyeee, sampai segitunya dia ya."
"Maksudnya?"
"Dia pasti mau ambil tas mu, Rhe."
"Itu kan bukan cuma arah ke kelas kita, Syiqa. Bisa aja dia mau ke kantin."
"Ngga mungkin, tungguin aja." dan Adit kembali lagi, dengan sebuah tas maroon, milik Rhea. "Tuh kan, aku bilang apa, dia ambil tas mu kan." pipi Rhea bulshing seketika. "Bulshing! Hahahahaha."
"Yuk." ajak Adit ke Rhea
"Sudah sana, nanti keburu siang."
Mereka pergi meninggalkan sekolah.
'Have fun, Rhe, kuat terus ya Rhe.'

RASA (Ternyata Bukan Mereka, Tapi Kalian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang