Bagian 5

31 1 0
                                    

Pagi ini, Rhea berangkat sekolah membawa barang yang cukup banyak jumlahnya. Sudah dua minggu lebih, Rhea dan teman ekskulnya merencanakan ini. Mereka telah mengorbankan sebagian waktu pulang sekolahnya, untuk mempersiapkan ini semua.
"Oh my god Rhea, kamu mau tinggal di sekolah?" Syiqa melihat ke seluruh barang yang dibawa Rhea. "Ada kayu bakar, lilin, kamu bawa lilin? Wah pas banget, nanti malam, kamu keliling, aku yang jaga lilin. Hahaha."
"Emang kita mau ngepet. Awas kamu ya, Qa."
"Ya Allah Rhea, sungai sijer banjir ya Rhe, jadi kamu ngungsi di sekolah."
"Kalian bisa aja, sungai sijer, itu sungai apaan?" Syiqa terkekeh mendengarnya.
"Terus, bully terus. Bukannya bantuin, malah nyinyir."
"Haha, nih aku bantuin, Rhe."
"Wah kamu temen ku, Ki." puji Rhea ke Kiki. "Nggak kayak, mereka tuh. Bisanya nyinyir di depan."
"Dari pada nyinyir di belakang, mending di depan ya nggak Rin?"
"You betul, Qa."
"Hahahaha."
"Kamu anak OSIS kan. Nih, undangan buat OSIS."
"Wussh, belum juga dijawab, udah main kasih aja."
"Nggak usah dijawab, kan aku sudah tau jawabannya."
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi pak Tris."

OooooooooooooooooooooO
Sore ini, Rhea dan teman-temannya di ekskul, akan melaksanakan kemah bersama. Tempat perkemahannya di sekolah. Rhea dan teman-temannya merasa gugup, karena ini merupakan yang pertama bagi mereka.
"Rhe, kayu yang mau dibuat api unggun, sudah siap?"
"Sembilan puluh lima persen siap Ris."
"Kurang apa lagi? Lima menit lagi kita mulai loh." Risa mulai panik.
"Minyak, belum ada Ris, ta.. Tapi Reza sedang beli."
"Aku tuh pusing, dari tadi pelatih protes terus, kurang ini lah, itu lah, ditambah ini lagi. Api unggun itu yang paling penting di perkemahan. Malah masih kurang minyak."
"Rhe, ini minyaknya."
"Lo beli minyak dimana si, Za! Lama banget."
"Ya.. Kan sekarang minyak langka, Ris, jadi agak sulit nyarinya."
"Sudah-sudah, ayo dimulai." Jihan melerai mereka.
Suasana panitia agak tegang, karena sempat terjadi masalah tadi. Sebenarnya kalau dilihat, masalahnya si kecil. Tapi kok seperti dianggap besar ya. Mungkin baru pertama kalinya buat mereka, jadi agak gugup. Jadwal yang mereka buat, satu demi satu sudah terlaksana di acara itu.

OooooooooooooooooooooO

Hari senin biasanya, hari yang dibenci murid, karena masih terbawa suasana hari minggu. Apalagi IPS satu, baru istirahat pertama, sudah banyak yang tidur di kelas.
"Permisi." Risa dan yang lainnya, lagi-lagi mencari Rhea.
"Rhea, dicariin." anak di kelasnya sampai hafal dengan Risa.
"Ada apa Ris?"
"Nanti kita kumpul ya."
"Kumpul lagi? Acara baru selesai kemarin pagi loh. Huaam." Rhea masih merasa ngantuk. "Kamu ngga capek apa?"
"Capek banget malah, nanti bukan kumpul ekskul, tapi ada sesuatu yang harus diomongin."
"Ok."
Hari senin yang melelahkan buat Rhea. Tapi dia harus kumpul lagi. Siang ini ternyata tempat kumpulnya beda. Rhea berjalan di belakangnya Risa.
"Ruang OSIS?" Rhea menajamkan penglihatannya, takutnya Risa salah tempat, karena kelelahan "Ngga salah Ris?"
"Ngga, kita memang mau kumpul OSIS."
"Lah, aku kan ngga ikut OSIS."
"Nanti lihat aja ya, yuk, masuk." ajak Risa. "Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
"Maaf telat, kita sholat dulu tadi."
"Iya, ngga apa-apa."
Rhea dan Risa memasuki ruang OSIS, dan duduk di tempatnya. Rhea ditempatkan di sebelahnya Syiqa.
"Ada apa? Kok gue ikut kumpul OSIS." bisik Rhea ke Syiqa
"Sudah, dengarkan dulu."
"Baiklah teman-teman, kita mulai aja ya rapatnya, Bismillahirrahmannirrahim, assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh."
"Walaikumsalam warrahmatullah wabarakatuh."
"Mulai ajaran 2017/2018, waka kesiswaan, meminta kepada OSIS untuk mengadakan acara kemah bersama atau KEMBER." Rapat berlangsung selama dua jam, dan hasil dari rapat yaitu:
1. Tahun ajaran baru ini, mulai diadakan kemah
2. Waktu kember, bergantian, antara anak IPA dan IPS. Karena kalau dua jurusan itu kember sekaligus, terlalu banyak, dan tidak bisa mengendalikan.
3. Setiap kelas hanya boleh mengirimkan lima siswa saja
"Baiklah, rapat cukup sampai disini, apa ada yang mau ditanyakan?" suasana hening "Kalau tidak ada yang mau ditanyakan, mari kita tutup rapat sore hari ini dengan bacaan, Alhamdulillahirrobbil'alamin. Wassalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh."
"Walaikumsalam warrahmatullah wabarakatuh."
Rapat sore hari ini telah usai. Mereka kembali ke rumah masing-masing.
"So, apa yang akan kamu lakukan besok?"
"Sekolah-lah, masak absen."
"Maksudnya, apa kamu akan menyampaikannya besok juga?" tanya Syiqa dengan nada tinggi.
"Hahaha, gue suka kalau lihat lo marah gitu," Syiqa menatap tajam Rhea. "Ok-ok, entahlah, apa bilang dulu sama pak Nadi ya?"
"Tapi, itu kan acara ekskul, alias di luar jam sekolah, Rhea."
"Iya tau Qa," mereka sampai ke parkiran dan Rhea menyalakan motornya. "Tapi, ngga ada salahnya juga kan?"
"Terserah kamu deh."
"Yasudah, bahas besok lagi ya, see ya."

RASA (Ternyata Bukan Mereka, Tapi Kalian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang