EMPAT

651 74 0
                                    

Setelah acara tahunan berakhir, aku tidak terlalu sibuk seperti sebelum-sebelumnya. Ada banyak waktu luang yang dimiliki, seperti pagi ini setelah mata kuliah berakhir aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan fakultas yang letaknya tidak jauh dari gedung kelas.

Ternyata ada banyak mahasiswa fakultas yang sedang berkunjung, mulai dari kakak tingkat sampai maba. Aku memilih duduk di barisan kakak tingkat yang sedang mengerjakan skripsi karena selain tenang, di sini juga lebih luas. Setelah menemukan beberapa buku yang akan digunakan dalam proses pengerjaan makalah, aku mulai membacanya.

Sungguh tidak menyadari sudah berapa lama menekuni setiap paragraf yang ada di buku ini, sampai terdengar suara.

"Permisi... boleh pinjam stopcontact-nya? karena yang di meja ini mati" aku mengangkat kepala untuk melihat siapa yang sedang berbicara, siapa sangka ternyata ada seseorang yang duduk di sampingku, entah sejak kapan. Nampaknya dia juga terkejut, tapi bisa langsung menguasai diri--yang setelahnya terlihat biasa saja.

"Silakan" aku menggeser sedikit tubuh, memberikan ruang untuknya.

Setelahnya kami kembali sibuk dengan urusan masing-masing. Tidak ada yang berusaha hanya bunyi ketukan keyboard yang menjadi hiburan bagi kami yang berada di ruang ini. Sampai telingaku kembali mendengar suara seseorang yang kali ini cukup keras.

"Eh... kamu di sini juga Yan," aku menoleh sekilas ternyata gadis itu lagi, yang baru-baru ini kuketahui bernama Bella--sedang berjalan mendekati meja kami.

"Suaranya dikecilin Bell," tegur si lelaki, seolah menyadari keberadaanku, perempuan itu langsung melihat ke arahku.

"Nah, siapa ya kemarin lupa namanya. Anak Bahasa kan?" sembari menampilkan raut wajah penasaran.

"Iya... Alen" jawabku agak sungkan dan memberikan senyum tipis, jangan tanyakan bagaimana Tian saat ini karena dia sudah kembali menekuni layar laptop miliknya.

"Oh iya, gue Bella anak Pariwisata. Kita udah sering ketemu tapi nggak tau nama." jelas Bella sambil tersenyum manis, yang lagi-lagi hanya kurespon dengan senyum tipis dan anggukan singkat.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari sana karena jangan harap aku bersedia menyaksikan kemesraan kalian. Tidak akan!

***

Mendatangi sekretariat siang ini, untuk menghadiri rapat bulanan yang menjadi rutinitas himpunan kami. Membahas beberapa kegiatan yang akan dilakukan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

Ketika memasuki ruang sekretariat--yang berbagi dengan himpunan lainnya. Terhitung ada empat jurusan yang berada dalam ruangan ini. Jadi bisa dibayangkan betapa ramai dan berisiknya ruangan saat ini, ditambah anak-anak Sastra Inggris akan mengadakan event di minggu ini.

Ada banyak barang-barang berserakan di lantai, tidak ketinggalan sampah yang tak bertuan. Aku tahu jika ruangan ini memang harus berbagi dalam penggunaannya pun dengan membersih nya, tetapi akhir-akhir ini mereka sering melupakan hal itu.

Menghela napas lalu mengumpulkan sampah-sampah yang yang berhamburan di basecamp kami, hingga Arya datang.

"Stop... Alen" perintah Arya yang mengagetkanku--ternyata bukan hanya aku, beberapa orang yang berada di sini langsung melihat ke arah kami. Arya berjalan ke arah mereka.

"Gue tau, kalian mau ngadai acara pastinya sibuk banget dan capek. Tapi tolong dong kerjasamanya, gue juga udah sering ngingetin."

"Lo lagi ngomongin apa si Bro?" tanya Danny--ketua pelaksana.

Hold MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang