39.

16.1K 745 281
                                    

HAPPY READING!

Semua orang sekarang tengah berkutat dengan aktivitasnya masing-masing. Zelia dan Derrano di kamar mereka, sedangkan Alvaro dan Dara berada di kamar pria berpunggung lebar itu.

Saat ini jam menunjukkan pukul 22.00. Dara pun sudah beberapa kali menguap, sedangkan Alvaro masih berkutat dengan laptop miliknya. Setelah merasa bosan dengan drama koreanya, mata coklat gadis itu menyusuri kamar Alvaro.

Dara berdiri membuat Alvaro mengalihkan pandangannya pada gadisnya yang berjalan ke arah balkon hanya dengan kaos lengan pendek berwarna putih dan celana training army membuat Alvaro dengan sigap mengambil selimut tebal putih lalu melilitkannya di tubuh Dara yang sedang menikmati udara malam.

Gadis bersurai lembut itu sedikit terkejut saat ada selimut yang meliliti bagian tubuhnya dan tangan kekar yang melingkar memeluknya dari belakang.

"Bosen, hmm?" Alvaro meletakkan kepalanya di pundak Dara yang terlapis selimut.

"Nggak kok, pengen liat udara luar aja. Kenapa kesini? Emang udah selesai?"

"Kerjaan aku nggak sepenting kamu, kenapa keluar, angin malam nggak baik nanti kamu sakit. Yuk masuk," Alvaro merangkul Dara dan memutar tubuh kekasihnya itu agar masuk ke kamar.

Grep

Dara menghentikan langkah Alvaro dengan tangannya, membuat Alvaro mengernyit.

"Why, dear?"

Gadis itu berdecak pelan, "Just a minute, please!"

"Alright then, I'll accompany you."

Dara kembali menghirup udara segar dari balkon kamar Alvaro, sedangkan Alvaro disampingnya menopang dagunya dengan tangan yang bertumpu pada pagar balkon menatap gadis itu lekat dengan senyuman tipis menghiasi wajahnya.

"Al,"

"Hm?"

"Besok ketemu kak Vano yuk,"

Alvaro merubah raut wajahnya sedikit tak suka, "Ngapain?"

"Pengen aja, kangen mungkin." Dara berucap dengan santai tanpa menghiraukan kekasihnya yang sedang mendengus.

"Kangen sama Vano?" tanya Alvaro mengulang ucapan Dara.

Dara menoleh dan tersenyum kikuk, "Aku nganggap kak Vano kayak kakak aku sendiri kok. so don't be jealous of him, "

"Please," pinta Dara dengan tatapsn memohon.

Alvaro mengacak rambut Dara lembut, "Okay, i will not be jealous,"

Because I know you love him and he means it to you, Ra. Batin Alvaro menatap Dara lembut

"Aku udah kabarin ke dia kalo kita besok ke apartemennya,"

"Yeay, makasih!"

Pandangan Dara melihat dari balkon ke arah gadis kecil yang berada di jalanan depan rumah Alvaro. Semula ia tersenyum melihat anak itu memegang balon dan tertawa ringan, namun ekspresinya berubah karena tak lama tiba-tiba pria parubaya bercakap sebentar lalu mendorong anak itu hingga terjatuh di jalan.

Dengan refleks Dara melepas selimut yang terlilit di tubuhnya dan hendak menghampiri anak itu. Alvaro menoleh ke arah Dara yang berlari terburu-buru membuatnya menatap gadis itu khawatir dan berlari menyusul Dara. Sesekali ia memanggil Dara namun tak dihiraukan gadis itu.

Gadis bersurai coklat itu menghentikan langkahnya dan membantu gadis kecil yang terduduk di aspal itu berdiri dan menatap pria parubaya yang mendorong gadis kecil itu tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Possesive Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang