2. Feel?

37.8K 1.7K 224
                                    

Happy reading🍑

Alvaro menarik tangan Dara menuju ruangan Alvaro, selama melewati koridor siswa - siswi menatap mereka tatapan iri, benci, dan tak suka yang kebanyakan mereka dapatkan.

"Kak stop!" Alvaro menaikan satu alisnya.

Dara mencicit pelan, "Tangan Dara sakit."

Pandangan Alvaro tertuju pada tangan Dara yang memerah karena cekalannya mungkin terlalu keras.

"Maaf,"

Alvaro mengusap tangan Dara lembut mengambil kotak P3K yang ia sediakan di ruangan itu sewaktu - waktu, ia telaten mengobati tangan Dara

Dara mengernyit heran dengan sikap pria tampan di depannya.

Dara memberanikan diri bertanya pada kakak kelasnya itu "Lo kenapa sih kak?"

"Aku-kamu."

"Ha?"

"Jangan panggil lo-gue, aku gasuka."

"Apaansih."

Dara berdiri dari tempatnya dan melangkah pergi, lengannya ditarik membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh tepat di atas Alvaro, mereka saling menatap eyes contact keduanya berlangsung, waktu seolah berhenti berjalan.

Deg

Ih Dara kok deg - degan gini sih, perasaan Dara ga pernah punya riwayat sakit jantung deh. Batin Dara

"Ekhm." Suara bass Alvaro membuatnya berdiri dan memutuskan eyes contact.

Alvaro menatap Dara lekat "Mau kemana?"

"Ke..ke..las."

Alvaro menarik tangan Dara lembut, menaruh jari - jari tangannya disela jari - jari Dara, Dara bingung "Dara mau ke kelas kak."

"Aku anterin."

Dara hanya mengangguk patuh, toh Alvaro baik padanya.

Alvaro dan Dara sampai di kelas Dara "Belajar yang bener, dengerin gurunya biar pinter, jangan suka bolos, dan hati - hati kamu kan ceroboh."

Seketika hati Dara menghangat mendengar penuturan Alvaro

Dara mengangguk "Emm, nama kakak siapa?" Pertanyaan yang bodoh pikir Dara, memang Dara tak mengetahui namanya

Alvaro menghela nafasnya, bisa - bisanya pacarnya sendiri, "Alvaro, dan jangan panggil aku kakak."

Alvaro mengacak pelan rambut Dara, siapapun yang melihatnya entah dalam kelas maupun yang lewat baper melihatnya, "Masuk, aku ke kelas dulu."

Setelah diliatnya Dara masuk ke kelas, ia berjalan ke ruangannya lagi karena ia pemilik sekolah dan sangat jenius jadi tak masalah untukknya.

🍑

Dara sedari tadi bingung kenapa anak-anak melihatnya seperti itu tak biasanya.

Dia gadis yang sangat cantik terkadang banyak siswa yang menggodanya tapi tidak dengan siswi-siswi sekarang yang menatapnya dengan tatapan iri, kagum, dan lainnya.

Dara melihat kedua sahabatnya "Mitha, Ocha, mereka kenapa sih kok ngeliatin Dara gitu?"

Mereka menepuk jidat mereka, bagaimana bisa ia tak sadar, ia menjadi pacar seorang pria tampan incaran seluruh kaum hawa di sekolah itu, "Dar, lo kok bisa sih pacaran sama kak Alvaro?" Ocha bertanya dengan tatapan sendu.

Possesive Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang