Happy reading♡
..
.
.
"xiaojun bangun""xiao dejun,bangun"
"pendek bangun"
"hei hei mantan! Bangunlah!"
Sejak tadi hendery sedang berusaha membangunkan xiaojun yang masih ingin bersama kasur dan selimut.
Ya hendery memang menggotong mereka semua secara bergantian kemarin malam.
"Kenapa susah sekali bangun sih?!?" berbagai macam panggilan sudah hendery coba, tapi tetap saja xiaojun tidak ingin bangun.
"baiklah...Ini cara terakhir" hendery berbicara pada dirinya sendiri sebelum memulai aksinya.
Hendery naik ke atas ranjang dan ikut tidur disamping si manis.
"sayang bangunlah" tangan hendery memeluk pinggang si manis dan bibirnya asik meniup niup mata xiaojun.
"sayang ayo bangun" pelukan hendery semakin erat. Berharap sang manis akan segera membukakan matanya.
"euum lima menit lagi" xiaojun memiringkan badannya kearah hendery. Membuat ia semakin dekat dengan sang mantan.
Cup.
"bangun yuk? Hari ini kuliah loh" hendery mengecup surai coklat sang manis. Berharap segera membuka matanya tapi tetap saja tak kunjung dibuka.
Cup cup cup.
"xiao dejun"
"sayang"
"huang dejun,bangun yuk?"
Tunggu apa?
Huang?
Hendery kembali mengecup surai xiaojun sampai ada suara yang membuat aksi dia terhenti.
BEDEBAG.
"HUWAAAAAAAAAA"
Mendengar suara tangisan jeno, hendery dan xiaojun reflek terbangun.
Keduanya langsung lari ke arah kamar hendery dan melihat jeno yang tertendang oleh mark.
"jeno!" keduanya berteriak menyebut nama jeno. Tampa mereka sadari bahwa kondisi mark jauh lebih parah.
Hendery dengan cepat menggendong jeno dan menenangkannya. Xiaojun yang masih dalam keadaan setengah kesadaraannya pun ikut menenangkan jeno.
Hendery menengok sebentar untuk melihat keadaan mark. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat mark sudah tidak ada di ranjang miliknya.
"MARK!"dan tampa sengaja ia melihat mark yang ada di bawah kakinya. Bersyukurlah ada bantal di belakang tubuh sang bayi.
Xiaojun yang ikut menunduk melihat mark reflek menggendong sang bayi, untungnya mark tidak menangis sama sekali.
"kau lihat hendery? Bahkan 13 juta belum cukup untuk keperluan mereka!"xiaojun kembali meletakkan mark di ranjang milik hendery, namun mulutnya tetap asik mengoceh masalah perlengkapan mark dan jeno.
"kau hanya menguras dompetku! Kemarin sudah sangat banyak kau tahu?!? Lagipula apa lagi yang kurang?" hendery menggelengkan kepalanya. Mantannya ini memang boros!
"kasur bayi!" xiaojun menjawab pertanyaan hendery. Ia tak mau mark dan jeno terluka.
"mereka akan cepat tumbuh dewasa! Lagipula mereka sudah 8 bulan, dan beberapa bulan lagi mereka akan satu tahun!" hendery melenguh, gaji dia memang banyak tapi akan cepat habis jika xiaojun bersikap begitu boros.
"pelit!"
"ejek saja aku pelit tuan xiao. Dan kau harus bersiap pergi ke kampus bukan? Sekarang sudah jam 6!"
"apa jam enam?KENAPA KAU TAK MEMBANGUNKAN KU DARITADI HENDERY BODOH"
♡♥♡
"aku harus berangkat sekarang" xiaojun meraih tasnya dan berjalan menuju pintu apartemen.
"hei kau tidak berniat meninggalkan ku dengan mereka bukan? Aku juga harus pergi bekerja!" hendery menghentikan xioajun di depan pintu.
"itu perusahaan ayahmu sendiri bodoh! Lagipula tidak mungkin aku membawa mereka ke kampus. Ambilah cuti sehari hendery" xiaojun mengoceh lalu menyingkirkan hendery dari hadapannya.
"atau bawa saja mereka bersamamu" xiaojun meraih gagang pintu dan dengan perlahan ia membukanya.
"apa?!? Itu tidak mung-" baru saja hendery ingin melanjutkan omongannya kalau saja tidak dipotong oleh xiaojun.
"sampai jumpa! Makanan jeno dan mark ada di kulkas tinggal kau hangati, jangan lupa mandikan mereka, oh bawa juga baju ganti! Nanti sore aku akan menyusul ke kantor mu dan membawa mereka. Aku pergi dulu!" xiaojun bergegas menutup pintu dan pergi dari hadapannya.
"SIALAN KAU XIAO DEJUN!"
♡♥♡
"aku tidak bisa"
"oh ayolah kau hanya harus memandikan mereka"
"oh tidak tidak"
"ini kacau"
"ayo bisa hendery! Kau bisa"
"okey, aku menyerah"
Hendery kembali meletakkan jeno di pangkuannya. Ia ingin mengacak acak rambutnya kala saja tangan sebelahnya tidak ada mark.
Hendery menarik napasnya lalu meletakkan mark dan jeno ke dalam bath up.
"kyaaa! Kyaaaaa!" jeno terlihat sangat senang saat dibawa kembali kedalam bath up. Tangannya asik menepuk nepuk air hangat yang berada di dalam bath up tersebut.
"huwaaaaaa huwaaaa" namun reaksi yang diberikan oleh mark berbanding sebaliknya dengan jeno.
"tenanglah mark! Kau hanya harus- JENO HATI HATI!"baiklah ini akan menjadi hari yang panjang untuknya.
Tbc💚
Karna aku lagi mood nulis jadi aku mau dobel apdet♡
Jangan lupa voment yaw.-yung🌱

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby {henxiao}
Fanfictionhendery dan xiaojun adalah tetangga yang tidak pernah akur. Suatu ketika keduanya dibuat terkejut dengan dua box coklat yang berada di depan pintu apartemen mereka. -bxb! -baku