14.cemburu?

11.7K 2K 830
                                    

Enjoy❤
.

.

.

.
Sekarang si kembar tengah berebut untuk siapa yang berada di pangkuan Xiaojun.

"Aish seharusnya kau bawa jangan diturunkan!" Xiaojun mengomeli Hendery.

"Ya maaf! Mark duduk sama daddy aja ya. Main setir setiran" Hendery menepuk pahanya sebagai isyarat kepada sang bayi. Mark tidak menghiraukannya. Ia reflek mengulurkan tangannya dan diterima dengan sukacita oleh Hendery.

"Sudah menentukan kita akan kemana?" Hendery menjalankan mobilnya. Xiaojun hanya menggeleng cepat. Dia terlalu sibuk dengan tugas dan Yangyang hingga lupa acara liburannya.

"Belum" Xiaojun menyenderkan tubuhnya. Sedangkan Jeno tengah asik memandangi awan dan teman temannya.

"Bagaimana jika ke cafè yang baru buka minggu lalu? Ku dengar disana ada kelinci. Mark dan Jeno pasti suka"Hendery menghentikan mobilnya. Lampu merah menyala dengan cepat.

"Tentu!" Xiaojun menyautinya dengan semangat. Akhir akhir ini dia memang sedang suka sukanya menunjukkan berbagai macam nama hewan dan bentuk bentuknya kepada si kembar.

Hendery membelokan mobilnya kearah tempat tujuannya. Walaupun hampir saja ia terganggu dengan Mark yang asik berusaha menekan klakson mobilnya.

"Mark jangan ganggu daddy mu sayang" Xiaojun memegang sebelah tangan Mark. Sang bayi menatap Xiaojun bingung.

"Nanti dimarahi sama pak polisi. Mark mau?" Xiaojun mencoba memperingati Mark. Padahal ia yakin Mark juga tidak tahu apa itu polisi.

Mark tersenyum dan tertawa. Tangannya memegang tangan Xiaojun dan dimainkan. Xiaojun hanya membiarkannya daripada ia terkena kecelakaan akibat Mark yang menggangu konsentrasi Hendery.

♥♡♥

Ckiiit...
Hendery menghentikan mobilnya tepat di depan cafè bernuansa kelinci tersebut. Ia turun dan diikuti Xiaojun dibelakangnya.

"WAAAAA! BJE BJE BJE BWAAA!" Jeno menunjukkan tangannya kepada hiasan kelinci besar yang berdiri tegak didekat pintu masuk tersebut. Membuat atensi banyak orang berpindah kearah mereka.

"Ah anaknya lucu sekali"

"Bukankah dia tampan? Apakah mereka sudah menikah?"

"Pasangan yang sempurna!"

"Bayinya sungguh ingin kugigit pipinya"

"Pria satu itu sangat tampan sungguh! Sayangnya sudah memiliki anak"

Dan berbagai macam ecohan lainnya.

Mereka bahkan belum memasuki pintu masuk.

Xiaojun mendelik tidak suka kepada segerombolan gadis yang sejak awal terus menatap Hendery dan Mark. Hanya saja Jeno yang terus tertarik dengan hiasan kelinci itu membuat dia tidak bisa mengawasi keduanya. Xiaojun membawa Jeno mendekat kehiasan kelinci itu sebentar dan meninggalkan Hendery dan Mark.

"Tunggu Jeno papa-" ucapan Xiaojun terpotong kala ia melihat segerombolan gadis itu mendekat kearah Hendery dan Mark. Lalu dua diantara mereka berusaha mencubit pipi Mark walau sudah Hendery larang. Dan yang lainnya menyodorkan handphone mereka seraya berkata,
"Itu adikmu kami tahu itu! Tolong berikan nomor handphonemu"

Baby {henxiao}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang