21.mark

9.8K 1.7K 553
                                    

Happy reading!❤
gw ngetik apaansi asdfghjkl:)💚.
Btw gimana m/v superM? ngakak bgt itu staf sm sekarang nggak kenapa napa kan?😭
Sama lagu coverannya Dejun😭. Plis teriak teriak aku nontonnya😭💚💚.
.

.

.

.
"Jangan lagi..." Hendery menghembuskan napasnya pelan. Ia lelah, sungguh.

"A- apa yang terjadi?" Xiaojun bingung kala ia melihat sang ibu tengah berbaring lemah dilantai.

"Xiaojun...Hendery-ah, maafkan ibu" wanita tersebut yang menyadari kedatangan orang lain lantas menatap mereka bertiga.

Rumah yang menjadi tempat tinggal mereka kacau. Bak kapal pecah.

Peralatan dapur yang berserakan, baju anak anak yang telah habis terobek, mainan anak anak yang rusak, dan masih banyak lagi.

Hendery pun berinisiatif berjalan kearah sang ibu.

"Apa yang terjadi bu?" Hendery menatap seraya mengelus punggung wanita tersebut pelan.

"A- aku aku aku nenek yang buruk" wanita tersebut menangis penuh sendu. Xiaojun mendekat dan memeluk sang ibu.

"Ada apa?"

"Ma- Mark" napasnya tercekat. Seperti tak berani tuk berujar kepada kenyataan yang ada.

"Iya Mark kenapa bu?"

"Mark diculik" kalimat tersebut lolos membuat Hendery dan Xiaojun melebarkan mata mereka lebar lebar.

"BAGAIMANA BISA BU?" Xiaojun melepas pelukannya. Kapan ia bisa hidup dengan tenang?

"Maafkan ibu Xiaojun-ah. Hanya saja kita juga tidak bisa melaporkan kejadian ini karna yang membawanya adalah baba Hendery sendiri" Hendery melotot tidak tenang. Bagaimana bisa babanya tau?!

"Pria tua bangka itu datang kemari tampa sepengetahuanku. Aku sedang membersihkan diri lalu mendengar suaranya yang sedang menahan amarah. A-aku tidak seharusnya meninggalkan Mark seorang diri" Ibu Xiaojun menyenderkan tubuhnya kearah anaknya.

Tertunduk lemas, tak ada yang berani berkutik disana.

"Hend..." mata Xiaojun berkaca kaca.

"Ada yang menguntit kita dan melaporkan ke baba" Hendery menahan amarahnya.

"Lalu kita harus bagaimana Hendery-ah?!?" Xiaojun menangis begitu deras.

"Kita ketempat baba" dekapan Hendery kepada Jeno semakin erat.

"Da! Ma ma!" Jeno memperhatikan sekeliling seperti mencari seseorang.

"Nanti ya sayang. Nanti kita akan bertemu dengan Mark" Hendery mengelus surai Jeno pelan.

Yang menjadi kekhawatiran mereka semua adalah

Apakah Mark akan tetap selamat?

♥♡♥

Jarum panjang tengah mengenai angka tujuh malam. Hendery tengah berdiri didepan rumah tua bernuansa gelap tersebut.

Napasnya ia tarik. Jika bukan demi Mark ia sangat enggan masuk ke rumah tua tersebut.

Gerbang tua dan kotor itu ia buka. Mobilnya ia masuki dan membiarkan berada tepat didepan rumah tersebut.

Ia turun dan berjalan mendekati pintu cokelat tua tersebut.

Dibukanya pintu tersebut dan keluar bunyi yang tidak menyenangkan. Hendery memasuki rumah tersebut tampa menutup kembali pintunya.

Baby {henxiao}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang