Happy reading!♡
Jangan lupa voment yaw♥
Hari ini padahal pengen dobel up cuman keknya nggak bisa😭.
..
.
.
"Honey i'm sorry""Menjauhlah dariku penghianat! Kau menjijikan. Aku membencimu"
-
"Honey..."
"Berhenti memanggilku dengan sebutan aneh itu. Kau kau kau...AKU MEMBENCIMU!"
-
"Honey i didn't trust her. Kau salah paham sayang"
"Apa aku mengenalmu tuan? Kurasa kita tidak pernah bertemu, dan maaf kurasa pacarmu sudah menunggu disana"
"Honey..."
-
"Honey let me explain-"
"Permisi kau menghalangi jalanku tuan"
-
Xiaojun secara tiba tiba menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Ah apa yang barusan aku fikirkan"Xiaojun menunduk dan kembali memperhatikan Jeno. Kepalanya terasa sedikit pusing karna secara tiba tiba ia memikirkan masa lalunya.
"Jeno kita pulang sekarang ya? Kasihan mark terus menerus tidur disini"Xiaojun mendorong stroller mereka. Ia berjalan kembali kearah apartemen mereka.
Xiaojun membuka pintu rumah. Ia meletakkan Mark diranjang dan menggendong Jeno untuk duduk di pangkuannya.
Xiaojun baru saja membuka smart phonenya dan ternyata begitu banyak pesan yang ia tidak baca saat pergi keluar. Entah itu dari Hendery ataupun teman temannya.
Hendery jelek
Aku baru pulang sehabis berjalan jalan dengan Jeno dan mark.
Akhirnya...
Aku sudah di jalan pulang, ingin kubawakan sesuatu?Jeno bilang ingin strawberry cake🍓
Bukan aku, itu Jeno!Mengakulah jun... Jangan bawa anak anak jika kau ingin sesuatu
Baiklah... Strawberry cake and americano, please?
Sure, everything for my ex♡
Chessy bruh🧀
Tapi kau menyukainya bukan?
Tidak sama sekali. Cepat pulang Jeno merindukan mu.
Jeno bilang dia lebih pilih daddy dibanding papa:)Tentu saja kenapa kau mempertanyakan hal yang kau sendiri sudah tau jawabannya?
Terserah
Love you too❤
Read.Xiaojun meletakkan smart phonenya diatas nakas. Ia memindahkan Jeno yang tertidur di pahanya.
Xiaojun lantas memijat pelipisnya secara perlahan.
"Hendery aku tidak bisa... Jangan seperti ini" Xiaojun mengacak acak surai coklat rambutnya. Merasa frustasi dengan apa yang terjadi sekarang. Ia lebih memilih beranjak dan mengambil segelas air untuk dirinya sendiri.
Selang beberapa menit kemudian, Pintu rumah mereka pun terbuka.
"Mark dan Jeno sudah tidur jadi jangan berisik"Xiaojun duduk di kursi di depannya. Dan Hendery yang baru datang hanya berjalan ke arah Xiaojun.
"Ini titipanmu pendek"Hendery melepas dasi dan jasnya, ia hampir ingin membuang kesegala arah kala saja Xiaojun mulai mengomelinya.
"Terimakasih!" Xiaojun membuka paper bag yang ada di depannya. Terlihat adanya makanan dan minuman yang sejak awal ia idamkan.
"Seharian orang di kantor terus menerus membahas Jung Jaehyun" Hendery meletakkan kepalanya di atas meja dan sedikit memberikan ekspresi lelah.
"Jung?"Xiaojun yang awalnya ingin menyuapi mulutnya dengan sepotong kue pun menghentikan aksinya.
"Jangan berfikir ia adalah orang tua Mark dan Jeno. Kau tahu bukan salah satu pegawai coffe shop di toko yang terkenal itu?" Hendery menatap Xiaojun lembut. Yang ditatap hanya mengeluarkan ekspresi bingung dan melanjutkan acara makannya.
"Lee taeyong. Kau kenal bukan?"
"Oh aku tahu! Kita satu kampus kurasa" Xiaojun menghisap americano miliknya. Seingat dia di kampusnya memang ada kakak tingkat yang bernama lee taeyong. Dan rumornya juga ia bekerja di sebuah coffe shop.
"Mereka baru saja menikah dua bulan yang lalu" Hendery sedikit mengambil potongan kue di depannya.
"Jangan minta minta ini milikku. Jadi sebab itu kau berfikir mereka bukan orang tua Mark dan Jeno?"
"Tentu saja!" Hendery menegapkan tubuhnya dan sedikit memiringkan kekanan dan kekiri.
"Lelah ya?" Xiaojun menatap kearah wajah hendery. Terlihat ekspresi wajah yang amat sangat kelelahan di wajah orang tersebut.
"Boleh aku meminta sesuatu?" Hendery menatap Xiaojun, dan Xiaojun hanya mengangguk sebagai balasan kalau ia setuju.
Dengan segera Hendery bangun dari duduknya dan berjalan ke arah Xiaojun.
Pluk.
"Aku ingin peluk" Hendery semakin mengeratkan pelukannya.
"Ya bod- haah baiklah hanya sementara!" Tangan Xiaojun naik untuk mengelus elus punggung Hendery perlahan.
"Aku merindukanmu"
Xiaojun hanya terdiam, seolah ingatan yang sudah berusaha ia lupakan kembali masuk kepikirannya.
"Hon-"
"No der. Don't do that, cukup peluk saja nggak ada panggil panggilan"
"Jun sungguh aku merin-"
"Diamlah bodoh" Tangan Xiaojun berhenti mengusap. Ia menahan embun yang mulai mengenang di sekitaran matanya.
"Maaf" Hendery melonggarkan pelukannya, matanya bergerak untuk melihat wajah Xiaojun.
"Hm. Aku akan tidur di kamarku, sampai jumpa" Xiaojun bangkit dan berjalan ke arah kamarnya meninggalkan Hendery seorang diri disana.
"Perlahan Hendery, kau pasti bisa. Semangat!"
Tbc❤
-yung🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby {henxiao}
Fanfictionhendery dan xiaojun adalah tetangga yang tidak pernah akur. Suatu ketika keduanya dibuat terkejut dengan dua box coklat yang berada di depan pintu apartemen mereka. -bxb! -baku