17.ibu

10.6K 1.9K 414
                                    

Seneng aku bacain komen² kalian😭❤❤❤. Maaf ya kadang aku suka lupa balees😭💚💚💚💚.
Happy reading all❤✨.
.

.

.

.
"Jadi kapan rencana kalian menikah?"

"Ibu!/Bu!" Hendery dan Xiaojun sama sama sedikit menaikkan intonasi mereka.

"Ah kalian kenapa masih malu malu? Baiklah nanti kita diskusikan kembali. Sebelumnya dimana cucu cucuku? Aaah aku ingin mengendong mereka secepatnya" Ibu Xiaojun menyesap tehnya kembali. Netranya ia lancarkan kearah kamar Hendery. Berharap ada suara tangisan bayi dari kamar tersebut.

"Sedang tidur. Ibu sampai kapan ingin disini terus? Hari mulai gelap dan pasti jalanan akan mulai sepi juga" Xiaojun menanyakan tentang kepulangan ibunya. Dengan kata lain ia berniat untuk mengusir ibunya dengan cara yang halus.

"Kalian tinggal bersama?" keduanya mengangguk sebagai bentuk jawaban.

"Aku berniat untuk menginap awalnya. Tidak salah bukan? Kau mau mengusir ibumu ini eoh Xiao Dejun? Ingat kita sudah tidak bertemu selama tiga tahun" memang ibu Xiaojun adalah orang yang sangat amat sibuk. Semenjak ayah Xiaojun memilih untuk meninggalkan keluarganya, sang ibu dan dia harus berusaha sendiri. Dan itu menyebabkan adanya perpisahan yang cukup lama antara ibu dan anak tersebut.

"Tidak ada yang salah ibu. Ibu bisa gunakan kamar milik Xiaojun untuk sementara" Hendery menunjukkan kamar yang berdiri tidak jauh dari kamar mereka.

"Kalian tidak satu kamar?" keduanya lantas kembali mengangguk.

"Aneh. Pasangan yang aneh. Baru pertama kalinya aku lihat pasangan anak muda yang menolak untuk tidur satu kamar" Ibu Xiaojun menggelengkan kepalanya.

"Tapi tidak apa apa. Oh ya apa si tua bangka itu sudah tau tentang kejadian ini?" sedikit info. Baba Hendery dulu adalah mantan kekasih ibu Xiaojun.

Dunia memang sesempit itu.

Hendery dan Xiaojun sama sama tidak menjawab. Mereka bingung ingin mengatakan apa kepada wanita didepannya.

"Ck dasar anak anak muda ini. Xiaojun kurasa barang barangku masih ada di lobby. Cepat bawa kemari, aku ingin bersihkan diri sekarang juga" Xiaojun ingin bangkit hanya saja ditahan oleh Hendery.

"Biar aku saja" ia dengan cepat beranjak keluar dan berniat untuk membawakan barang barang nyonya Xiao.

"Aw so gentle. Kurasa dia memiliki banyak perubahan dibanding yang dulu yakan sayang?" Xiaojun mendelik aneh kearah ibunya. Apa coba nada bicara aneh itu.

Hendery pergi dan menghiraukan apa kata ibu Xiaojun. Meninggalkan Xiaojun bersama ibunya saja.

"Jadi sa-" ibu Xiaojun ingin menanyakan suatu hal kala saja ucapannya tidak terpotong oleh sang putra.

"Tunggu. Tadi ibu bilang aku salah satu dari pria yang istimewa. Apa maksud ibu? Aku tidak paham" Xiaojun sedikit menunjukkan ekspresi kebingungan. Apa maksudnya coba.

"Bodoh bahkan kau sudah melahirkan! Maksudnya itu berarti kau memiliki keistimewaan!" biarkan wanita satu ini tenggelam dalam kesalah pahaman. Xiaojun sudah lelah untuk terus menerus menegurnya.

"Hamil?" ibu Xiaojun mengangguk sebagai jawabannya.

"Ingat tidak kecelakaan saat kau berusia tujuhbelas tahun? Saat sedang masa penyembuhan dokter mengatakan kepadaku bahwa kau bisa mengandung" ibu Xiaojun tersenyum manis seraya mentapa anaknya yang shock. Apa apaan coba reaksi tersebut.

"Berlebihan. Kau memang sangat mirip dengan ayahmu" ibu Xiaojun tertawa kecil. Walaupun ia menjadi pihak yang disakiti- mungkin seperti itu. Hanya saja ia mampu untuk tidak membenci mantan suaminya tersebut.

Baby {henxiao}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang