1. Bulu Tangkis

188 8 0
                                    

"Seseorang bahkan bisa terlihat mencintai padahal nyatanya tidak. Bisa terlihat menyayangi padahal nyatanya dusta. Lalu apa yang membuatku percaya, kalau kamu tidak seperti itu?"

***

"Lan Lo bisa main ga sih?!!" Tanya Tera kesal pada gadis yang bernama Bulan.

Mereka Sekarang sedang bermain bulutangkis. Satu jam yang lalu Pak. Yudi, guru olahraga mereka menyuruh semua murid kelas 11 Ipa-1 untuk bermain dengan bebas, maksud bebas disini itu berolahraga bebas seperti ada yang bermain futsal, sepakbola, voli dan sebagainya.

"Gue cape Ra." Balas Bulan berjalan ke sisi lapangan, tangan gadis itu terulur mengusap keringat yang membasahi keningnya.

"Cape gundulmu!! Orang dari tadi Lo mainnya gak bener!!" Sewot Tera berdiri didepan Bulan dengan melipat tangannya didepan dada.

"Gue tuh udah main semaksimal mungkin, itumah emang kok nya aja yang melenceng mulu."

Tera mendengus,"Yaudah ayo main lagi." Ajaknya menarik tangan Bulan paksa.

"Gak mau ahh Ra... Bentar lagi elah." Tolak Bulan kekeuh mencoba melepaskan tarikan tangan Tera.

"Ayo Bulan jangan males gini, ntar gue beliin cilok mang Ubed deh kalo perlu gue borong sama gerobaknya." Ucap Tera berusaha meyakinkan Bulan. Gadis pecinta Cilok.

Mata Bulan berbinar seketika,"Beneran?" Tanya nya semangat.

Tera menganggukkan kepalanya."Iya ayo." Gadis itu masih berusaha menarik-narik tangan Bulan.

"SIAP AYOO!!!" Ujar Bulan semangat dan kembali melangkahkan kakinya menuju lapangan meninggalkan Tera yang melongo. Dasar Bulan, kalo urusan cilok-mencilok aja langsung idup tuh muka.

Mereka berdua kembali bermain, permainan Bulan lebih baik dari sebelumnya. Gadis berambut hitam itu terlihat sangat bersemangat. Keringatnya membuat baju yang ia pakai menjadi lebih membentuk lekuk tubuhnya karena basah, terlebih lagi baju gadis itu yang memang sengaja di kecilkan. Semua laki-laki yang sedang berada di pinggir lapangan sampai menahan nafas mereka. Ya lord, sungguh pemandangan yang indah. Bulan Azalea, Gadis berparas manis, dengan mata berwarna coklat terang, bulu mata lentik, bibir tipis, dan kulit putih. Cantik, sangat cantik. Dia adalah Bulan Azalea sang Ketua OSIS yang sangat disegani di sekolahnya. Kemampuannya dalam bidang akademik atau ketegasannya dalam memimpin membuatnya terlihat seperti magnet, menarik perhatian banyak orang.

"Lan jangan kenceng kenceng juga elahh." Ujar Tera. Pasalnya, mungkin karena Bulan terlalu semangat karena di sogok segudang Cilok gadis itu membuat Tera kewalahan karena pukulannya terlalu tinggi dan selalu melewati garis.

"Tuhkan Lo mah salah Mulu." Gerutu Bulan kesal, bibir gadis itu maju beberapa centi,"Gue emang selalu salah Dimata Lo." Lanjutnya pelan namun bisa terdengar di telinga Tera.

Tera menghela nafas pelan sambil mengelus dadanya sabar.

"Pliss Lan jangan lakuin aksi LPA Lo sekarang." Aksi LPA yaitu Aksi Lebay Plus Alay.

Bulan semakin memajukan bibirnya kesal,"Yaudah ayo main lagi." Katanya kembali mengangkat raket dan kok yang ada ditangannya.

"Siap?!!" Tanya nya pada Tera yang dibalas anggukan cepat.

Bulan tersenyum miring, pukulannya sekarang pasti tidak akan melesat lagi.

BILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang