9. Taman jodoh

47 4 0
                                    

"Belajarlah menjadi lembut, tanpa menjadi pengecut. Dan menjadi berani, tanpa lupa rendah hati."

*****

Sang Surya telah terbit menampakkan cahaya yang kian lama kian menyengat, merambat memaksa memasuki celah jendela sebuah kamar bernuansa girly. Membuat seorang gadis yang sedang bergelut dengan mimpi dilengkapi selimut itu mengerjapkan matanya beberapa kali.

Butuh beberapa detik untuk menormalkan pandangan matanya yang masih meminta untuk di pejamkan, setelahnya iapun meraih handphone nya yang tergeletak di atas nakas. Kemudian membuka aplikasi Whattsapp. Ada beberapa pesan yang tertera disana, namun ia hanya tertarik pada sebuah pesan yang berada paling atas. Pesan dari Rey yang semalam belum sempat ia balas.

Bulan meletakkan kembali handphone nya dan mengambil posisi duduk. Menguap beberapa kali sambil meregangkan otot-otot badannya.

Hari Minggu yang cerah, jam yang menempel di dindingnya masih menunjukkan pukul 06:17 pagi. Hari ini, Rey mengajaknya untuk pergi jogging bersama. Tidak jauh mungkin hanya berkeliling di taman sebelah. Sebenarnya ia tidak rela jika harus mengorbankan hari minggunya untuk berolahraga. Menurutnya itu hanya membuang-buang waktu, tapi ia juga tidak bisa menolak ajakan Rey.

Jadi, Ratu Bulan yang cantik nan unyu ini memutuskan untuk bangun dan berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontai.

Butuh waktu 10 menit untuknya bersiap-siap. Setelahnya, ia keluar dengan wajah yang lebih fresh. Kali ini pakaiannya sangat sederhana, kaos pendek hitam dan dipadukan dengan celana training putih sebatas dengkul.

Bulan melangkahkan kakinya menuju pojok ruangan, berdiri di sebuah cermin yang menyatu dengan meja riasnya.

Gadis itu mengambil sebuah benda kotak berukuran sedang dan mulai mengotak-atik nya. Tak lama, terdengar sebuah lagu yang terputar keras dari kotak tersebut.

"KEMANAA..KEMANAA...KEMANAA...KU HARUS MENCARI KEMANAA...."

Bulan mulai memoleskan skincare rutinnya sambil bersenandung kencang. Saking kencangnya suara yang berasal dari box musik di tambah suara dirinya yang menggema di selurus penjuru ruangan, kaca riasnya pun sampai bergetar. Bahkan, ikan cupang dengan nama Tutun yang berada dalam kamarnya tau jika lantunan musik tersebut bisa memecahkan gendang telinga orang yang mendengarnya. Tidak dengan Bulan tentunya.

Brakk

Bulan yang sedang asyik-asyiknya bernyanyi sampai di buat kaget saat mendengar pintu yang dibuka keras. Kemudian memutar bola matanya malas saat mengetahui siapa pelakunya.

"Kabul!!! Lo gila ya!!! Pagi-pagi udah bikin kuping orang sakit!!" Omel Langit sambil mengelap sesuatu di sudut bibirnya membuat Bulan bergidik jijik. Punya adik satu kok gini banget ya Tuhan....

Terlihat wajah Langit yang masih tidak bersahabat. Dia sangat dibuat kesal oleh kakaknya. Mimpi indahnya dengan Selena Gomez telah hancur lebur tidak tersisa karena musik sialan itu, hingga membuatnya mau tak mau harus bangun dan merelakan mimpi tersebut.

Bulan hanya menatap tajam Langit, "Lo yang gila!! Masuk kamar orang tuh harusnya ketuk dulu!! Lo mau gue jantungan?! Kalo gue mati muda gimana?! Berkurang dong spesies cewek cantik nan unyu dan seksi kayak gue!" Bulan balik mengomel.

Langit melongo. Bukankah dirinya yang harus marah dalam disini?

"Lo yang salah! Masih pagi gini muter musik kayak orang mau hajatan!" Langit tidak mau kalah.

"Jadi gue yang salah?! Salah Lo sendiri jam segini masih tidur!! Jadi cowok kok kebluk banget!!"

"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO... TERASA PEDAS.. TERASA PANASS..." Alunan musik bagai neraka itu kembali terngiang, Langit menutup telinganya. Sedangkan Bulan, masih terlihat menikmati.

BILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang