6.Setan Datar

58 4 2
                                    

"Banyak cinta yang pudar pelan-pelan, hanya karena seseorang sudah mulai kehilangan rasa penasaran."

*****

Bell istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Koridor kelas XII Bahasa 1 sedang ramai saat ini, ramainya mengalahkan antrian sembako di Bale Desa. Bagaimana tidak? Bintang dkk sedang nongkrong di depan sana, banyak adek kelas perempuan yang mulai berlalu lalang, ada yang caper dan ada juga yang memang harus lewat. Bahkan ada juga yang secara terang-terangan melambat lambatkan langkahnya dan tersenyum menyapa mereka.

"Heyy kamu!!" Seru Guntur saat seorang siswi dengan rambut pirang melewat di hadapannya.

Siswi itu menoleh dan tersenyum malu,"I-ya kak."

"Hey kamu...hatiku dar der dor saat aku melihat mu!!" Lanjut Guntur dengan kedipan di sebelah matanya.

Semburat merah muncul di pipi gadis itu,"Kenapa kak?"

"Kenapa apanya?" Tanya Guntur balik,"Gue lagi nyanyi." SIALAN.

Seketika gelak tawa menggema di depan kelas tersebut, Guntur tertawa puas dengan memukul lengan Bintang. Berhasil. Berbeda dengan gadis berambut pirang itu, ia melanjutkan langkahnya dengan kepala menunduk menahan malu.

"Gila lu tur." Ujar Tio disela-sela tawanya.

"Bang Guntur gitolohhhh." Guntur menepuk-nepuk dadanya bangga.

"Kasian anjirr anak orang."

"Kena karma mampus Lo!!" Semprot Bintang.

"Tidak akan pernah." Guntur menyugar rambutnya ke belakang. SOMBONG.

"Gue heran deh sama Lo. Mereka liat apanya ya dari Lo? Lo tuh ganteng ngga, pinter ngga banget, emm kaya? Ihh jajan permen karet aja masih ngutang!!" Ujar Tio menampilkan wajah jijik nya.

"Gue tau." Sontak Tio dan Guntur menatap Bintang bertanya.

"Tau apa Lo?"

"Ngaku sama gue tur." Bintang memicingkan mata.

"Lo pergi ke dukun mana?"

Guntur diam sebentar berusaha mencerna pertanyaan Bintang, namun setelah sepersekian detik, laki-laki berkumis tipis itu langsung melotot sampai-sampai matanya seperti akan melompat dari tempat nya.

"HEH KUTIL KUDA!! WAJAH GUE TUH UDAH MURNI GANTENG DARI SANANYA DAN ASAL LO PADA TAU KALO GUE TUH BLASTERAN SYURGA!! GAYAAN BANGET KE DUKUN SEGALA, MAU DI TARO DIMANA DOSA GUE YANG UDAH SEGEDE BUKIT !!" Teriak Guntur tidak terima. Wajahnya sudah kentara sekali sedang menahan kesal, saking kesalnya bahkan cowok itu tidak menyadari jika air liurnya sudah menyiprat kemana-mana. Ihhh bang Guntur jijayyyy banget!!.

Tio memukul kepala Guntur keras,"Bisa ga sih ngomongnya gausah pake ujan segala?!" Ucap Tio kesal, tangan kirinya masih mengusap wajahnya berusaha menghilangkan noda-noda dari Guntur.

"Lain kali tuh mulut pasang pager aja deh, biar aman isinya." Bintang mengelap wajahnya dengan bandana yang selalu terikat rapih di lengan kirinya.

"Sorry." Guntur dengan cengiran tidak berdosa.

"Cepet tobat tur, gue yakin kalo azab Lo pasti bakal bisa buat dijadiin film di Indosiar. PLAYBOY TIDAK PUNYA KACA, MATI DITABRAK BECA. Nah cocokkan judulnya?" Tio menaikkan kedua alisnya menggoda Guntur.

Sedangkan, Guntur hanya memutar bola matanya malas.

"Gue tanya sama Lo, sekarang ada berapa pacar lo?" Tanya Tio menatap Guntur.

BILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang