8. Simpanse

39 5 0
                                    

"Jika kita tak pernah mengenal, aku tak perlu mengingatmu. Jika kita tidak pernah bersama, aku bahkan tak perlu mencintaimu. Karena seharusnya, kita tak pernah bertemu. Seharusnya, aku tak menerima pertemuan itu.

*****

"Punya gue!"

"Gue dulu!"

"Minggir gak!"

"Nggak!!"

"Minggir gue bilang!"

"Itu punya gue!"

Tera menepuk jidatnya pasrah menonton pertengkaran di hadapannya, sungguh jika tidak ada yang memisahkan mereka mungkin sampai dua hari ke depan pun tidak akan ada yang mau mengalah.

Kantin SMA GALAKSI sedang ada keributan kecil sekarang. Jangan tanya siapa penyebabnya, tentu saja Bintang dan Bulan. Dua insan berbeda jenis yang sama keras kepalanya itu sedang merebutkan satu mangkok ketoprak terakhir yang dibuat dengan penuh cinta oleh Mpok Inem.

Bulan melipat tangannya di dada, menantang. Sedangkan Bintang, rahang laki-laki itu mengeras pertanda ia sedang sangat kesal. Tatapan mereka saling beradu, Bulan yang menatapnya nyalang dan Bintang yang tidak kalah geramnya.

Mereka berdua tidak menghiraukan berbagai macam tatapan dari para penghuni Kantin.

"Gue duluan yang pesen." Ucap Bulan menghentakkan kakinya kesal.

Bintang acuh tak acuh, ia mengidikkan bahunya,"Gue yang bayar duluan."

Bulan memejamkan matanya berusaha sabar. Antara kesal setengah mati pada Bintang dan malu saat sadar ia sudah menjadi pusat perhatian di kantin yang luasnya sama seperti luas lapangan bola.

"Gue yang pesen itu duluan, lagian Lo kan udah beli bakso sedangkan gue belum makan apapun! Ngalah dong sama cewek! Maruk banget jadi cowok!" Oceh Bulan.

Bintang menaikkan kedua alisnya dan menatap semangkok ketoprak  yang dipegangnya,"Ngalah sama Lo? Mustahil." Kata Bintang terkekeh kecil.

"Terus Lo maunya apa?" Tanya Bulan kesal, Saking kesalnya lubang hidung gadis itu sampai kembang kempis.

"Minta maaf sama gue." Kata Bintang dengan tatapan tajam.

"Atas dasar apa gue harus minta maaf sama Lo?"

"Karena Lo udah berani nginjek kaki gue kemarin."

Bulan diam. Jadi laki-laki ini tidak terima?

"Gue gak mau minta maaf sama Lo!" Bulan dengan masih mempertahankan harga dirinya.

Senyuman miring tercetak jelas dibibir Bintang membuat semua orang yang melihatnya bergidik ngeri. Berbeda dengan Bulan, gadis itu semakin menaikkan dagunya.

"Jadi Lo tetep kekeuh?"

"Terse-"

Pranggg

Belum sempat Bulan menyelesaikan ucapannya, suara pecahan beling yang beradu dengan keramik terdengar nyaring membuat semua orang terlonjak kaget. Ya, Bintang dengan sengaja menjatuhkan mangkok ketoprak terakhir itu dengan wajah tidak berdosa.

Bulan menganga kaget. Sialan, ketoprak gue!!! Bukannya ia berlebihan, tapi ketoprak buatan Bi Inem adalah makanan kesukaannya setelah cilok mang Ubed, jadi ia tidak rela jika Bintang dengan sengaja membuangnya begitu saja. Coba lihat, ketoprak itu sudah berhamburan dilantai dengan bumbunya yang berceceran.

"Lo?!" Kata Bulan menatap tajam Bintang.

Sedangkan Bintang, cowok itu terlihat sangat puas sambil tersenyum mengejek membuat amarah Bulan memuncak.

BILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang