Bagian 10

312 50 6
                                    

Happy reading^^

"Ngapain lagi lo kesini??"

"Emang kenapa? Bunda lo aja gak ngelarang gue dateng," - Jeno.

"Ish! Iya udah masuk!" Gue bukain pintu buat dia terus masuk duluan.

"Ayah sama abang-abang lo kemana?" - Jeno.

"Ayah di klinik," gue duduk di samping Ryujin.

"Eh Yeonjun ngajak gue pergi, bunda kemana? Gue mau pamit," - Ryujin.

"Ada di dapur, kemajuan nih kayaknya" gue senyum sambil nyolek lengan dia.

"Apaan sih? Udah ah gue mau ke bunda dulu," - Ryujin.

"Lo gak mau jalan juga?" - Jeno.

"Gak! Gue mau rebahan di rumah," gue tiduran di sofa sambil main hp.

"Iya udah gue juga," - Jeno.

"Eh eh, lo ngapain??"

"Udah tiduran aja, paha gue buat bantal" - Jeno.

"Apaan sih?!"

"Diem aja udah, enak kan?" -Jeno.

"Enak apaan?! Keras!"

"Yakin gak mau makan siang dulu di sini?" - Bunda Eunbi.

"Next time deh, bun maaf ya" -Ryujin.

"Gak papa, besok ke sini lagi ya" -Bunda Eunbi.

"Nanti pulang ke sini kok, bun" Ryujin senyum.

"Oh gitu? Iya udah hati-hati ya," - Bunda Eunbi.

"Makasih bunda, Ji pamit ya! Good luck," Ryujin ketawa terus keluar.

"Iyain biar palli!"

"Ayo makan siang ajak Jeno juga ya, bunda mau panggil abang dulu" - Bunda Eunbi.

"Iya bunda," gue bangun terus ke dapur.

"Ada abang di rumah? Abang yang mana?" - Jeno.

"Hyunjin," gue duduk di deket kursi bunda.

"Tumben di rumah?" - Jeno.

"Tukeran shift sama ayah, lo kenapa nanya mulu sih?"

"Ya emang kenapa?" - Jeno.

"Berisik! Udah makan aja!"

"Lo beneran gak mau jalan sama gue?" - Jeno.

"Lo bukannya tadi bilang ada janji ya sampe gak mau nganterin gue, kenapa sekarang malah di sini?"

"Gue mau minta maaf tadi pagi gue tuh boong," - Jeno.

"Udah tau," gue lanjut makan.

"Dimaafin gak nih?" - Jeno.

"Gak!"

"Eh adek kok begitu? Kalo ada orang minta maaf tuh harus dimaafin," -Bunda Eunbi.

"Tuh denger, gak boleh jadi orang yang pendendam begitu" - Bang Hyunjin.

"Lagian dia ngeselin!"

"Udah, berantem terus nanti malah jadi jodoh loh" - Bunda Eunbi.

"Bundaa!!"

"Yeji masih koas kan, bun?" - Jeno.

"Iya, nanti habis wisuda katanya mau ambil koas di rs temennya ayah" - Bunda Eunbi.

"Boleh gak, bun kalo selama koas saya yang anter jemput Yeji?" - Jeno.

"Boleh dong, tante malah seneng kalo Yeji ada yang jagain" Bunda Eunbi senyum.

Tetangga - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang