Bagian 12

258 49 7
                                    

Happy reading^^

"Yeji? Sini gue bantuin," -Beomgyu.

"Thanks," gue senyum tipis sambil coba buat berdiri.

"Udah lama gak ketemu, apa kabar?" - Beomgyu.

"Baik, lo sendiri?"

"Baik, lo mau kemana?" - Beomgyu.

"Mau."

"Bantuin gue cari baju buat pertunangan gue sama dia," - Jeno.

"Tunangan?" Beomgyu natap gue.

"Oh gak, apa sih? Gue mau cari baju buat acara wisuda, lo mau kemana?" Gue senyum.

"Gue cuma muter-muter aja, lo wisuda ya bulan depan?" -Beomgyu.

"Bukan bulan depan sih jadwalnya belum keluar," gue nyengir.

"Gue boleh kan dateng ke acara wisuda lo?" - Beomgyu.

"Boleh, dateng aja" gue senyum.

"Sorry banget gue harus cabut, next time kita ketemu lagi" - Beomgyu.

"Oke hati-hati, makasih udah nolongin gue tadi" gue senyum.

"Gue boleh minta id lo? Gue ganti hp, jadi akunnya baru semua" Beomgyu ngeluarin hpnya dari saku jaket.

"Oh boleh, it'syeji add aja nanti gue acc" gue senyum.

"Oke, thanks gue cabut dulu" - Beomgyu.

"Cabut yang jauh jangan balik lagi," - Jeno.

"Lo kenapa? Kayak kesel banget tadi waktu ada dia, lo cemburu?" Gue natap Jeno.

"Apa? Ayo! Katanya lo mau bantuin gue cari baju," Jeno narik gue lagi.

"Kemana sih? Itu tadi ada butik, bajunya bagus-bagus" gue nunjuk ke belakang.

"Gak! Kita cari butik lain," - Jeno.

"Kenapa? Karna ada Beomgyu? Oh iya gue lupa cerita, dia itu mantan gue waktu SMA. Orangnya baik, ganteng, sering ngajak gue jalan, sering mampir juga ke rumah bawain bunda sama ayah martabak" gue senyum.

"Nanti gue beli yang banyak buat ayah sama bunda, gue bisa lebih sering dateng ke rumah lo, gue jauh lebih ganteng dari dia" - Jeno.

"Hah?"

"Pilihin buruan, gue tunggu sini" Jeno duduk di sofa.

"Lo aja sana yang pilih! Sini balikin tas sama hp gue!"

"Gak bakal gue balikin sebelum lo pilihin baju buat gue," - Jeno.

"Tapi."

"Gue telpon bunda sama mama nih?" - Jeno.

"Ish! Awas lo!"

Gue jalan keliling butik ini sambil misuh-misuh. Gue ngambil beberapa setelan jas terus gue tunjukin ke dia. Begitu terus sampe sejam lebih, kesel gue jadinya.

"Nih yang terakhir! Awas aja ya kalo sampe."

"Gue pilih baju yang kelima tadi aja," - Jeno.

"What?! Sabar, Ji jangan misuh ini tempat umum."

"Mana bajunya?" -Jeno.

"Iya bentar gue ambilin," gue senyum terus ngambil baju yang kelima tadi.

"Nah ini, kita bayar terus nyusul bunda sama mama" Jeno senyum sambil ngambil bajunya.

Habis bayar baju, kita ketemu bunda sama mama di restoran. Mau sekalian makan malem soalnya orang rumah udah pada makan di luar tadi sebelum pulang.

Tetangga - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang