Happy reading^^
"Tapi, kita."
"Iya gue tau, maaf kalo waktu itu gue sedikit egois" - Beomgyu.
"Gak, Gyu keputusan lo dulu itu bener kok. Kalo salah kenapa sekarang lo bisa sukses? Punya butik sendiri lagi," gue senyum.
"Senyum lo masih sama ya kayak dulu," Beomgyu ikut senyum.
"Bisa aja, btw gimana keadaan adek lo?"
"Dia udah mulai sehat, tangannya juga udah bisa digerakin lagi" - Beomgyu.
"Gak angkat beban berat kan dia?"
"Gak kok, keperluan sekolah dia gue yang bawain" Beomgyu senyum.
"Masih ada jadwal kontrol?"
"Sekali lagi setelah perbannya dilepas minggu lalu," - Beomgyu.
"Kapan? Sama Dokter Lay kan?"
"Nanti malem kayaknya sama lo deh," - Beomgyu.
"Gue baru mulai tugas jam 7 dan itu di ruang ugd, mungkin sama Dokter Lay" gue senyum.
"Ah gitu," - Beomgyu.
"Tapi kalo misalnya lo butuh bantuan, lo bisa cari gue di sana."
"Beneran bisa?" - Beomgyu.
"Kalo Dokter Lay ngizinin gue buat gantiin tugas dia," gue ketawa.
"Btw ini lo lagi free?" - Beomgyu.
"Kan gue tadi udah bilang kalo shift malem, lo lupa?"
"Astaga iya, sorry gue gak fokus" Beomgyu ketawa.
"Mikirin apa sih?"
"Mikirin lo," - Beomgyu.
"Kenapa gue?"
"Ya karna itu lo, gue pengen kita kayak dulu lagi" - Beomgyu.
"Waktu gak bisa diulang, Gyu jalanin aja yang udah terjadi sekarang" gue senyum.
"Kira-kira kita jodoh gak? Gue bener-bener takut kehilangan lo, Ji" - Beomgyu.
"Biar waktu aja yang jawab," gue senyum.
"Lo mau kemana habis ini? Gue temenin deh," - Beomgyu.
"Sebentar," gue share loc rumah Jeno ke nomer Beomgyu.
"Share loc?" - Beomgyu.
"Bisa minta tolong anterin gue ke situ gak? Gue ada janji sama yang punya rumah itu."
"Boleh, ayo" - Beomgyu.
Beomgyu nganterin gue sampe rumah Jeno. Awalnya dia maksa buat ikut turun, tapi gue larang. Kalo ikut turun yang ada nanti dia gelud sama Jeno.
Setelah ngucapin makasih dan mobil Beomgyu pergi, gue langsung masuk rumah Jeno.
"Ibu sama bapak baru aja pergi, non" - ART 1.
"Oh ya? Kemana, bi?"
"Keluar, non mungkin ke rumah non" - ART 1.
"Jeno di atas ya, bi?"
"Den Jeno ada di halaman belakang, non kayaknya lagi renang" - ART 1.
"Tumben renang," gue gantung jaket sama tas terus ke dapur buat cuci tangan.
"Tadi katanya gerah non, mau saya buatin minum?" - ART 1.
"Ah gak usah, bi nanti saya buat sendiri aja" gue senyum.
"Den Jeno belum makan siang non, daritadi saya tawarin dia belum mau" - ART 1.
"Dia kalo makan siang biasanya pake apa, bi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga - Lee Jeno
FanfictionLangsung baca aja biar penasaran :v ⚠ Bahasa Non Baku