Happy reading^^
"Pagi, dok" - Suster Ana.
"Pagi, sus gimana keadaan klinik?" Gue senyum sambil pake jas dokter.
"Aman terkendali dok," - Suster Ana.
"Dokter Mark sudah datang?"
"Sudah, dok sekarang sedang ada di ruang periksa" - Suster Ana.
"Oke, kalo gitu semangat buat hari ini" gue senyum.
"Eum dok," - Suster Ana.
"Ya?"
"Selamat ya, dok" - Suster Ana.
"Selamat untuk?"
"Kehamilan pertamanya," Suster Ana senyum.
"Oh iya, terima kasih banyak" gue senyum.
"Kalo dokter butuh sesuatu jangan sungkan untuk meminta bantuan ke saya ya, dok" - Suster Ana.
"Sekali lagi terima kasih ya, sus" gue senyum.
"Sama-sama dok, saya permisi dulu" - Suster Ana.
"Silakan," gue senyum.
Baru aja gue mau melangkah ke ruang periksa, tangan gue ditarik sama seseorang. Gue tiba-tiba dipeluk sama orang itu.
"Anda siapa? Tolong lepaskan saya!"
"Gak," - Beomgyu.
"Beomgyu?? Lepasin aku, please."
"Dulu kamu paling suka aku peluk, kenapa sekarang nolak?" - Beomgyu.
"Gyu please, sekarang keadaannya udah beda."
"Perasaan aku buat kamu gak pernah beda, Ji" - Beomgyu.
"Gyu, please lepasin aku."
"Oke aku lepasin, tapi kita sarapan di tempat biasa" Beomgyu lepas pelukannya terus natap gue.
"Maaf aku gak bisa Gyu, aku lagi banyak pasien" gue lepas genggaman tangan dia sambil senyum.
"Tuh kan kamu nolak tawaran aku lagi," - Beomgyu.
"Aku harus ke ruang periksa sekarang, Dokter Mark butuh bantuan di sana."
"Gimana kalo nanti siang?" - Beomgyu.
"Aku harus buru-buru," gue jalan cepet ninggalin ke ruang periksa pasien terdekat.
"Ji!" - Beomgyu.
Gue nutup pintunya. Untung aja Dokter Mark belum keluar dari situ, jadi gue ada alasan buat menghindar dari Beomgyu.
"Ada apa, dok?" - Dokter Mark.
"Gak papa, maaf saya mengganggu" gue senyum.
"Saya sudah selesai, dok ada yang bisa saya bantu?" - Dokter Mark.
"Gak ada, terima kasih" gue senyum.
"Kalau begitu mari kita keluar, dok" - Dokter Mark.
"Silakan, dok."
"Silakan," - Dokter Mark.
"Baik," gue dengan ragu keluar sambil celingak-celinguk.
"Ada apa, dok? Sedang mencari sesuatu?" - Dokter Mark.
"Tidak ada, saya permisi" gue buru-buru lari ke ruangan terus ngunci pintu.
Ting!
"Ish bikin kaget aja!" Gue angkat telpon dari Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga - Lee Jeno
FanfictionLangsung baca aja biar penasaran :v ⚠ Bahasa Non Baku