Happy Reading..
Cup.
Plakk!!
Mata Luhan memerah dengan napas turun naik. Lagi lagi tangan kanannya dengan lancang nya menampar kulit pipi sebelah kiri pangeran Sehun dengan keras.
"Cukup Sehun! Perlakuan mu ini secara tidak langsung kau menganggap ku sebagai wanita rendahan! Aku tak mau disakiti terus. Aku trauma Sehun.. Aku trauma disakiti begini, karena ini cinta pertamaku. Aku tidak berpengalaman seperti mu. Mianhae.. Aku tidak bisa menerima mu lagi.. Aku... Berusaha melepaskanmu.." lirih Luhan diakhir kalimat, ia berbalik menaiki anak tangga melupakan niat awalnya untuk meminum air didapur istana.
Pangeran Sehun mematung ditempat masih dengan perkataan Luhan barusan yang terngiang ngiang dikepalanya.
Matanya memerah, ibaratkan kata. Sudah terjatuh ditimpa tangga pula. Itulah dirinya sekarang. Sudah dikhianati dan ditolak juga. Ia merosotkan tubuhnya kebawah dengan satu tangan berpegangan pada penyangga tangga. Tak terbendung lagi air matanya kini turun dengan derasnya, menyalurkan rasa sesaknya yang semakin perih seperti ditusuk tusuk dengan sembilah pisau tajam.
Ia menangis keras, membelah keheningan yang seolah olah mendukung keadaannya sekarang yang seperti orang gila.
Yang mulia Ratu, putri Lay dan pangeran Suho dengan tergesa keluar dari kamar mendengar tangisan yang terdengar jelas dilantai dua. Namun seketika langkah ketiganya terhenti antara percaya dan tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Dengan keadaan yang kacau pangeran Sehun terduduk dengan kepala tertunduk dengan kedua tangan memeluk lututnya. Bahu tegapnya bergetar hebat diikuti isakan isakan pilu keluar dari mulutnya.
Yang mulia Ratu merasa tersayat mendengar tangisan pilu putra bungsu nya itu. Mau bagaimanapun pangeran Sehun tetaplah anak kandung nya yang ia besar kan. Langkahnya berjalan pelan menuju putranya dengan air mata yang sudah luruh dipipinya, seketika rasa marah, kesal, kecewa nya pada pangeran Sehun hilang tergantikan dengan rasa penuh iba. Tanpa menunggu lagi ia langsung memeluk tubuh bergetar pangeran Sehun yang tampak rapuh dan tak berdaya itu.
Bukannya mereda, tangisan pangeran Sehun malah semakin kecang seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya. Tangannya meremas dada kirinya, sesekali memukul mukulnya. Melihat itu yang mulia Ratu dengan isakan menarik tangan putranya agar tidak melakukan hal yang membuat hatinya sesak.
"Jangan seperti ini Sehun..hiks.."lirihnya membekap erat tubuh pangeran Sehun agar tenang.
Guncangan tubuh pangeran Sehun masih terasa hebat, dengan lembut dan penuh kasih sayang yang mulia Ratu mengelus kepala pangeran Sehun hingga kepunggungnya. Merasa pangeran Sehun mulai sedikit tenang yang mulia Ratu berdiri lalu menuntun pangeran Sehun untuk bsrdiri. Pangeran Suho cepat cepat membantu yang mulia Ratu untuk menuntun pangeran Sehun kekamarnya.
....
Pangeran Sehun tertidur setelah menangis sejadi jadinya di tangga tadi, yang mulia Ratu masih mengelus kepalanya ia merasa tak tega sekaligus enggan pergi dari sana. Yang ada didalam hatinya adalah pangeran Sehun membutuhkannya sebagai eomma. Yang mulia Ratu mengusap pelan sudut mata pangeran Sehun yang menyisakan air matanya.
"Terkadang dunia akan sangat kejam pada mu nak.."lirih nya menatap sendu wajah pangeran Sehun yang tertidur. Ia menoleh ke perut pangeran Sehun dimana tangannya berada yang digenggam erat oleh putranya itu, ia mengelusnya sebentar seraya mengecupnya pelan sebelum beranjak dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess 👑 (COMPLETED)
Ficção CientíficaLuhan, si gadis dari kalangan biasa biasa saja harus mengikatkan perjodohan dengan seorang Pangeran bungsu kerajaan Korea, karena sebuah perjanjian dari kakeknya. Sehun, si pangeran bungsu terkenal dengan sikap dinginnya dan tidak mudah didekati. Bu...