Tembus 300 komentar bakal up lagi besok ^^
Tapi jangan bikin spam yaa ^^"Peluk ahjussi! Peluk!"
Chanyeol memejamkan matanya sembari menggeram kesal. Ia menatap tajam Yuan yang tengah berdiri di depannya dengan wajah angkuh tak tertahankan. Bukannya takut, bayi tiga tahun itu semakin menaikkan dagunya sembari memberi isyarat agar ia mengikuti perintahnya.
"Yak! Apa pangkatmu hingga kau berani memerintahkanku?! Kau ingin ku tembak sekarang juga?!" Bentak pria tampan itu yang sepertinya sudah habis kesabaran.
Yuan hanya mengedikkan bahunya tak peduli.
"Dengar dan turuti saja. Apa ahjussi mau aku katakan yang sebenarnya kalau kalian bukan sepasang kekasih? Ouh, ahjumma itu pasti akan sangat senang." Ucapnya seraya memberikan wajahnya yang terlihat tidak suka, kemudian kepalanya menggeleng dengan wajah yang horor.Kedua tangan mungilnya itu serentak menepuk pipinya dengan begitu dramatis. "Tapi halmeoni pasti sangat sedih mendengar hal ini. Auh, padahal Baekhyun noona adalah menantu idaman para orang tua di dunia."
Chanyeol menatap sang bayi dengan tatapan aneh dan tak percayanya. Lalu ia menghela napas tak percaya.
"Kau mengancamku?!"Yuan lagi-lagi mengedikkan bahunya. Bahkan sekarang bayi itu bersiul tak menanggapi ucapan dari pria yang jauh lebih besar darinya.
"Terserah. Pilihan ada di tangan ahjussi. Lagipula apa ahjussi tidak terpesona dengan penampilan Baekhyun noona? Dia bahkan terlihat paling bersinar dibanding teriknya matahari sekarang."Baekhyun hanya bisa meringis malu sembari memilin ujung jaketnya, pilihan dari Yuan. Yah, pakaiannya baru saja kembali di rombak oleh si bocah balita itu. Semuanya serba hitam dengan sebuah kalung yang menjuntai di lehernya. Yuan sangat antusias memilihkan baju yang akan dipakainya hingga para pelayan kewalahan dan menghabiskan lebih dari satu jam.
Chanyeol yang berada sedikit di depan Baekhyun pun melirik ke belakang. Ekor matanya mencuri pandang dari atas ke bawah dan sebaliknya, hingga berhenti pada wajah pemuda cantik itu yang kian memerah. Sepertinya karena sinar matahari yang lumayan terik hari ini.
Pria tampan itu pun berdehen dan mengalihkan pandangannya kembali ke depan.
"Biasa saja. Dia bahkan berpakaian sama sepertiku, memakai pakaian warna hitam.""Naahh!!!" Ucap Yuan secara tiba-tiba membuat Baekhyun dan Chanyeol berjengit kaget. "Bahkan kalian sangat serasi dengan warna hitam yang senada. Seperti pasangan jaman sekarang hihihi." Lanjutnya sembari terkikik.
Baekhyun semakin menunduk dan Chanyeol sudah tak bisa lagi berkata-kata.
"Terserah. Mendengar ocehanmu tak ada habisnya, lebih baik kita pergi sekarang.""Ahjussi!"
Chanyeol menghela napasnya, ia menghentikan langkahnya kembali. Pria tampan itu mengangkat tangannya memperlihatkan jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktunya sangat cepat berlalu dan sepertinya bocah balita itu benar-benar mengerjainya.
Tubuh tegapnya berbalik dan berjalan hingga berhenti tepat di depan pemuda cantik yang masih saja setia menunduk. Merasa kalau tak ada pergerakan berarti Baekhyun untuk menganggap dirinya.
Huuuhhh
Pemuda cantik bermarga Byun itu terkesiap kala sebuah tiupan mengenai dahinya. Baekhyun mengintip dari balik poninya, bibir bawahnya ia gigit tak berani untuk terlalu lama mengangkat wajahnya dan bersitatap dengan kedua bola mata gelap Chanyeol.
Dan respon dari Baekhyun, membuat Chanyeol sedikit kesal karena semakin mengulur-ulur waktu. Maka dengan sedikit agresif, pria tampan itu menarik pinggang Baekhyun hingga kedua tubuh mereka sangat berdekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika Park Chanyeol, ketua mafia paling di segani hampir satu asia itu harus berhadapan dengan bayi yang seharusnya jadi sanderanya? Bagaimana tingkah jahil si bayi yang hanya bertingkah baik dan penurut dihadapan sang pengasuh, By...