Gak rame sih, jadi gak double up :v
Mana siders setengahnya lagi wkwk
Rose tertawa kecil lalu akhirnya menjadi besar, seakan perkataan dari balita itu hanyalah sebuah candaan belaka. Ya walaupun kenyataannya memang seperti itu.
"Kau bercanda, bocah? Seorang phoenix tidak akan pernah jatuh Cinta terlebih dengan anak ingusan seperti dia. Bagaimana jadinya jika pasangan Phoenix adalah seorang bocah polos? Sedangkan bisnis gelapnya harus tetap berjalan." ungkap Rose yang membuat Chanyeol menatap tajam, namun nyatanya wanita itu tidak takut sama sekali.
Maga Baekhyun dan Yuan mengerjap bersamaan. Keduanya juga sama bingung.
"Phoenix? Bisnis gelap? Maksudnya bisnis di dalam ruangan dengan lampu dimatikan begitu?" beo Baekhyun dengan polosnya. Dan Yuan pun hanya terkekeh mendengarnya.
Chanyeol bahkan menghela napasnya, matanya melirik Rose yang tertangkap basah secara terang-terangan menatap Baekhyun dengan pandangan merendahkan.
"Apa itu urusanmu? Mulut dan otak memang bisa berkata dan menentukan siapa pasangan yang pantas kau pilih. Tapi jika itu sudah menyangkut hati, kau tak akan bisa berkutik." sahut Chanyeol yang kini mukai berjalan pelan ke arah Baekhyun.
Pemuda cantik itu hanya diam dengan wajah bingungnya. Dia sama sekali tak tahu apapun, apa itu Phoenix atau yang dibicarakan wanita ini. Dia bahkan belum 24 jam berada di rumah ini.
"Benar apa kata Yuan." lanjutnya sembari melirik balita yang kini duduk berseberangan dengan Rose. Yuan bahkan mengikuti gaya wanita itu dan cara duduknya lebih elegan serta berkelas.
"Perkenalkan dia Byun Baekhyun, kekasihku. Kekasih dari Phoenix, pendamping hidupku dan juga yang akan melahirkan keturunan Phoenix." ucap Chanyeol sembari melingkarkan tangan kekarnya di pinggang ramping Baekhyun.
Rose mendengus sinis, ia berdiri dari duduknya.
"Kau pikir aku percaya dengan kebohonganmu? Tidak semuda itu, Park. Aku akan tetap membuatmu bertekuk lutut padaku.""Jangan terlalu angkuh. Aku bisa membalikkan perkataanmu dan membuat kau yang bertekuk lutut padaku." desis Chanyeol dengan geram.
Jika buka karena ada misi lain yang lebih penting, saat ini mungkin ia sudah membunuh Rose di tempat.
Namun tidak bisa, ia tidak bisa hanya membunuh prajuritnya. Karena yang ia butuhkan adalah Sang Raja, otomatis anak buah mengikuti.
Rose lagi-lagi mendengus, merasa kalah ia akhirnya pergi dari sana dengan wajah tertekuk.
"Lihat saja nanti! Aku akan membuat mu tak punya pilihan selain menajdikan akubsebagai istrimu!" ucapnya dengan berambisi penuh. Setelahnya ia pergi dari sana dengan menghentakkan kakinya.
"Dasar ahjumma drakula!" sindir Yuan yang menujulurkam lidahnya kepada Rose yang mulai menghilang dari balik pintu.
Chanyeol kembali menghela napasnya panjang, ia segera melepaskan rangkulan pada pinggang Baekhyun.
"Maaf, aku jadi terkesan memanfaatkanmu. Tapi jika tidak seperti itu, wanita itu tak akan mau pergi."
Baekhun yang masih linglung hanya mengangguk saja. Tak mengucapkan apapun, masih terkejut dengan kondisi seperti ini. Wajar saja, selama ia berkuliah semuanya berpusat hanya untuk belajar saja. Jarang sekali dirinya untuk berinteraksi dengan temannya yang lain dalam intensitas yang lumayan lama.
Ujung bibirnya terangkat sedikit walaupun hampir tak membentuk senyuman. Chanyeol mengangkat jarinya untuk menghapus noda susu di sekitar bibir pemuda cantik di hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya jika Park Chanyeol, ketua mafia paling di segani hampir satu asia itu harus berhadapan dengan bayi yang seharusnya jadi sanderanya? Bagaimana tingkah jahil si bayi yang hanya bertingkah baik dan penurut dihadapan sang pengasuh, By...