TBAI #18

12.1K 2.1K 449
                                    

Yang nagih up nih  awas aja gak rame tak santet satusatu 😏





















Baekhyun menatap Chanyeol tanpa berkedip. Bagaimana setelan pria itu yang sekarang membuatnya terlihat lebih fresh dan muda, dibanding mengenakan setelan jas formalnya.

Walau tetap dengan nuansa gelap, bahkan sampai kacamata pun berwarna hitam. Namun pesona Chanyeol memang sulit untuk terbantahkan. Tak ayal jika pria tampan itu memang barang yang pantas di perebutkan oleh perempuan cantik.

"Walau kacamataku sedikit gelap, tapi mataku tetap merasa silau dengan pandangan berbinarmu itu."

Pemuda cantik itu langsung tersadar dari kekagumannya dan tiba-tiba saja terbatuk, hingga tangan lentiknya menepuk dadanya dengan keras. Chanyeol yang melihat itu hanya mendengus geli, melihat semburat merah di wajah Baekhyun yang menjalar hingga ke telinga membuatnya sangat puas.

"Maaf, tapi aku tidak melihatmu." Elak Baekhyun yang mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Benarkah?" Alis Chanyeol terangkat, ujung biburnya tertatik membentuk sebuah senyum jahil. "Jadi, apa yang kau lihat dari tubuhku hingga kau tak berkedip sedikitpun?"

Chanyeol membawa langkahnya mendekati Baekhyun yang masih duduk di meja makan. Memerangkap tubuh mungil itu dengan kedua tangan kekarnya yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh si mungil nan cantik itu.

Di sisi lain, Baekhyun tergagap. Mulutnya terbuka lalu tertutup tanpa mengeluarkan sepatah katapun, tubuhnya juga mendadak kaku dan matanya yang bergerak tanpa mau menatap wajah Chanyeol yang kian mendekat ke wajahnya.

"Yang atas atau yang bawah?" Tanya Chanyeol kembali menjahili pemuda itu. Dagu Baekhyun ia apit dengan jarinya, di bawanya sangat dekat hingga rasanya ia akan memakan bibir lembut dan tipis itu sekarang juga.

"A-apanya?" Jawab pemuda bermarga Byun itu terbata. Matanya ia pejamkan, berusaha untuk mengontrol detak jantungnya yang langsung berdebar sangat kencang.

Kekehan geli itu terdengar hingga apitan di dagunya dan wangi parfum milik Chanyeol kini sudah tak terlalu menusuk indra penciumannya. Mata Baekhyun mengerjap lambat hingga akhirnya kedua kelopak mata itu bergerak naik dan menatap pemuda tampan itu tengah tertawa kecil.

"A-apanya yang lucu?!" Sentak Baekhyun yang merasa jika ia tengah di tertawakan. Ugh, sungguh. Tadi benar-benar sangat memalukan, bagaimana bisa ia tak melakukan apapun pada pria mesum di depannya ini? Minimal ia harus menamparnya karena telah melakukan tindakan asusila.

"Kau." Jawab Chanyeol dengan singkat. Sebuah senyum tipis namun tak terkesan memaksa itu tersuguh begitu saja dan di nikmati Baekhyun dengan khidmat.

"Kau bisa mengagumi aku nanti. Saat aku tertidur atau saat aku berada di atasmu dengan berkeringat, sekarang lebih baik kita segera pergi. Karena masih banyak pekerjaan yang harus ku urus."

Chanyeol menarik tangan Baekhyun hingga pemuda cantik itu menabrak tubuh kekarnya. Menarik pinggang ramping itu hingga kemudian keduanya berjalan seirama.

Meninggalkan Yuan yang protes kepada Sehun dan juga Jongin.

"Hey, buka semuanya. Aku tidak bisa melihat dan mendengar mereka! Aku harus mendapatkan uang hati ini!"

"Diamlah, ini tak layak di konsumsi oleh bocah tiga tahun sepertimu!"

"Buatlah konten lainnya saja, otakmu akan tercemar jika melihat dan mendengar apa yang baru saja kami saksikan."





































THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang