TBAI #16

13.3K 2.2K 446
                                    

Pengennya fast up, tapi responnya gak sebanyak di awal jadi kurang semangat ....

Nikmatin aja ya.... biar saya bisa tamatin ini dan beralih ke cerita fisik saya






















"Dimana Yuan?"

Chanyeol menatap Sehun dan Jongin yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Keduanya mengerjap kaget terlebih Jongin yang aneh dan juga penasaran, bagaimana Baekhyun tertidur nyenyak di sofa panjang dengan sebuah selimut yang membentang di tubuh kurusnya.

"Dia sedang sibuk dengan ponsel barunya. Merekam dan memotret apapun yang dia inginkan." Jawab Sehun seraya duduk di sofa yang lain. Diikuti oleh Jongin. Berusaha untuk tak membuat kebisingan dan membangunkan anjing kecil menggemaskan milik Chanyeol.

Kening pria tampan itu mengerut, entah dapat darimana lagi bocah itu. Namun ia enggan untuk menanyakan. Chanyeol pun hanya diam di balik meja kerjanya.

"Hyung, ada apa kau memanggil kami? Sepertinya untuk akhir-akhir ini tak ada urusan bisnis dan hanya fokus kepada Yuan." Jongin bertanya untuk menuntaskan rasa penasarannya. Dan kini Sehun pun ikut mengangguk setuju.

Chanyeol menghela napasnya sebelum ia melanjutkan.
"Bagaimana perkembangan keluarga Yuan?"

"Mereka masih mencari, walaupun orang tuanya adalah orang ternama namun jika dirimu yang menutup aksesnya. Sampai kapanpun mereka tak bisa menemukan Yuan."

Chanyeol mengangguk mendengar penjelasan Jongin. Ia melirik Baekhyun yang begitu nyakan dari ekor matanya. Lalu kembali kepada dua orang kepercayaannya.

"Kalian tahu siapa orang yang bekerja sama dengan Rose?"

"Apakah dia meminta bantuan orang lain untuk mendapatkanmu, hyung?"

"Ini bukan hanya soal mendapatkanku." Chanyeol menghela napasnya dan berdiri dari duduknya. "Ini juga tentang orang-orang berambisi ingin menghabisiku dan mengambil semua yang sudah ku pertahankan hingga sekarang. Tanpa pegangan dan tanpa dorongan keras seorang pria yang mereka sebut dengan Ayah."

Jongin dan Sehun saling menatap. Keduanya paham bagaimana Chanyeol tumbuh di tangan seorang Im Yoona yang begitu tak menganggap kehadirannya adalah sebuah anugerah. Dan mengalami betapa sakit hatinya ia melihat sang Ayah yang selalu ia banggakan bercumbu mesra dengan sang Sekretarisnya sendiri.

"Aku tak terlalu ingat, tapi sepertinya aku baru saja bertemu dengan seseorang."

Sehun mengerutkan keningnya. "Seseorang?"

"Hm." Gumam Chanyeol. "Aku juga tidak bisa mengingat siapa dia. Tapi sepertinya wajah itu terasa tak asing. Entahlah, aku tak bisa begitu banyak mengingat." Keluhnya merutuki ingatannya.

Ia sempat lupa ingatan sejak ia berusia tujuh tahun, dimana dirinya dan sang ibu tengah berada di rumah. Dan tiba-tiba saja banyak orang yang menerobos masuk ke dalam rumahnya, memporak-porandakan isi rumahnya. Hingga banyak tembok runahnya yang rubtuh dan nasib sial Chanyeol terjadi disana. Chanyeol kecil yang tadinya bersembunyi malah menampakkan dirinya, hingga ia dijadikan mangsa empuk orang-orang itu.

Dan menjadikan sebuah tembok sebagai perlindungannya. Namun sayang tembok tersebut akhirnya menimpa dirinya.

"Setidaknya saat ini aku masih bisa melihat dunia karena wanita tua itu." Ya, itulah yang membuatnya tak pernah membenci Yoona walau sang ibu sering mengacuhkannya. Karena wanita itulah yang merelakan dirinya untuk menyelamatkan Chanyeol kecil.

"Jadi apa yang akan kau lakukan, hyung?" Kini Jongin bertanya. 

Chanyeol melangkah pelan menuju Baekhyun yang tak terbangun sama sekali.
"Untuk sekarang, aku hanya ingin tak ada yang berani mengganggu dirinya. Dunia inu terlalu kejam untuk seorang anak anjing yang baru saja berpisah dari ibunya."

THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang