Ga kerasa udah di akhir buku hehehe
Ini udah end loh, gada gitu yang mau ngeramein? Siders dari awal gak ada gitu hang mau muncuk buat vote sama komen?
Jangan maunya minta next next lanjutin doang tapi gak rajin vote sama komen 😌
Chanyeol mengerang kesakitan sembari memegangi satu kakinya yang tertembak. Matanya menatap tajam pria dewasa yang baru saja melesatkan peluru di betisnya, kemudian beralih pada Yuan yang kini tengah berada di tangan Rose.
Di sisi lain, Baekhyun sangat ketakutan. Pemuda mungul itu tak berani untuk menatap pria itu walau barang sebentar. Aura dan juga garis wajah yang pria itu perlihatkan padanya saat ini benar-benar membuatnya membeku.
"Chanyeol, kau baik-baik saja?" Tanya Baekhyun dengan terbata-bata. Ketakutan pada situasi semacam ini dan kepanikan dalam dirinya melebur menjadi satu.
"Sangat baik." Balas Chanyeol yang kini perlahan mulai bangkit. Dengan menahan perih yang menjalar di kakinya, pria dominan itu tetap mengangkat dagunya penuh dengan keangkuhan.
Yuan yang mengerti akan situasi ini hanya bisa menangis. Walau akhirnya berakhir dengan tamparan keras di pipinya.
"Ahjussi...."Chanyeol yang mendengar panggilan pilu itu hanya bisa memejamkan matanya sembari, kepalan tangannya semakin menguat. Lalu ekor matanya menangkap senapan miliknya yang jauh dari jangkauannya. Ditambah Baekhyun yang juga begitu ketakutan disisinya membuat pria dominan itu semakin diselimuti amarah.
Helaan napas yang keluar beserta decakan adalah respon pertama Chanyeol kala melihat dua orang di hadapannya.
"Astaga, aku tak tahu jika tahta dan harta bisa membuat orang menjadi gila." Chanyeol bersuara sembari menatap Rose yang tersenyum licik padanya. Kemudian ia beralih pada pria satu-satunya yang berada disisi Rose. "Ah, kau bahkan menembakkan peluru pada orang yang tidak kau kenal."
Kris, pria yang baru saja menembakkan timah panas di kaki Chanyeol hanya tersenyum remeh.
"Kau mungkin tak mengenaliku, tapi aku sangat amat mengenalmu. Pria yang sudah membunuh orang di usianya yang baru menginjak angka dua belas, bukan begitu Park Chanyeol?"Pria bermarga Park itu mengangkat kedua alisnya, ingatannya kembali ia putar. Benar jika ia membunuh orang pada saat itu, menjadi pembunuh sekretaris ayahnya. Tapi ia tak bisa mengingat apapun tentang sosok di hadapannya ini.
"Lalu apa masalahmu denganku? Kupikir ini hanya tentang aku dan Rose saja."
Tiba-tiba Kris tertawa, ia bahkan menepuk tangannya beberapa kali. Seakan-akan apa yang Chanyeol ungkapan adalah sebuah candaan.
Baekhyun bahkan langsung bersembunyi di balik badan Chanyeol. Pria dominan itu tak tinggal diam, ia juga berusaha agar Baekhyun merasa aman di sisinya.
DOR
"AKH!"
Pria keturunan China itu lagi-lagi melesatkan tembakannya di kaki yang sama. Membuat Chanyeol seketika limbung dari tegaknya. Keringat dingin mulai membasahi pria dominan itu ditambah erangan kesakitan.
"Kau mungkin lupa denganku, tapi aku tidak mungkin lupa pada seseorang yang membunuh ibuku!" Teriak Kris dengan murka.
"Ah, wanita pelacur itu adalah ibumu." Jawab Chanyeol dengan senyum remehnya, membuat Kris menggeram marah. Baekhyun bahkan sudah gemetar ketakutan, namun sepertinya Chanyeol mempunyai banyak nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika Park Chanyeol, ketua mafia paling di segani hampir satu asia itu harus berhadapan dengan bayi yang seharusnya jadi sanderanya? Bagaimana tingkah jahil si bayi yang hanya bertingkah baik dan penurut dihadapan sang pengasuh, By...