28 - Rose is acting strange

2.6K 216 33
                                    

Pagi hari di jeju menyenangkan untuk dinikmati oleh setiap orang. Menghirup udara segar dan sejuk, melihat pemandangan pantai Jeju yang biru, berjalan-jalan dengan sepeda melihat jeruk di tiap jalan. tapi tidak dengan Rose. Pagi harinya dihadapi dengan Jisoo yang tidak ingin beranjak dari ranjang dan terus memeluknya. Membujuk? Percuma.

"kalo lepas, bisa?"

"lepas apanya?"

"tangan" Rose memegang Jisoo yang berada di belakangnya.

"Nggak, gulingnya kamu pake jadi peluknya kamu, lagipula kamu lebih wangi dari guling" Jisoo mengeratkan pelukannya.

Rose merasa posisi mereka saat ini cukup aneh Karena Jisoo Bersandar di dada Rose, Dia memeluk pinggang dan kakinya menahan kedua kaki Rose.

"kalau begitu, bisa ambilkan minum untukku?"

"Maaf ya, lagi malas"

"ini yang mereka katakan bahwa ceo paling rajin, artikel apa itu?!" Rose bergumam kesal dan memukul punggung Jisoo.

"Awh, akh, sakit" Jisoo melepas pelukannya pada Rose , membuat Rose bebas.

Rose langsung berdiri dari situ, Dia beranjak langsung mengambil air minum. Sementara Jisoo mengeluh kesakitan padahal pukulannya cuma pelan.

"Maaf"

"Nggak niat banget maafnya, hiks" Jisoo duduk dengan kakinya dilipat, Dia menghapus air matanya yang jatuh.

"terpaksa menangis? Aku tau trikmu Kim Jisoo!" Rose tetap santai tetapi Jisoo malah menangis lebih keras.

Rose membiarkan itu terjadi, Dia tidak peduli dengan tangisan Jisoo. Rose hanya pergi ke kamar yein, membiarkan Jisoo.

Selang 30 menit Rose kembali. Rose Melihat Jisoo yang sudah berganti pakaian, bisa disimpulkan kalau Jisoo sudah mandi. Jisoo Masih di kasur dengan ponselnya. Ia mengabaikanku.

"Jisoo?"

"hm?"

Tapi, baguslah, ia tidak akan bergantung dan menangis 'pura-pura' seperti tadi.

Ting

Notif masuk di ponsel Rose. Rose mengecek notif itu, ternyata hanya notif dari yein.

Rose tidak Berlama-lama lagi dikamar, ia berjalan entah kemana.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

15:32 PM

"Lisa, apa kau melihat Rose?"

"hanya tadi pagi saat bersama yein"

Jisoo keluar dari kamar Lisa, Jisoo berniat mendatangi kamar Yein, tapi tidak ada yang menjawab atau membuka.

"uhuk..."

Jisoo melihat sepanjang lorong, Jisoo menemukan orang yang baru saja ia cari.

Jisoo berlari kecil menghampiri Rose yang terlihat sedikit lesu.

"Rose"

"Jangan bicara padaku"

Nada dingin dan wajah datar yang memancarkan kecewa dan marah. Jisoo dapat menyimpulkan itu semua.

"Rose"

"ada sesuatu yang terjadi?"

"sudah kukatakan jangan bicara padaku! Kalau perlu jangan menunjukkan wajahmu didepanku"

Jisoo yang mendengarkan amarah rose tidak dapat membantah. Jisoo hanya berdiri dalam diam menatap Rose yang masuk ke kamar mereka.

Jisoo mengangkat kepalanya. Dia berpikir keras dan menyimpan seribu tanda tanya. Dia baru saja darimana? apa yang terjadi? Kenapa ia terlihat membenci Jisoo? Apa yang membuatnya jadi seperti itu? Apa nomor itu pelakunya?

Dstt dstt

unknown

|kau tidak ingat ucapanku?
|lupa, bukan?
|Alexander kim!

Jisoo membanting ponselnya itu setelah membaca pesan yang masuk.

"Apa yang harus kulakukan sekarang, appa?"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Kau mengenal Alexander Kim?"

"tidak!"

"Dia adalah orang yang kau ketahui, sayang" pria itu membelai tangan lentik & lembut Rose. Rose menarik tangannya kasar.

"berhentilah mengungkit orang yang tidak kukenal denganku!" Rose menatap malas pria didepannya ini.

"Ya, kau bisa berkata seperti itu untuk sekarang. Tapi, Aku yakin kau mengenal Kim Jisoo" pria itu menunjukkan senyum tipisnya.

"Kau kenal Jisoo, kan?" Rose memincingkan matanya pada pria didepannya ini.

"oh, ya, benar... Aku tidak perlu bertanya untuk itu, haha"

"Kau ingin tau hubungan ibumu dengan Jisoo?"

"ck! Jangan mengada-ngada"

"Alexander Kim adalah pilot yang membawa pesawat dimana ibumu naik, ingin mendengar lebih banyak?" sehun berisik di akhir kalimatnya.

Rose beranjak dari duduknya tapi niatnya kembali ke hotel terhenti.

"Alexander sengaja mencelakai pesawat itu dengan menjatuhkannya! dia memiliki dendam pada perusahaan ayahmu, Dia mengetahui ibumu menaiki pesawat itu."

"Kau tidak mengetahui hal ini?"

"lihat,  perusahaan ayahmu dan ayahnya adalah rival, bukan?"

"diam!" Mata Rose sudah memerah. Dia menahan amarahnya agar tidak meledak di tengah Cafe.

"Kau pemarah, mirip seperti ibumu" Sehun memangku dagu Rose dengan tangannya. Rose Menatap sehun dengan kesal.

"satu lagi, Jisoo hanya mencoba mempengaruhimu agar bisa masuk lebih dalam ke keluargamu dan menghancurkanmu kembali, sampai sini dulu hari ini aku harus bekerja" sehun meninggalkan Rose yang masih terdiam dengan emosi yang masih mengebu-ngebu.

"kim Jisoo"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

20:30

Jisoo sudah berdiam lama di Rooftop hotel semenjak kejadian tadi, dan beruntungnya Rooftop kosong karena ia pesan. Dia hanya menatap langit malam dengan hembusan angin yang dingin.

"Aku tidak mengerti, appa. Kenapa banyak orang membenciku, semakin hari semakin banyak orang yang membenciku"

"orang yang Jisoo sayang juga perlahan menghilang. Appa juga!"

"Rose juga, mungkin"

"appa, apa kau bisa memberikanku jawaban kenapa rose bertingkah aneh tadi?"

"Dia tiba-tiba datang dengan marah dan lesu. Ya, walaupun itu tidak pasti juga"

"Appa?"

Jisoo menendang tanah hingga menimbulkan tanda.

"ck, apa yang kulakukan, haha"

Jisoo turun dari Rooftop. Ia berniat kembali ke kamarnya. Kosong. Rose tidak ada & barangnya juga tidak.

Jisoo berpikir mungkin ia memesan kamar lain.

Jisoo merebahkan dirinya di kasur.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Ada apa tiba-tiba meneleponku pribadi?"

Clean With Passion For Now(채수)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang