4. Wijngaarden

507 50 0
                                    

Warning⚠️
Mature konteks!
🌚🌚🌚

.

Vote dulu yuk biar ketahuan siapa yang baca. Jangan biasakan jadi pembaca sembunyii.. Karena Jung tidak suka curiga pada kalian!

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Happy Reading

🍁

Dua Tahun Berlalu
Busan

Shin Haera, atau  sekarang menjadi Ahn Haera. Wanita itu kini sudah berstatus menjadi istri dari Ahn Jungguk, pria yang menikahinya satu setengah tahun lalu. Jungguk membawanya ke Busan karena urusan di New York telah usai. Haera merasa sedikit khawatir tentang masa lalunya, tapi Jungguk berusaha membuatnya nyaman dan mengatakan jika kejadian itu tidak akan pernah terjadi sekali lagi. Jungguk sudah berjanji akan melindunginya dan menjaganya.

Haera tengah membaca majalah diruang tamu. Membolak balikkan majalah yang dia baca sesekali menangguk-angguk, seolah dirinya setuju dengan apa yang tertulis disana. Sudah dua jam lamanya dirinya di ruang tamu hanya untuk menunggu sang pasangan kembali pulang. Malam yang sedikit dingin, meski musim panas yang barusaja dimulai.

Bunyi pintu terbuka membuat Haera mengemasi majalah yang di bacanya dan berlarian kecil untuk mengambil jas yang terselampir di lengan kekar sang pria. "Kau ingin mandi atau langsung makan?" tanya Haera menawari.

Jungguk menatap Haera, memegang pundak sang istri lembut sambil memijat pelan. Memberikan kecupan pelan diatas pucuk kepalanya. "Pekerjaannya banyak sekali, maafkan aku ya” ucap Jungguk sembari memberikan pelukan.

Haera tersenyum di balik pelukan itu. “Jadi kau ingin makan atau mandi?” tawarnya sekali lagi.

Sang pria melonggarkan pelukannya, menatap wajah cantik sang istri di depannya. “Aku akan makan dulu”

Haera yang mendengar jawaban sang pria, segera menuju dapur. Mengambil makanan di kulkas dan menghangatkannya sebentar didalam microwive.

Sedangkan Jungguk duduk dimeja melihat sang istri yang tengah menyiapkan makan malam untuknya. Makanan itu kembali hangat tersajikan di atas meja makan. “Terimakasih” ucap Jungguk sembari melahap makanannya. Haera menatap sang pria yang tengah menyantap makanannya. Senyumannya bahkan terukir sangat jelas.

"Bulan ini keuntungan butikku naik. Terimakasih Jung sudah memberikan investasi" ucap Haera senang.

Pria itu menghentikan makanannya, menimbulkan pipinya mengembung penuh nasi. Mengunyah pelan dan menelannya. "Tidak usah berterimakasih, bukankah itu memang kewajibanku, usaha istriku harus berjalan sesuai dengan keinginannya"

Hi, VIOLET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang