Arven menghampiri keenam temannya yang tengah duduk di lantai tempat mereka untuk latihan koreografi.
"Kok sendirian kak? Kak Arthur sama Kak Vijay mana?" tanya Leo, pria manis nan imut dengan paras tupainya.
"Tau tuh, masih ngebo kali" Arven menggedikkan bahunya tanda tak tahu, lebih tepatnya pura-pura tak tahu. Ia pun terkekeh pelan.
Hening. Semuanya memandang ke depan dimana Pak Eyza, guru koreografi mereka sedang berdiri sambil melipat tangannya di dada.
"Tujuh orang. Dua orang lagi mana?" tanya Pak Eyza menaikkan intonasinya. Semuanya masih diam sambil menggedikkan bahu masing-masing.
Tak lama kemudian, dua orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang dari balik pintu dengan nafas tergesa-gesa.
"Maaf pak kami telat" ucap pria berdarah Indo-Aussie itu sambil berjongkok memegang lututnya.
"Telat 5 menit. Kalian tau kan konsekuensinya apa?" tanya Pak Eyza sambil berjalan mondar-mandir, matanya tak lepas dari dua pria yang masih berdiam di depan pintu.
Kedua pria itu mengangguk, "Push up 50x" perintah Pak Eyza.
Sebelum melaksanakan hukumannya, kedua pria itu menatap sinis pria yang tengah tertawa melihat dua temannya menderita.
Sialan Arven. Umpat keduanya dalam hati.
──────────────────────────
Latihan koreografi berjalan dengan lancar. Namun yang paling banyak mendapat pujian dari Pak Eyza adalah Eden dan Arven. Ya, memang kedua pria itu ingin ditempatkan sebagai Main Dancer group ini karena kemampuan dance-nya yang sangat baik.
Mereka diberi waktu satu jam untuk istirahat sebelum melanjutkan ke latihan vocal nantinya.
Arven berjalan untuk mengambil air minum yang terletak di atas meja di dekat pintu ruang latihannya. Saat berbalik badan, ia dikejutkan dengan dua pria yang saat ini berdiri tepat di hadapannya menatap sinis dengan melipat tangan di dada.
"Kalian kenapa?" tanya Arven dengan muka datarnya seolah tak melakukan kesalahan apapun.
"Kampret bener lo jadi temen, ven. Unfriend aja lah kita" ucap pria yang sedikit lebih pendek darinya, Vijay.
"Bukannya bangunin malah enak kabur sendiri ya lo" timpal sang pria blasteran, Arthur.
"Yee kok gue yang disalahin? Salah sendiri tidur kebo banget. Lagian gue juga baru bangun jam 7 tadi." jawab Arven, memang benar adanya.
"Ya kan lo bisa bangunin kita juga, ven. Kayak gak tau aja tidur kita gimana" balas Arthur.
"Iya iya nanti gue bangunin kalian berdua deh. Tapi ada syaratnya"
"Apa?" tanya Vijay.
Arven kemudian mendekatkan mulutnya tepat di tengah dua pria itu, membisikkan sesuatu di telinga mereka.
"Deal?" tanya Arven sambil tersenyum
"Oke" jawab keduanya serentak.
──────────────────────────
Mereka kini tengah berlatih vocal dengan dipandu oleh Mbak Lesyaca, couch vocal mereka. Berlatih lagu Distract 9, single debut mereka nantinya. Lagu itu ditulis oleh Arthur, Vijay, dan Leo yang merupakan producer dalam grup mereka sendiri.
Untuk vocal yang dapat pujian paling banyak adalah Zean dan Bara, keduanya memiliki suara yang indah. Sedangkan untuk rapp, Vijay, Arven, dan Leo yang mendapatkan pujian. Walaupun Arven masih sedikit belajar rapp dari Vijay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Feeling
FanfictionKisah tentang persahabatan 3 pria yang berbeda sifat dan latar belakang. Ketika sebuah persahabatan diuji dengan rasa terlarang yang dinamakan cinta. Akankah kisah mereka berjalan dengan baik? Atau sebaliknya? "Maaf, gue harap lo gak benci gue" "Se...