Chapter 5

182 26 1
                                    

Arven mengantarkan Niel sampai ke depan kamarnya. Dia mencium kening Niel sambil mengelus surainya lembut. "Good night sweety" ucap Arven lalu meninggalkan Niel dan menuju kamarnya untuk beristirahat.

Arven membuka pintu kamar. Dilihatnya dua teman kampretnya sudah terkapar di kasur masing-masing namun belum menutup matanya.

"Ututu adinda kita udah gak jomblo lagi thur. Alamat gak dapet jatah lagi setiap malam" goda Vijay dengan wajah tengilnya.

"Jatah pala bapak lo botak" kesal Arven dengan melempar sandal kamar yang dipakainya ke Vijay. Sayangnya Vijay dapat menangkis lemparan sandal Arven.

"Kok lo tau pala bapak gue botak ven? Jangan-jangan lo simpenan bapak gue ya?" ucap Vijay makin ngaco.

"Mengadi-ngadi lo cebol" Arven mendudukkan dirinya di atas kasur lalu menaruh ponselnya di atas nakas.

"Mantap juga kata-kata nembak lo tadi ven" ucap Arthur yang tengah bermain dengan ponselnya.

Arven membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu menutup wajahnya dengan bantal "Malu gue anjir"

"Bisa malu juga lo? Biasanya juga malu-maluin" ucap Arthur lalu tertawa diikuti dengan Vijay yang juga terkekeh.

"Sialan" Arven tak menanggapinya lagi. Lebih baik dia tidur. Akhirnya sekarang dia lega setelah mengungkapkan perasaannya kepada sang pujaan hati. Terlebih lagi Niel juga mempunyai perasaan yang sama dengannya. Arven sangat bahagia hari ini. Hatinya seakan berbunga-bunga.

──────────────────────────

"Hari ini koreografi kalian saya anggap cukup meningkat. Terus pertahankan terutama untuk Eden, Arven, dan Azazel.  Kalian saya percayakan sebagai Trio Dancer disini." ucap Pak Eyza sembari bertepuk tangan mengakhiri latihan koreografi hari ini. Sementara member yang lain juga ikut bertepuk tangan memberi apresiasi terhadap diri mereka sendiri.

"Beberapa hari lagi kalian debut. Semangat semoga lancar" ucap Pak Eyza lagi lalu keluar dari ruang latihan.

"Terima kasih pak" ucap mereka serentak.

Mereka dapat beristirahat sekarang. Ada yang duduk sambil minum air, ada yang bermain ponsel, ada juga yang tetap latihan koreografi untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Seperti sekarang, Arthur dan Azazel masih terlihat terus berlatih koreografi di depan cermin besar itu. Lain halnya dengan Vijay, pemuda itu kini tengah asyik memandang ponselnya sambil senyum-senyum sendiri.

Arven yang melihat teman kampretnya seperti orang gila menghampiri Vijay, "Heh botak" sapa Arven mengagetkan pria cebol itu.

"Plis lah ven. Cuma bapak gue yang botak, gue mah kaga" balas Vijay lalu kembali fokus dengan ponsel digenggamannya.

"Kali aja lo mau botak juga kayak bapak lo" ujar Arven lalu tertawa. "Lagian lo senyum-senyum sendiri kayak orang gila, kenapa lo?" tanya Arven.

Bukannya menjawab, Vijay malah cekikikan menambah kesan tak waras.

"Dih beneran sinting nih orang" ceplos Arven.

"Biasa lah anak muda. Kayak lo gak pernah ngalamin aja" jawab Vijay.

"Wah lo lagi jatuh cinta? Pdkt sama siapa lo?"

"Ada, cewek cantik" balasnya lalu tersenyum.

"Kaga belok lagi lo nyet?" itu Arthur, dia baru saja selesai latihan koreografinya bersama Azazel.

"Kaga lah. Masih normal gue"

"Halah, Nathan ngajak balikan juga pasti lo mau"

"Sialan" umpat Vijay. "Udah lah ngomong sama lo bedua kaga ada gunanya. Yang ada stress gue" lanjutnya lalu pergi keluar dari ruangan meninggalkan Arthur dan Arven yang memandangnya aneh.

"Lah kaga ngaca dia" ucap Arven menggelengkan kepalanya.

"Temen lo ven?" tanya Arthur lalu tertawa.

"Au, dapet nemu di kolong jembatan, kasian dia mulung jadi gua pungut aja" balas Arven ikut tertawa terbahak bersama Arthur.

Kok kuping gua panas ya. Kayak ada yang ngomongin gua dah. ucap Vijay yang sedang berada di depan wastafel toilet sembari memegang telinganya.

─────────────────────────

Arven sedang berada di cafe dekat gedung agensi bersama Niel sekarang. Ya, anggap saja mereka berdua sedang berkencan.

Perihal hubungan mereka, Arven sudah memberitahu kepada Ceo JIP. Dan beliau menyutujui hubungan mereka, namun beliau juga berpesan jangan sampai hubungan ini diketahui oleh media. Bisa hancur reputasi dirinya dan juga agensi tentu saja. Arven dan Niel pun berusaha untuk backstreet. Tidak ada yang tau hubungan mereka kecuali anak Zancox Kids dan juga Ceo JIP.

"Gak kerasa ya kak, beberapa hari lagi kita debut" ucap Niel sambil tersenyum.

"Iya, jadi keinget masa audisi kita bareng dulu" jawab Arven sambil kembali mengingat masa-masa itu.

Niel malah tertawa "Haha kakak pesimis banget waktu itu" Duh tawa manis dari wajah rubah itu membuat Arven gemas.

"Ya gimana gak pesimis, saingan yang ikut audisi banyak, bakat mereka juga bagus-bagus. Insecure duluan kakak"

"Tapi sekarang kakak udah dikasih kepercayaan sama Ceo-nim buat jadi Visual sama Main Dancer loh. Kakak hebat"

Arven mengacak rambut kekasihnya gemas. "Bisa aja kamu"

   
──────────────────────────

Jangan lupa Voment guys biar cepet update juga hehe😅

Forbidden FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang