exel tampan di kejar-kejar noni Belanda

693 73 1
                                    

Sudah terhitung 3 hari aku tersesat di zaman kolonial ini.bersembunyi di sudut kamar demi menghindari tentara Belanda yang sedang menjamah pemukiman desa.Menangis tiap malam kala rindu untuk pulang mengobrak-abrik pertahanan mental ku.

Exel,dia lelaki tangguh yang selama ini menjadi teman petualangan ku.Menjadi tameng setiap kali kami hampir ketahuan oleh pihak kompeni.lelaki dengan sifat lembut dan harmonis yang mampu membuat ku nyaman berada di dekat nya.merasa terlindungi di saat aku tidak mengenal siapa pun untuk di minta pertolongan.

Exel lah yang membuat ku yakin bahwa setiap cobaan yang tuhan berikan selalu ada hikmah nya.

"Ayna,kita keluar yuk.bosen gue lama-lama" aku mengangkat wajah ku untuk menatap wajah nya.

Berdiri,aku mengambil hoodie hitam ku yang sudah di cuci bersih kemarin sore dan memakai nya.tidak peduli jika masih ada seorang cowok yang berdiri di depan ku.

"Ck! Mau kemana sih emang nya?" aku berdecak kesal

Berjalan ke arah pintu dengan exel yang mengekor di belakang ku.kami menuju depan rumah untuk meminta izin kepada pak jaya keluar sebentar.saat tiba di ruang tengah,tidak ada siapapun disana kecuali kami berdua,itu membuat benak ku bertanya-tanya.

Mengintip sejenak ke teras rumah,aku melihat pak jaya yang tengah berbincang serius dengan warga desa yang berpakaian layak nya tentara.tapi itu bukan dari bangsa Belanda,melainkan dari Indonesia yang terbukti dari adanya warna merah putih lambang bendera negara kita tercantum dengan jelas di dada perwira itu.

Aku berbalik kepada exel "xell,ada tentara Indonesia di depan rumah"

Exel yang kaget mendengar perkataan ku,berjalan mengendap-endap ke samping pintu dan mengintip sebentar untuk memastikan apa yang aku ucapkan itu benar ada nya.

"Sial! Kalau kayak gini,kita bakalan jadi artis dadakan na.di tanya ini-itu mulu" oceh exel kesal

Aku mencubit pinggang nya

"Damn! Bisakah lu diem bentar.nanti kalau keciduk gue gak mau nanggung resiko nya" bisikku pelan

Exel tersenyum malu dan menutup mulut nya rapat-rapat.aku membuang muka untuk menghindari wajah absurd exel yang tengah malu-malu kucing.bergidik malas,aku merapatkan tubuh ku ke pintu untuk mendengarkan lebih lanjut pembicaraan pak jaya dan tamu nya.

"Jadi bagaimana dua orang itu bisa terdampar di sini yah?" suara pemuda itu terdengar lirih.

"Mereka bilang kalau mereka dari tahun 2020? Itu seperti khayalan imajinasi yang terlalu tinggi yah.bahkan kita tidak bisa memastikan kalau negeri ini masih berdiri utuh tanpa di luluh lantahkan oleh penjajah" nafas ku tercekat saat tahu topik yang tengah mereka bincangkan adalah kami!

Exel merapatkan tubuh nya kepada ku,saat penasaran akan perubahan sikap ku yang mungkin sudah pucat saat ini.terkutuklah wahai penjajah.

Suara helaan nafas terdengar pasrah."kita harus percaya,mereka berbicara juga sangat aneh.apalagi baju yang mereka kenakan terlalu mencolok di antara kita semua"

"Tapi yah,bagaimana cara mengembalikan mereka ke tempat asal nya? Jika cerita mereka benar adanya,di sini tidak ada ilmuan yang bisa menciptakan alat-alat canggih"
Pemuda itu menelengkan kepala nya ke arah jalanan desa,dan itu membuat ku tidak dapat mengenali lebih jauh wajah nya.

Masih berlanjut ke tegangan berikut nya,pak jaya menghampiri tentara indonesia muda itu dengan lesu.mungkin perbincangan tentang kami membuat mereka menjadi bersitegang seperti ini.huh,bukan hal bagus jika keadaan nya haru begini.

Tangan ku sudah siap membuka pintu,tapi urung ku lakukan saat exel memegang tangan ku dengan erat,sorot mata nya yang sangat tajam dan penuh perintah membuat bulu kuduk ku meremang akibat takut jika amarah nya keluar di waktu seperti ini.exel menarik kembali tangan nya saat melihat raut wajah ku yang mungkin sudah sepucat mayat.

perjalanan waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang