⚠WARNING⚠
Harap tidak membaca cerita ini sambil makan, minum, maskeran, atau kegiatan lain yang bisa rusak karena TERTAWA!****
Terhitung sudah satu minggu Yeoone tinggal di mansion milik Yan An. Ia mendapat perlakuan yang cukup baik layaknya manusia. Tidur di kasur empuk, memakai pakaian-pakaian yang bagus meski bukan pakaian baru, juga makan enak setiap hari dengan dilayani para pelayan. Namun, hybrid itu masih belum tenang. Ia tahu betul posisinya sekarang : dipelihara oleh orang jahat. Apapun bisa terjadi padanya suatu saat. Bukankah sapi wagyu diberi makan dan dipelihara dengan sangat baik sebelum akhirnya tersaji di piring sebagai beef steak yang lezat?
Selain perasaan takut yang tidak jelas, Yeoone juga merasa kesepian di tengah-tengah mansion yang luasnya tidak bisa ia ukur itu. Yan An mengabaikannya sepanjang waktu. Kino sering terlihat berkeliaran di mansion itu juga, tapi Yan An tidak membiarkan tangan kanannya itu melakukan interaksi yang tidak penting dengan Yeoone. Para pelayan juga, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Mereka hanya menyiapkan kebutuhan Yeoone tanpa banyak bicara dan meninggalkan hybrid itu sendirian setelahnya.
"Huh, coba saja kau masih hidup. Kita mungkin bisa bermain bersama," ujar Yeoone sembari memandang sebuah potret yang ada di meja rias di kamar yang ditempatinya. Ya, itu bekas kamar Yuqi.
Merasa bosan di kamar seharian, Yeoone pun keluar. Entah apa yang akan dilakukannya. Mungkin hanya berputar-putar di dalam mansion itu seperti kemarin-kemarin. Sebenarnya ia sangat ingin pergi jalan-jalan keluar, tapi ia terlalu takut untuk meminta izin.
🐾🐾🐾
Di sisi lain, Yan An sedang berdiri di pinggiran kolam renang yang ada di mansionnya. Pria yang saat ini hanya mengenakan celana pendek motif bunga-bunga tanpa atasan itu hendak menceburkan dirinya ke dalam kolam. Namun tiba-tiba ia melihat sosok Yeoone yang sedang bersandar di balkon.
Hybrid itu tampak mengenakan sweater kuning dan celana jeans pendek warna biru. Pakaian kesukaan Yuqi. Tiba-tiba saja Yan An teringat pada sosok adiknya itu. Ia pun mengurungkan niatnya untuk berenang dan malah menatap Yeoone. Untuk sesaat Yan An seperti melihat sosok mendiang adiknya itu dalam diri Yeoone.
*flash back on*
"Yan Yuqi! Bukankah sudah gege bilang jangan pakai pakaian itu lagi?!"
"Gege ini bagaimana sih? Bukankah gege sendiri yang membelikan sweater rajut ini saat ulang tahunku kemarin?"
"Sweaternya sih tidak masalah. Tapi celananya. Kau tidak punya bawahan lain yang tidak terlalu pendek seperti itu?!"
"Gege tidak mengerti. Ini fashion."
"Masa bodoh. Pokoknya ganti."
"Tidak mau, wleeee!"
"Yak! Mau kemana kau?!"
*flash back off*
Ah, itu adalah salah satu waktu berharga yang Yan An ingat bersama sang adik. Setelah cukup puas memandangi Yeoone yang hanya mematung saat mata keduanya bertemu, Yan An pun melangkah ke sisi lain kolam renang dimana ada meja kecil diapit dua buah kursi santai. Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di sana dan mendial nomor seseorang.
"..."
"Nona Kang, datanglah ke mansion, aku membutuhkanmu."
Tanpa menunggu jawaban Yan An langsung mematikan sambungan telepon dan meletakkan kembali ponselnya. Perintah Yan An itu mutlak, ingat? Bagaimanapun Kino pasti akan datang tak lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wuff You [Pentagon GS : YanOne]
FantasíaDemi melunasi sisa hutangnya pada seorang mafia kejam yang semakin hari bunganya semakin banyak, Hongseok pun menyerahkan hybrid peliharaannya. Nasib seperti apa yang akan diterima hybrid malang yang dijual pada mafia itu? . . . Just read :) Note...