POV : Yuto
Time Setting : Beberapa bulan pasca kecelakaan Yanone & Woowon🐾🐾🐾
Halo... Dengan Yuto di sini. Kalian tahu aku ini bukan orang yang hobi bicara seperti Wooseok dan yang lainnya. Tapi Fi ingin menampilkan keseharian keluarga Adachi seperti di judul. Katanya akan lebih menarik kalau menggunakan sudut pandangku, bagaimana bisa?! Apapun itu, aku hanya menurut karena malas berdebat. Jadi ya, nikmati saja.Hariku dimulai saat terbangun di pagi hari karena usapan tangan Kino di wajahku. Perlahan aku membuka mata dan mendapati wajah cantik Kino yang tersenyum lembut.
"Selamat pagi!" sapanya.
"Pagi, sayang!" sapaku membalasnya.
"Pagi juga, Aegi-ya!" sapaku lagi sembari mengelus perutnya yang sudah cukup besar.
"Selamat pagi, Papa!" jawab Kino dengan suara yang seperti anak kecil.
Kata Ibuku, bayi harus sering-sering diajak bicara bahkan saat masih dikandungan, supaya pintar. Maka aku dan Kino juga sering melakukannya, contoh kecilnya ya seperti sapaan selamat pagi tadi.
Aku mengelus perut istriku itu agak lama, hingga aku terkejut sendiri karena merasakan adanya pergerakan. Tanpa sadar aku tersenyum karenanya.
"Aegi bergerak!"
Kino terkekeh sembari menjawab, "Mungkin dia ingin membalas sapaan papanya."
"Ngomong-ngomong sampai kapan kau akan terus memanggilnya Aegi? Tak lama lagi dia akan lahir loh, kau belum menyiapkan nama?" katanya lagi.
"Tapi kita belum tahu kan dia perempuan atau laki-laki?" kataku.
"Benar juga. Oh iya, hari ini jadwalku periksa. Kalau begitu kita sekalian cek jenis kelaminnya, ya?"
Aku mengangguk setuju.
"Kalau begitu kau siap-siap lah. Aku akan menyiapkan sarapan," kataku.
Setelah itu aku pun bangkit duluan dari tempat tidur setelah mencuri kecupan singkat di bibirnya. Lalu bergegas ke dapur untuk membuat sarapan.
Kino sedang hamil dan dia tidak boleh terlalu lelah. Jadi sejak beberapa waktu belakangan ini aku yang menyiapkan makanan. Yah, meski hanya sarapan dan sajiannya juga sederhana. Kau tahu? Tuntutan pekerjaan membuatku tidak selalu bisa membantu Kino dengan segala macam pekerjaan rumah, tapi aku akan berusaha supaya Kino dan calon anak kami tidak terlalu lelah.
"Sarapan sudah siap!"
"Waaaah, tapi... Kenapa sayur semua?" ujar Kino sembari duduk di tempatnya.
Aku menghela napas lelah. Kino memang tidak terlalu menyukai sayur, tapi aku harus sedikit memaksanya demi kesehatannya juga bayi dalam kandungannya. Aku hanya menatapnya memelas dari seberang meja berbentuk kotak itu.
"Aku tahu, demi kebaikanku dan Aegi. Bukan begitu, Tuan Adachi?"
Aku mengangguk mantap. Kino sudah paham betul soal itu dan mulai menyendok makanan meski sambil merengut tidak rela.
"Itu kau tahu. Makan yang banyak ya! Setelah itu kita pergi ke klinik," ujarku sembari mengambil nasi dan lauk untuk diriku sendiri.
"Memangnya kau tidak pergi bekerja?" tanyanya.
"Aku ambil cuti untuk menemanimu periksa. Lagipula tidak banyak yang akan kulakukan di kantor saat Yan An Hyung tidak ada."
"Benar juga. Oh iya, Oppa... Bagaimana kondisi terakhirnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wuff You [Pentagon GS : YanOne]
FantasíaDemi melunasi sisa hutangnya pada seorang mafia kejam yang semakin hari bunganya semakin banyak, Hongseok pun menyerahkan hybrid peliharaannya. Nasib seperti apa yang akan diterima hybrid malang yang dijual pada mafia itu? . . . Just read :) Note...