⚠WARNING⚠
Harap tidak membaca cerita ini sambil makan, minum, maskeran, atau kegiatan lain yang bisa rusak karena TERTAWA!****
"
Huh, begitu rupanya."
Yeoone mengangguk.
"Jadi kau serigala? Tapi kenapa kau bertingkah lebih seperti anjing? Yang aku tahu, serigala itu liar, mereka juga suka melolong di malam hari. Tapi kenapa kau begitu tenang?" tanya Yan An.
"Karena aku sudah dilatih untuk menjadi seperti anak anjing rumahan. Insting serigalaku sudah hilang," jawab Yeoone.
"Ah, begitu ya?"
Yeoone mengangguk. Lalu setelah itu hening. Yan An berhenti bertanya dan hanya sibuk dengan pikirannya sendiri. Selama ini pria itu berpikir bahwa semesta selalu tidak adil padanya. Tapi bahkan apa yang dialami Yeoone lebih parah. Orangtuanya tidak jelas, saudaranya juga mati sebelum lahir. Lalu saat ada keluarga yang mau merawatnya pun, hybrid itu akhirnya dijual.
"Hidupmu bahkan lebih menyedihkan, Yeoone. Tapi kenapa kau selalu tampak baik-baik saja?" tanya Yan An tiba-tiba memecah keheningan.
"Hmmm kenapa ya?" Yeoone malah balik bertanya, meski lebih pada dirinya sendiri.
"Bunda pernah bilang, tidak ada makhluk yang benar-benar sendirian hidup di dunia ini. Meski Papa sudah pergi entah kemana, saat itu aku masih punya Bunda dan Tuan Hongseok yang mau merawatku. Lalu saat mereka juga harus meninggalkanku, kau mau merawatku. Kau memberiku makan, memberikan semua yang kubutuhkan, dan aku tidak punya alasan lagi untuk bersedih."
🐾🐾🐾
Percakapan panjangnya dengan Yeoone seharusnya menjadi angin lalu saja. Namun, sampai beberapa hari berikutnya Yan An masih memikirkannya.
Tidak ada makhluk yang hidup sendirian di dunia ini.
Benarkah? Pikir Yan An. Ia yang sedari tadi hanya melamun di meja kerjanya itu tiba-tiba teringat sesuatu. Ia lalu membuka laci mejanya, mengambil sesuatu diantara tumpukan kertas-kertas dan beberapa alat tulis kantor. Sebuah figura kecil dengan potret lucu di dalamnya.
Kadang Yan An benar-benar tidak sadar atau lupa, kalau ia pernah punya teman. Terlebih dua diantara temannya itu kini sudah menjadi bawahannya. Status mereka sudah berbeda, tapi itu tidak akan mengubah fakta bahwa mereka pernah dekat.
Foto itu sendiri diambil saat mereka masih duduk di bangku SMA sementara Yan An yang memang paling tua sudah mulai masuk kuliah. Yan An ingat, ia sendiri yang memotret mereka. Saat itu...
*flash back on*
"Hweeeeee Oppa! Apa yang kau lakukan pada rambutku?!"
Saat itu Kino merengek akibat ulah Yan An yang memotong rambutnya kelewat pendek. Padahal gadis itu hanya minta dirapikan sedikit di bagian ujung rambutnya yang bercabang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wuff You [Pentagon GS : YanOne]
FantasíaDemi melunasi sisa hutangnya pada seorang mafia kejam yang semakin hari bunganya semakin banyak, Hongseok pun menyerahkan hybrid peliharaannya. Nasib seperti apa yang akan diterima hybrid malang yang dijual pada mafia itu? . . . Just read :) Note...