/Baeksa side/
"Ha! How you like that?"
"Yes, I like that's your MV Blackpink sunbaenim~"
Aku menatap Dongpyo aneh.
Posisi kita tuh, aku tiduran di sofa kalo Dongpyo duduk lesehan di bawah sambil senderan di sofa.
Kita berdua asik dengan handphone masing-masing. Dongpyo nonton MV Blackpink sedangkan aku main game.
"Bangun bentar, Sa." Kata Yohan oppa.
Nurut nih aku bangun masih fokus dengan game. Gak lama habistu badanku ditarik Yohan oppa untuk tiduran di pahanya.
Kirain tadi suruh bangun kenapa..
"Main apasih, Sa? Fokus banget kayaknya."
Aku menunjukkan layar hpku ke Yohan oppa.
"Oh.. Pubg.. Bisa juga kamu ya mainnya fokus pas Dongpyo ribut gini." Kata Yohan oppa sambil memainkan rambutku kayak dikepang misalnya.
Ku dengar ada yang menyalakan tv.
"Kakinya singkirin dulu." Kata Hangyul oppa sambil memukul pelan kakiku.
Nurut lagi nih aku. Setelah itu sama kayak Yohan oppa tadi, kakiku dilurusin terus di taruh di pahanya.
Enak banget ya aku, haha..
Btw panjang sofanya nih panjang banget ya. Bahkan aku rebahan di sofa aja kakiku masih jauh sampai dipalangan sofanya.
Aku mematikan hpku dan melihat langit-langit dorm yang besar ini.
Kok aku jadi keingat Mini kecup bibirku ya?
Bener-bener ya... Sempatnya aku mikir gitu.. Semua salah Mini.
Gara-gara dia aku gabisa tidur 3 malam ini.
"Sa, aku tau apa yang kamu lamunkan."
Omongan Dongpyo membuatku tersadar dari lamunanku.
"Kenapa, Pyo?"
"Aku tau apa yang kamu lamunkan."
"Apatu?"
"Pasti itu..."
Dongpyo berbisik kepadaku membuat wajahku memerah.
"Hei hei.. Kalian sedang apa? Mau tau juga dong." Kata Yohan oppa.
Aku dan Dongpyo hanya menggelengkan kepala.
"Ini rahasia kita." Kata Dongpyo dan diangguki olehku membuat Yohan oppa memanyunkan bibirnya.
"Secret girls ini, oppa."
"Heh! Aku cowok ya.."
"Tapi kelakuanmu kayak cewek."
"Hidih."
"Awokaowkaowkakwok."
Tau kan siapa itu yang ketawa.
"Ngadi-ngadi ya.. Sini kamu, Sa! Aku tunjukin kalo aku cowok."
Dongpyo bangkit dari duduknya lalu menggendongku bridal style. Lalu menidurkanku di karpet bulu lembut tapi berat. Lalu aku digulung bareng karpetnya dan diikat.
"Eh! GILA! DONGPYOOOO!!!"
Hangyul oppa sama Yohan oppa cuma bisa tertawa.
"OPPA!! BANTUIN BAEKSA!"
"Gausah bantuin, hyung. Biarin aja. Huh!"
"Eh? Kenapa ini teriak-teriak?" Tanya Seungwoo oppa.
Akhirnya Seungwoo oppa, Seungyoun oppa, dan Wooseok oppa datang.
"Oppa~ bantuin Baeksa keluar dari sini."
"Loh kok bisa disitu?" Tanya Wooseok oppa.
"Ulah Dongpyo ini!"
Mereka malah ketawain aku yang sengsara ini. Untung aja karpetnya harum.
"Jangan ditolongin, Hyung. Biarin dia disana."
"Eh? Kenapa ni?"
"Eunsang! Bantu aku!"
"Kalian pilih bantuin atau rahasia kalian bocor?" Ancam Dongpyo.
Astagaaaa.. Tega banget Dongpyo.
"Udah ah. Kasian Baeksanya." Kata Seungwoo oppa sambil ngebuka ikatan.
Aku menjulurkan lidahku ke Dongpyo. Aku mulai bergulung membuka gulungan karpet. Sumpah ni Dongpyo bikin kerjaan aja.
Badanku kayak nabrak kaki orang.. Gatau siapa. Pusing juga btw.
"Duh pusing. Bikin kerjaan aja kamu, Pyo!" Kataku sambil rebahan dan memejamkan mataku karna pusing habis berguling.
Pas aku buka mata ternyata yang ku tabrak kakinya si Mini. Dan sekarang si Mini ngeliatin aku. Aku juga ngeliatin dia. Dan sekarang kita tatap tatapan.
"BUCHEN BUCHEN BUCHEN BUCHEN!" Teriak Dongpyo membuatku dan Minhee ngeliat ke arah Dongpyo.
"MANA ADA!" Kataku dan Minhee barengan.
"Ciee barengan~"
Bener-bener ya Dongpyo. Bikin anak orang salting aja. Ga liat tuh si Minhee garuk tengkuk sama nunduk gitu? Aku gamau bikin orang-orang baper ke aku yak.
Kasian soalnya. Takutnya nanti kenapa-kenapa.
To be Continue...
Message for needed...
Salam cinta,
(っ'-')╮=͟͟͞͞💌
— jodohnya Choi Yeonjun