Canggung

600 57 15
                                    

Bisa dibilang ini kayak lanjutan chapter "Yuk" Itu.

/Baeksa side/

AAAAAA TIDAAAKKKKK!!!

SEMUA ORANG KEMANAAAA??!!!

MASA CUMA AKU SAMA MINI??!!!

Aku udah cari yang lainnya ke kamar mereka masing-masing, ke dapur, kamar mandi, toilet namun nihil. Gaada tanda kehidupan dari mereka.

"Mereka beli bahan bulanan." Kata Mini membuatku menoleh ke arahnya yang sedang fokus main ps sambil rebahan.

"Semuanya?! Kamu kenapa gak ikut?" Tanyaku.

Dia mem-pause-kan game-nya dan melihat ke arahku. Aduh.. Gantengnya meningkat kalo rambutnya berantakan gitu.. Ditambah lirikan matanya kayak gitu.. Makin deg-degan..

"No rebahan no life." Katanya. Lalu melanjutkan main game.

Aku hanya membuang nafasku dengan kasar.

Aku menghempaskan badanku ke sofa. Kalo begini dipastikan nanti bakal canggung..

Begini aja hawanya udah canggung banget..

Kita berdua cuma diam tanpa kata dan ditemani suara tv yang berisik itu. Karena si Mini main fornite.

Handphoneku bergetar. Mengambil handphoneku di saku, dan ternyata ada pesan dari Wooseok oppa.

Isi pesannya... Mereka di jalan bakal lama.. Karena mereka sekalian pergi jalan-jalan untuk merefreshkan otak..

Arrghh! Kalo gini makin canggung!

"Napa lu?" Tanya Mini yang ngeliatin aku aneh. Kenapa? Soalnya aku mengacak-acak rambutku.

"Gapapa."

"Oh."

Dia ngelanjutin lagi main game-nya. Sumpah.. Aku ga suka canggung gini.

"Hahhhh... Huuuhhh.. Hahhh.. Huhhh.."

"Lu napa sih hah huh hah huh mulu?!"

Iii.. Mini ngegas deh...

Aku langsung cemberut dan langsung masuk kamar.

Brakk!

Aku menutup pintu kencang. Menghempaskan badan ke ranjang, pasang airpod, setel lagu, dan nyanyi-nyanyi gak jelas dengan volume hp yang besar.

/Minhee side/

Brakk!

Gue melihat ke arah pintu kamar Baeksa. Salah gue tadi nge-gas ke dia. Dia lagi redmoon soalnya jadi baperannya mode on.

Gue nge-gas tadi karna gue canggung! Bingung gue mau ngomong apa ke dia.

Gue ga suka kalo kita canggung gini. Mana dia agak ngejauh dari gue pas insiden gue cium bibirnya.

Gue ke kamarnya aja kali ya?

Yaudah, gue ke kamarnya.

Gue mem-pause-kan game gue, bangun, pergi ke kamarnya, buka pintu kamarnya perlahan.

Dia lagi rebahan.

"Sa, gapapa?"

Gaada respon dari dia.

"Ekhem! Sa, gapapa?" Tanya gue agak keras.

"Banyak tanyaaa~" Katanya.

"Hah?"

"Coba sehari sajaaaa~ satu hari saja~ kau jadi diriku~"

Etdah.. Rupanya nyanyi ni anak.

Gue ngedekat ke arahnya dan melepas airpodnya sebelah, membuatnya membuka matanya dan menatapku, lalu membuang muka dan membalikkan badannya membelakangi gue dan menjauhkan badannya ke sisi ranjang sebelahnya.

Hhhhh...

Gue duduk di pinggir ranjangnya dan merebahkan diri gue di sebelahnya, menatap langit kamarnya yang bernuansa biru itu.

( bentar! Authornya ambil nafas dulu sebelum ngetik bagian ini. Gakuat! )

"Sa."

Gaada respon. Yaudah gue lanjut aja.

"Gue gamau kita canggung gini.."

Gue ngelirik ke arahnya dan tetap gak ada respon.

"Hahhh.. Gue pengen kita kek kemarin-kemarin berantem terus, adu bacot terus."

"Gue.. Kangen lu yang kayak gitu.."

"Sakit gue ngeliat lu banyak diem gini."

Gue posisikan posisi gue ngehadap dia yang ngebelakangin gue. Gue peluk erat dia dari belakang dan menenggelamkan wajah gue di celeruk lehernya.

"Gue kangen suara imut lu itu.."

Masih gaada respon dari dia.

"Mau tau gak?"

Akhirnya dia ngerespon.

"Aku juga kangen kita berantem. Aku juga gamau kita canggung gini.." Katanya pelan tapi gue masih bisa denger.

Kita berdua terdiam.

Gue usel-usel di lehernya, membuat tangan gue yang masih peluk badan mungilnya ini kena cubitan maut dari dia.

"Geli! Gausah usel-usel!" Katanya dengan nada galak.

"Sshh.. Cubitan lu sakit banget." Kata gue sambil meringis dan terselip senyuman juga sih. Karna gue lega udah gak secanggung canggung kayak tadi.

"Biarin. Mau tau lagi gak kenapa aku banyak diam akhir-akhir ni?"

"Iya.."

"Aku gak tidur. Makanya aku diam. Tapi kayaknya malam ini bisa tidur tenang deh."

"Kenapa?"

"Banyak tanyaa~"

Dia menyanyikan lagu itu lagi.

"Suka banget lu nyanyi lagu tu." Kata gue dan mempererat pelukan gue.

"Serahku lah. Aku ini yang nyanyi."

Gue cuma bisa tertawa mendengarnya. Gue jadi ngantuk masa..

...

/Baeksa side/

"Mini?"

Gaada respon. Pelukannya juga melonggar. Tidur kali ya ni anak?

Aku berbalik ngehadap dia. Dan benar saja dia tertidur. Enak kali tidur di ranjang orang.

Yaudah, aku bangun aja. Keluar kamar dan menutup pintu kamarku. Mematikan ps yang dimainin Mini tadi dan merapikan ruang tamu.

Bikin kerjaan aja ni anak.

Aku tersenyum waktu keingat perkataan Mini tadi. Sweet juga ya tu anak wkwk..

Tumben gitu loh tu anak berkata manis. Biasanya nyolot..

Aku mau masak ah. Lapar.

To be Continue...

Message for needed...

Salam cinta,

(っ'-')╮=͟͟͞͞💌

— jodohnya Choi Yeonjun

Manager - X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang