Dua tahun berlalu.
Matahari bersinar dengan penuh kebanggaan.
Tampak Type dan Man saling memandang dari kejauhan, ada cinta pada tatapan keduanya tapi terhalang oleh restu dan keadaan yang ada
"Type" panggil seorang wanita dari sisi jalanan
Type menoleh dan dilihatnya seorang wanita cantik nan sexy sedang melambaikan tangannya dengan senyum di bibirnya
Type tersenyum dan membalas lambaian tangannya lalu kembali melihat ke arah dimana pria yang dulu selalu mengejarnya kini telah pergi
Tidak dilihatnya Man di manapun, tangannya terkepal erat menyuarakan kata rindu yang sekarang terlarang baginya untuk diucapkan. Hanya bisa dia simpan dan dia telan dalam pahitnya cinta yang tidak tersampaikan.
"Type, ada apa?" tegur seorang wanita
"Rasanya tadi aku melihat salah seorang teman adikku" sahut Type
"Teman Tine??" wanita itu ikut mengedarkan pandangannya
"Uhm. Tapi sepertinya dia sudah pergi, jangan terlalu memikirkannya. Apa kau sudah makan?" Type menggandeng tangan wanita itu
Wanita itu menggelengkan kepalanya dengan imut
Akhirnya Type dan wanita itu berjalan bersama sambil bergandengan dan saat tiba di belokan, Type melihat Man berjalan ke arahnya
Jantung Type berdetak kencang dan tanpa sadar menggenggam erat tangan wanitanya
"Type?? Ada apa?" bingungnya
"Tidak apa, Sana" senyum simpul Type
Sana jelas mengetahui ada yang salah dengan tingkah Type, tapi dia memilih untuk mengabaikannya. Dia sudah berkencan dengan Type selama satu tahun tiga bulan, dan Sana selalu merasa ada yang Type sembunyikan darinya.
Langkah Type dan Man semakin dekat, dan saat mereka berpapasan Man berbisik sambil menautkan kelingkingnya pada kelingking Type
"Aku merindukanmu" bisik Man
Man melenggang pergi dengan tenang seolah tidak melakukan apapun tanpa menoleh sedikitpun
Langkah Type terhenti dan jantungnya berdetak kencang
"Type, ada apa denganmu? Apa kau sakit?" panik Sana saat merasakan tangan Type gemetar
"Tidak, aku baik-baik saja" ujar Type dengan napasnya yang memburu
Sana lalu menoleh ke arah yang berlawanan dimana Man berjalan melewatinya, tapi Man sudah tidak hilang di belokan. Dia kembali melihat keadaan Type yang sudah membaik dan napasnya mulai teratur
"Siapa pria tadi? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini saat berpapasan dengannya?" khawatir Sana
"Bukan siapa-siapa, jangan khawatir. Ayo" Type kembali membawa kakinya pergi bersama Sana yang masih diselimuti kebingungan
.
.
.
.
.
"Aku tidak bisa digantung terus-menerus seperti ini, aku butuh kepastian"ujar Tine sambil menggebrak meja di ruang kerjanya
"Aku tahu" sahut Man dan Bos dengan acuh
"Lagipula di mana Fong?! Dia bilang akan berusaha untuk datang, tapi sudah dua jam lewat dari waktu janjian dia belum juga datang" gerutu Tine
"Dia sekarang sudah memiliki sahabat baru yang lebih penting darimu" kikik Man
"Benar. Dan sahabat baru Fong sangat imut, lucu dan menggemaskan, aku sangat menyukainya" balas Bos tersenyum lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
at the Beginning of Our Story: Remember when We Love each other
ФанфикBerdasarkan kemampuan imajinasi ©EROppa