Ketika bersama denganmu, aku akan melakukan segala cara untuk menghangatkan hatimu
•
•
Sarawat menyeringai ditengah ciuman yang Tine berikan padanya, lalu memperdalam ciuman keduanya sambil membelai penis Tine yang masih aman dalam celana
"Apa yang kau inginkan dariku malam ini?" ujar Sarawat
Tine mengerang pelan karena belaian dan ciuman Sarawat, dia meremas rambut belakang Sarawat dengan sensual
"Apapun yang kau tawarkan, Wat. Asal itu bisa menjadikanku milikmu lagi, seutuhnya"
"Apa kau tahu?" seringai Sarawat
"Apa?" polos Tine
"Aku akan membuatmu memohon padaku"
"Maksudmu??"
"Kemari"
Sarawat menuntun Tine naik ke lantai dua di mana kamar mereka berada
Tine hanya diam sambil mengikuti Sarawat dengan semua kebingungannya
Setibanya di kamar
Sarawat melepaskan tangan Tine lalu beranjak ke laci, mengeluarkan pelumas dan meletakkannya di atas meja
Tine masih memperhatikan Sarawat dengan bingung
Sarawat kembali pada Tine, menarik pinggangnya dan kembali mempertemukan bibir mereka
Ciuman yang basah, belaian di tengkuk Sarawat, rintihan ringan Tine juga gerakannya yang sensual. Semuanya terasa menyenangkan dan memabukkan bagi Sarawat.
Bisa dirasakan Sarawat bahwa penis Tine mengeras di bawah belaian tangannya di luar celana
Sarawat melonggarkan celana Tine dan menurunkannya, cukup untuk membelai penis Tine lebih intim
"Wat~" Tine melepas ciuman Sarawat
Tapi Sarawat dengan cepat kembali mencium Tine dan memasukkan lidahnya
Sarawat mulai mengocok penis Tine dengan cepat saat bercinta dengan mulutnya
Kasar. Seperti bagaimana Tine menyukainya.
"Aah~ Wat... Eunggh~" kaki Tine terasa lemas
Sarawat tahu akan hal itu dan semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Tine sampai tidak ada lagi jarak diantara mereka
Tine menyentakkan kepalanya ke belakang lalu menyandarkannya di bahu Sarawat. Merasakan kenikmatan kocokan dan ciuman yang Sarawat berikan padanya dengan kakinya yang lemas dan nyaris tidak mampu untuk menahan berat tubuhnya.
Gerakan tangan Sarawat berhenti tepat saat Tine hampir mencapai klimaksnya
Tine menatap Sarawat dengan bingung dan wajah polosnya, dia sudah diselimuti oleh nafsu
KAMU SEDANG MEMBACA
at the Beginning of Our Story: Remember when We Love each other
FanfictionBerdasarkan kemampuan imajinasi ©EROppa