Apakah yang aku lakukan selama ini tidak berarti apapun untukmu?
•
•
"Aku lihat satu minggu ini kau cukup tenang. Apa yang terjadi?" ujar Sarawat berkutat di depan laptopnya"Apa maksudmu?" sahut Tine berkutat dengan ponselnya
"Dengan siapa kau chatting?"
"Teman"
Sarawat menghentikan gerakan tangannya pada keyword lalu menoleh ke arah Tine
Satu minggu. Sudah satu minggu Sarawat perhatikan dalam diam bahwa Tine jadi sering bermain dengan ponselnya, bahkan Tine juga membawa ponselnya ke kamar mandi tanpa melewatkan kesempatan apapun.
Jadi bukan salah Sarawat jika mulai curiga, benar?
"Teman yang mana? Wanita atau pria?" tanya Sarawat
"Teman yang hanya aku dan Fong yang tahu. Wanita dan pria, mereka adalah teman SMP ku. Aku meminta Fong untuk memasukkan ku ke grup chat, dan akhir-akhir grup sedang ramai dengan candaan-candaan garing" kikik Tine sambil menatap layar ponselnya
Sarawat masih memperhatikan Tine dalam diam, mengawasi setiap pergerakan tangannya yang dengan lincah mengetik sesuatu
"Boleh aku lihat?" Sarawat mengulurkan tangannya
"Lihat apa?" Tine masih tidak menoleh
"Ponselmu"
Gerakan tangan Tine terhenti, lalu menoleh ke arah Sarawat
"Tiba-tiba sekali? Ada apa, Wat?" bingung Tine
"Aku hanya ingin tahu dengan siapa kau chatting"
"Bukankah aku sudah bilang? Aku sedang chatting dengan teman-teman SMP di grup chat"
"Kalau begitu biarkan aku melihatnya"
"Kenapa kau ingin melihatnya?" Tine sedikit panik
"Bukankah kau tahu bahwa aku tipe posesif? Aku tidak suka kekasihku menyembunyikan sesuatu dariku" Sarawat menggerakkan tangannya, meminta Tine untuk menyerahkan ponselnya
Tine akhirnya beranjak dari ranjang dan menyerahkannya pada Sarawat yang ada di meja belajar
Sarawat melihat ponselnya, dan benar, hanya ada satu kotak obrolan dan itu adalah grup obrolan, tidak ada chat pribadi.
"Kau tidak pernah melakukan chat pribadi dengan salah satu dari mereka?"
"Per...nah. Tapi hanya sekali, Wat. Tidak, dua kali. Tapi tidak sering, Wat. Sungguh" bela Tine dengan cepat dan gugup
"Wanita atau pria?"
"Keduanya" jawab Tine dengan gugup
"Siapa yang chat duluan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
at the Beginning of Our Story: Remember when We Love each other
Fiksi PenggemarBerdasarkan kemampuan imajinasi ©EROppa